PDIP Soal Elektabilitas Turun: Apa-Apa Sekarang Dikaitkan dengan Pandemi
Merdeka.com - Lembaga survei Suara Milenial Institute merilis survei terbaru tentang elektabilitas partai politik. Disebutkan partai-partai mengalami penurunan elektabilitas karena dinilai publik kurang memberi sumbangsih dalam penanganan pandemi Covid-19.
Menanggapi hal ini, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno mengaku tidak ada masalah dengan hasil survei tersebut. Justru membikin pihaknya harus semakin fokus untuk mengatasi pandemi Covid-19.
"Apa-apa sekarang dikaitkan dengan pandemi. Tidak ada masalah, biar kita lebih fokus untuk mengatasi masalah ini dulu," ujar Hendrawan melalui pesan singkat, Minggu (1/8).
-
Kenapa suara Partai Demokrat merosot? Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Mengapa elektabilitas PSI masih rendah? 'Kalau PSI hari ini baru dapat 1,5 persen dari data kita. Kali ini ia belum mendapatkan dampak elektoral sebagai partainya Kaesang yang anaknya Jokowi begitu ya,' kata Hanggoro di Kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa (19/12).
-
Siapa yang menilai elektabilitas PSI? Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
-
Dimana PDIP meraih suara terbanyak di Pileg 2019? Adapun dalam Pileg 2019, PDIP di Bali berhasil meraih 60 persen suara sedang untuk Pilpres yang mengusung pasangan Jokowi-Amin mencapai 90 persen.
-
Bagaimana cara meningkatkan kualitas partisipasi pemilih? Peningkatan kualitas ini dapat dicapai melalui pemberantasan politik uang, peningkatan kualitas kampanye, pemberantasan hoaks, serta penegakan hukum terhadap tindak pidana maupun pelanggaran dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada.
Anggota Komisi XI DPR RI ini bilang, partai politik sesungguhnya sudah bergerak di akar rumput. Dengan segala macam usaha untuk membantu masyarakat terdampak di tengah pandemi.
"Sebenarnya parpol-parpol banyak yang sudah bergerak di akar rumput, melalui pembagian bansos, jamu dan obat-obatan, dapur umum, mobil jaga keliling, vaksinasi dan lain-lain," ujar Hendrawan.
Hanya saja hal seperti ini tidak semua diekspos media. Hendrawan mengatakan, organ kegiatan sosial partai bahkan sudah berjalan sejak lama.
"Sebagian diekspos media, tapi lebih banyak yang tidak, karena menjadi bagian yang telah dilakukan sejak lama. Setiap partai punya organ untuk kegiatan-kegiatan sosial," ucapnya.
Lembaga survei Suara Milenial Institute merilis survei terbaru tentang elektabilitas partai politik di masa pandemi. Hasilnya, ada penurunan elektabilitas partai dibandingkan perolehan pada pemilu 2019.
Direktur Eksekutif Suara Milenial Institute, Muhammad Aderman mengungkapkan partai lama itu disinyalir tidak mampu menjaga perolehan suaranya di masa pandemi ini.
"Ketika ditanyakan kepada publik, partai mana yang akan anda pilih jika pemilu sekarang? PDIP masih menempati urutan pertama dalam tingkat elektabilitas, namun suaranya menurun menjadi 17,5 persen. Disusul oleh Partai Gerindra 10,5 persen, di urutan ketiga ada Partai Demokrat 6,9 persen. Kemudian PKS memperoleh 5,6 persen, dan Golkar meraih 5,2 persen," ungkap dia, Jumat (30/7).
Menurunnya tingkat elektabilitas partai di masa pandemi ini, menurutnya karena publik merasa belum melihat sumbangsih dan kepedulian partai-partai dalam meringankan beban masyarakat selama pandemi.
"Penurunan terjadi hampir di semua partai politik yang pernah unggul di pemilu 2019, karena publik belum melihat sejauh mana sumbangsih mereka dalam meringankan beban masyarakat," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Populi Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaPenurunan tingkat kepercayaan ini menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintahan Prabowo Gibran mendatang
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaPDIP memperoleh suara paling tinggi yakni 20,3 persen.
Baca SelengkapnyaHasilnya, partai PDI Perjuangan tetap unggul dibanding partai lainnya, dengan suara 16.82 persen
Baca SelengkapnyaTemuan LSI, terjadi dinamika elektabilitas partai sebagai peserta Pemilu.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaKendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca Selengkapnyaapabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,4 persen."
Baca Selengkapnya