Penjelasan Kiai Asep soal fardu'ain memenangkan Khofifah
Merdeka.com - Beberapa hari lalu, Forum Kiai Kampung dan Ibu Nyai Kampung Jawa Timur sepakat satu suara mengkritik pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chlaim yang mengeluarkan pernyataan bahwa hukumnya fardu'ain mendukung Khofifah Indar parawansa di Pilgub Jawa Timur 2018.
Kritikan inipun dijawab tegas oleh Kiai Asep. "Fardu'ain itu artinya wajib untuk setiap individu," tegas pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet, Mojokerto ini usai menghadiri acara Kopri PMII di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Sabtu (11/11) sore.
Menurut Kiai Asep, fardu'ain bukan hanya diperuntukkan bagi individu muslim, tapi juga lintas agama dan partai. "Bukan hanya, dan fardu'ain-nya itu lintas back ground, ya muslim, ya non-muslim. Muslimat, non-muslimat, PKB, non-PKB, PDI, non-PDI. Fardu'ain memilih Bu Khofifah," tegas dia lagi.
-
Siapa yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? 'Sudah dari Desember yang lalu, sudah 4 partai , Gerindra, ada Golkar, ada Demokrat, PAN, bulan Desember lalu sudah memberikan surat penugasan,' jelas dia.
-
Kenapa Khofifah maju lagi di Pilgub Jatim? 'InsyaAllah saya merasa nyaman dan merasa produktif dengan Mas Emil, mudah-mudahan kami bisa bersama-sama lagi,' tutup Khofifah.
-
Mengapa Khofifah ingin libatkan warga lokal? Mantan Mensos RI itu menegaskan bahwasanya pengembangan Pulau Giliyang harus melibatkan warga lokal. Misalnya, pemilik penginapan di kawasan wisata harus warga lokal agar bisnisnya seirama dengan nilai-nilai pelestarian alam.
-
Apa yang direkomendasikan PAN kepada Khofifah? Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan langsung menyerahkan surat rekomendasi partainya pada Khofifah.
-
Kenapa PAN merekomendasikan Khofifah? Partai Amanat Nasional (PAN) diam-diam melirik Khofifah Indar Parawansa untuk berkontestasi kembali di pemilihan Gubernur Jawa Timur periode 2024 mendatang.
-
Siapa yang memberikan rekomendasi kepada Khofifah? Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan langsung menyerahkan surat rekomendasi partainya pada Khofifah.
Kenapa harus menggunakan label fardu'ain, Kiai Asep menjelaskan, seluruh warga Indonesia memiliki kewajiban untuk mewujudkan negara yang adil dan makmur. Selain itu, dia menilai, Khofifah memiliki karakter yang bisa mewujudkan Jawa Timur yang adil dan makmur.
"Karena apa? Karena beliau berkarakter. Apa berkarakter itu? Jujur dan bisa dipercaya. Beliau berkemampuan apa? Berkemampuan itu, banyak gagasannya dan bisa mengaplikasikan,” jelasnya.
Kiai yang juga menjabat Mustasyar PCNU Surabaya ini menegaskan, bahwa keyakinan tidak bisa pindah ke lain hati. "Ya itu keyakinan. Tidak bisa (diganti). Dan tidak bisa ini dipindahkan ke figur lain. Tapi itu bisa disubtitute, bisa diturunkan. Jangan Ibu khofifah, yang lain (juga bisa diturunkan hukumnya)," tegasnya lagi.
Hukum, lanjut Kiai Asep, itu akan berputar dengan penyebabnya. "Ketika penyebabnya tidak ada, tidak boleh ada hukum. Tidak boleh ada fardu'ain ketika penyebab fardu'ainya tidak ada," jelasnya.
Bahka Kiai Asep mencontohkan fardu'ain yang pernah disengungkan Hadratussyaichk KH Hasyim Asy'ari. "Yang namanya fardu'ain, Kiai Hasyim Asy'ari pernah mengumandangkan fardu'ain, hukumnya jihad melawan Belanda. Fardu'ain itu kewajiban masing-masing individu, bukan kelompok yang cukup diwakili oleh seorang, itu namanya fardu khifayah, gitu," tegasnya.
Kiai Asep juga memersilahkan kelompok lain mendengungkan hal yang sama untuk calonnya masing-masing. "Silahkan. Jangan orang lain kebakaran jenggot, turungkan kepada calonnya. Tapi harus ada penyebabnya tadi," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Khofifah masih bungkam soal wilayah khusus yang dipetakan olehnya dalam pilgub jatim.
Baca Selengkapnya"Insya Allah yang dilantik bulan Oktober nanti adalah Presiden Republik Indonesia ke-8, Bapak Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto," kata Khofifah
Baca Selengkapnya" kepada Pak Prabowo untuk tidak melupakan masyarakat Jawa Timur yang mayoritas memilih beliau," kata Khofifah
Baca SelengkapnyaIndeks Kerukunan Umat Beragama di Jawa Timur melebihi rata-rata nasional.
Baca Selengkapnya"Jika tidak memilih AMIN saya meragukan ke-NU-annya," kata Cak Imin.
Baca SelengkapnyaDia pun tak segan menyebut bahwa Khofifah merupakan bagian yang tak bisa dilepaskan dari PAN.
Baca SelengkapnyaGerindra sudah memutuskan untuk mengusung Khofifah di Pilgub Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKhofifah menjawab soal isu jadi kandidat cawapres Anies
Baca SelengkapnyaFahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Mahfud menegaskan enggan menyindir siapa-siapa.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menggelar debat kedua Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024.
Baca SelengkapnyaKhofifah - Emil sendiri telah mengantongi setidaknya rekomendasi dari 14 partai pendukung.
Baca Selengkapnya