Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pilkada Sumbawa, Elektabilitas Jarot-Mokhlis Bersaing Ketat Bisa Ungguli Moh-Novi

Pilkada Sumbawa, Elektabilitas Jarot-Mokhlis Bersaing Ketat Bisa Ungguli Moh-Novi Pelipatan surat suara Pilkada Medan. ©2020 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah

Merdeka.com - Menjelang Pilkada Sumbawa, elektabilitas pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa nomor 05 Syarafudddin Jarot-Mokhlis (Jarot-Mokhlis) menempel ketat Mahmud Abdullah-Dewi Noviany (Moh Novi).

Jarot-Mokhlis memperoleh 21,4 persen sedangkan Moh-Novi 24,3 persen. Dari survei, menunjukkan paslon 05, berpeluang besar mengejar ketertinggalan dan bahkan mengungguli elektabilitas Moh-Novi.

Hal itu berdasarkan hasil survei Pilkada Kabupaten Sumbawa 2020 yang dikeluarkan Pusat Polling Indonesia (Puspoll Indonesia). Survei ini juga menguji respons masyarakat terhadap debat publik pertama paslon yang dilakukan oleh KPU Sumbawa.

"Mayoritas publik yang menyaksikan langsung debat dan menonton tayangan video debat, mengatakan pasangan Jarot-Mokhlis lebih unggul dibandingkan dengan pasangan lain," kata Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia, Muslimin Tanja, Sabtu (28/11).

Dengan sisa waktu kurang dari 1 bulan menjelang pencoblosan, Muslimim memprediksi pertarungan tinggal menyisakan dua paslon saja, yakni Moh-Novi dan Jarot Mokhlis yang akan bersaing ketat.

"Karena dari sisi trend, elektabilitas paslon nomor 05 terus mengalami kenaikan. Sementara pasangan Moh-Novi cenderung mengalami penurunan elektabilitas," katanya.

Dukungan terhadap program Jarot-Mokhlis sendiri juga datang dari tokoh nasional. Sejumlah pihak sebelumnya mendukung dan memuji ide serta program Jarot-Mokhlis. Sebagai contoh, Juru Bicara Wakil Presiden Maruf Amin, Masduki Baidlowi mendukung penuh program Magrib Mengaji yang akan diterapkan Jarot-Mokhlis jika dipercaya menjadi orang nomor satu di Sumbawa.

"Mengaji habis maghrib itu kan tradisi lama, zaman sebelum ada televisi, radio, gadget. Kalau dulu orang setelah maghrib mengaji, sekarang nonton TV, main HP dan game online, jadi kalau itu mau dihidupkan lagi, saya kira baik sekali, saya sangat mendukung," tuturnya.

Kemudian, program insentif guru mengaji. Muhammadiyah juga memuji dan mendukung ide Jarot-Mokhlis tersebut. Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto atau Cak Nanto, mengakui para guru mengaji selama ini memang kurang diperhatikan kesejahteraannya. Oleh karenanya, janji insentif bagi para guru mengaji merupakan langkah yang baik dari calon kepala daerah, lantaran sesuai kebutuhan di lapangan.

"Penting bagi kita adanya komunikasi keagamaan, sehingga masyarakat dan anak-anak tidak terjebak ilmu agama yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Guru mengaji bagian dari itu," sebutnya.

Dia menyampaikan, guru mengaji merupakan elemen penting dalam upaya mendorong nilai-nilai agama pada anak-anak. Gerakan pembinaan masyarakat ini sudah semestinya perlu digenjot atau didukung lewat subsidi. Jadi, kata dia, seyogianya persoalan insentif guru mengaji ini semestinya tidak hanya dijanjikan oleh salah satu calon kepala daerah saja.

"Tetapi seluruh calon kepala daerah, karena ini jadi tanggung jawab moral," jelasnya.

Selanjutnya, keinginan Jarot-Mokhlis menjadikan Sumbawa sebagai setra pakan ternak nasional. Kehadiran industri pakan ternak di Kabupaten Sumbawa tentu bukan saja akan meningkatkan ekonomi bagi petani menanam jagung saja. Tetapi sekaligus akan meningkatkan ekonomi masyarakat Sumbawa.

Kemudian ada peluang untuk memanfaatkan limbah jagung selain buah, bisa untuk dijadikan energi pembangkit listrik di Sumbawa. Sekaligus secara ekonomi petani jagung bisa naik dan energi tercukupi di Kabupaten Sumbawa.

