Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pimpinan DPR Ingatkan Sumpah Pemuda Benteng Ancaman Global

Pimpinan DPR Ingatkan Sumpah Pemuda Benteng Ancaman Global Sidang paripurna bahas alat kelengkapan dewan. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menilai bahwa Sumpah Pemuda merupakan rangka membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar terhindar dari segala ancaman global. Sebab, Indonesia berdiri di atas landasan nilai yang berfungsi sebagai pengikat segala macam perbedaan yang ada.

Azis pun mengenang Prof Sunario Sastrowardoyo sebagai salah satu penggagas Sumpah Pemuda tahun 1928 yang menyebut, nilai persatuan dan kebangsaan Indonesia tidak dilatari oleh faktor kultural, ras, wilayah atau agama tertentu saja.

"Tapi justru kompleksitas perbedaan itu diletakkan di atas landasan perasaan senasib sepenanggungan. Perasaan inilah yang mengikat semua jenis perbedaan yang sangat banyak di Indonesia," kenang Azis dalam keterangannya, Minggu (27/10).

Sayangnya, kata Azis, beberapa tahun terakhir ini, bangsa Indonesia gagap mendefinisikan dinamika politik dalam konteks Pilpres. Dimana, banyak pihak mengartikan Pilpres tersebut sebagai perjuangan hidup mati mempertahankan eksistensi kelompok.

"Maka tak ayal, kekacauan makna pun terjadi. Jargon-jargon perang justru muncul pada konteks damai, konteks perjanjian dagang dan investasi antar negara diartikan sebagai aneksasi, dan konteks Pemilu diartikan sebagai revolusi," kata Azis.

Akibatnya, nilai persatuan bangsa Indonesia terguncang hebat. Sehingga menjadi bergerak liar dan nilai suatu pendapat atau tindakan digantungkan pada keberpihakan politik. Bahkan, kata dia, yang paling mencemaskan dari semuanya adalah kaidah keilmuan dikebiri.

"Pendapat-pendapat dan analisis ilmiah yang berupa kritik ataupun apresiasi dicurigai memiliki tendensi, dimasukkan dalam konteks politik dan pilpres yang bergerak demikian dinamis," tegas Azis.

Kata Azis, saat ini bangsa Indonesia kehilangan gugus makna Sumpah Pemuda. Salah satu contoh, rekonsiliasi yang dilakukan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto dianggap melanggar kode etik politik.

"Sehingga meski keduanya bersatu dalam satu kerangka kerjasama, langkah politik mereka dipahami sebagai sebuah ambivalensi yang melanggar keadaban politik. Demikian juga ketika para elit politik bersatu dan duduk bersama dalam satu kabinet kerja, tidak sedikit pihak yang kecewa," kata Azis.

Padahal, lanjut Azis, ancaman global menjadi tantangan besar yang tidak mungkin dihadapi pemerintah secara sendiri, selain dengan menggabungkan seluruh komponen kekuatan politik di tanah air. Sebab, persatuan dan kesatuan sebagaimana diamanatkan dalam nilai-nilai Sumpah Pemuda menjadi benteng ancaman global.

"Mulai dari ancaman resesi ekonomi global, dinamika keamanan dunia yang terus bereskalasi, dan juga meluasnya demostrasi massa yang menandai adanya krisis legitimasi di banyak negara," terangnya.

"Itu sebabnya, kontestasi politik tidak pernah bisa dipahami hitam putih. Bila kita membaca konteksnya, persatuan bangsa hari ini bukan hanya baik, tapi juga menjadi hal yang urgent dilakukan," tegas politisi Golkar itu.

Atas dasar itu, Azis mengingatkan, Sumpah Pemuda diperingati bukan sebagai ajang seremoni. Tapi, sebagai pengingat bahwa nilai-nilainya harus terus dikontekstualisasi.