Survei digelar dengan melibatkan 1.200 responden pada 13-19 November 2020. Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka serta simulasi pencoblosan kertas suara. Survei menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi-Gibran Keliling Kandang Banteng, Ini Survei Terbaru Ganjar-Mahfud di Jateng
Jokowi-Gibran Keliling Kandang Banteng, Ini Survei Terbaru Ganjar-Mahfud di Jateng

Ganjar-Mahfud dalam beberapa survei tercatat masih menguasai Jawa Tengah sebelum kedatangan Jokowi-Gibran.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Indikator Politik Pilkada Jabar: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Unggul Telak dari 3 Paslon
Survei Terbaru Indikator Politik Pilkada Jabar: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Unggul Telak dari 3 Paslon

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi megatakan Pilkada Jabar kali ini tidak kompetitif.

Baca Selengkapnya
Poltracking di Pilkada Jabar:  Swing Voters Dedi Mulyadi-Erwan Tinggi, Pemilih Masih Mungkin Berubah
Poltracking di Pilkada Jabar: Swing Voters Dedi Mulyadi-Erwan Tinggi, Pemilih Masih Mungkin Berubah

Survei Poltracking Indonesia dilaksanakan pada tanggal 8-14 September 2024 dengan wawancara tatap muka langsung terhadap 1200 responden.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Elektabilitas Demul-Erwan Tinggi Tapi Tren Menurun, Popularitas Syaikhu-Ilham Naik
Survei Indikator: Elektabilitas Demul-Erwan Tinggi Tapi Tren Menurun, Popularitas Syaikhu-Ilham Naik

Survei Indikator Politik mencatat elektabilitas pasangan calon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan paling tinggi di antara paslon lain dengan perolehan 71,5 persen.

Baca Selengkapnya
Survei Poltracking Pilkada Jabar: Dedi Mulyadi-Erwan 65,9%, Syaikhu-Ilham 11,8%, Jeje-Ronal 2,9%
Survei Poltracking Pilkada Jabar: Dedi Mulyadi-Erwan 65,9%, Syaikhu-Ilham 11,8%, Jeje-Ronal 2,9%

Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan calon (paslon) di Pilkada Jabar.

Baca Selengkapnya
Berkali-kali Kampanye di Jateng, Hasil Survei Poltracking Ungkap Suara Ganjar-Mahfud Malah Turun
Berkali-kali Kampanye di Jateng, Hasil Survei Poltracking Ungkap Suara Ganjar-Mahfud Malah Turun

Hanta Yuda menilai, jika tren ini konsisten maka suara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud bisa berimbang di Jawa Tengah

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Prabowo-Gibran Naik, Poltracking Ungkap Jokowi Effect Paling Berpengaruh
Elektabilitas Prabowo-Gibran Naik, Poltracking Ungkap Jokowi Effect Paling Berpengaruh

Poltracking mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mengalahkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dengan selisih suara yang besar.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Pilkada Kaltim 2024: Cagub Petahana Isran Noor Kalah!
Survei Terbaru Pilkada Kaltim 2024: Cagub Petahana Isran Noor Kalah!

Pilkada Kalimantan Timur akan digelar para 27 November 2024. Siapa calon yang paling disukai masyarakat?

Baca Selengkapnya
Naik Turun Elektabilitas Tiga Pasang Capres-Cawapres di Pulau Jawa
Naik Turun Elektabilitas Tiga Pasang Capres-Cawapres di Pulau Jawa

Poltracking Indonesia merekam naik turunnya elektabilitas tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Jawa Tengah Masih Dikuasai Ganjar-Mahfud tapi Trennya Menurun
Survei Indikator: Jawa Tengah Masih Dikuasai Ganjar-Mahfud tapi Trennya Menurun

Elektabilitas paslon nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jawa Tengah menurun menurut lembaga survei Indikator Politik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Survei Pilkada Jabar Indikator: Dedi Mulyadi-Erwan 71,5%, Syaikhu-Ilham 16,4%, Jeje-Ronal 4%
Survei Pilkada Jabar Indikator: Dedi Mulyadi-Erwan 71,5%, Syaikhu-Ilham 16,4%, Jeje-Ronal 4%

Survei Indikator Politik merilis elektabilitas pasangan calon gubernur Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Survei Poltracking Jelang Pencoblosan: Prabowo-Gibran Kuasai Jatim 60%, Anies-Cak Imin 14,9%, Ganjar-Mahfud 17,2%
Survei Poltracking Jelang Pencoblosan: Prabowo-Gibran Kuasai Jatim 60%, Anies-Cak Imin 14,9%, Ganjar-Mahfud 17,2%

Survei dilaksanakan pada 25–31 Januari 2024 di 11 daerah di Jawa Timur

Baca Selengkapnya