"Harapannya, apa yang ada dan sudah dicontohkan oleh para elit politik tersebut, bisa mengalir kebawah agar kita siap menghadapi tantangan besar ke depan," terangnya.

Azis menerangkan, berkaca pada Sumpah Pemuda 91 tahun lalu, bagaimana para pendiri bangsa ini sibuk mencari titik temu dan merumuskan persatuan di atas segala perbedaan dan ratusan alasan untuk bermusuhan.

"Sepatutnya, bila kita belum mampu merumuskan Sumpah Pemuda, setidaknya belajarlah memaknainya, atau sekurang-kurangnya berusahalah menerimanya. Wallahualam bi sawab," tutur mantan Ketua Komisi III DPR itu.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perdana Ngantor, Gubernur Lemhanas Ingatkan Pesan Presiden Prabowo
Perdana Ngantor, Gubernur Lemhanas Ingatkan Pesan Presiden Prabowo

Ace juga menekankan, sebagai lembaga yang diberi tugas oleh negara akan terus memfasilitasi dan mewujudkan satu persepsi.

Baca Selengkapnya
BPIP: Indonesia Terhindar Gempa Politik Dunia Karena Ada Pancasila
BPIP: Indonesia Terhindar Gempa Politik Dunia Karena Ada Pancasila

Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah mengajak masyarakat Indonesia di Hamburg Jerman untuk menjaga persatuan bangsa Indonesia di tanah rantau.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah

Empat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1982 Beserta Sejarahnya Lengkapnya
Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1982 Beserta Sejarahnya Lengkapnya

Isi ikrar Sumpah Pemuda beserta sejarah lengkapnya yang bisa dipelajari.

Baca Selengkapnya
Generasi Muda Diminta Gencar Bikin Gerakan Lawan Intoleransi, Jangan Mudah Terprovokasi
Generasi Muda Diminta Gencar Bikin Gerakan Lawan Intoleransi, Jangan Mudah Terprovokasi

Sumpah Pemuda telah menegaskan prinsip keutuhan dalam Perbedaan

Baca Selengkapnya
Waspadai Upaya Pecah Belah Kelompok Masyarakat
Waspadai Upaya Pecah Belah Kelompok Masyarakat

Dengan Pancasila seluruh hajat hidup masyarakat berbeda latar belakang diwadahi untuk hidup dalam kerukunan.

Baca Selengkapnya
Peringatan HUT RI ke-79, Perkuat Nilai Pancasila di Tengah Keberagaman Anak Bangsa
Peringatan HUT RI ke-79, Perkuat Nilai Pancasila di Tengah Keberagaman Anak Bangsa

Pancasila sebagai benteng utama dalam menjaga persatuan bangsa, serta langkah-langkah konkret perlu diambil untuk menghadapi ancaman radikalisme.

Baca Selengkapnya
Keberagaman Dinilai Kekuatan Bangsa Harus Dijaga untuk Amalkan Nilai Pancasila
Keberagaman Dinilai Kekuatan Bangsa Harus Dijaga untuk Amalkan Nilai Pancasila

Perlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Baca Selengkapnya
BPIP Jabarkan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, Jembatan Emas Indonesia Merdeka
BPIP Jabarkan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, Jembatan Emas Indonesia Merdeka

Wakil Kepala BPIP Rima Agristina memberikan kuliah umum kepada 100 orang di Lemhannas.

Baca Selengkapnya
Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober: Begini Sejarah, Isi dan Maknanya
Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober: Begini Sejarah, Isi dan Maknanya

Sumpah Pemuda menjadi momen penting bagi bangkitnya semangat persatuan para pemuda di Indonesia.

Baca Selengkapnya
BPIP Harap Masyarakat Tak Mudah Dipecah Belah Perbedaan Budaya dan Agama
BPIP Harap Masyarakat Tak Mudah Dipecah Belah Perbedaan Budaya dan Agama

Romo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.

Baca Selengkapnya