PKS pertimbangkan tinggalkan Gerindra jika tak dapat posisi cawapres

Merdeka.com - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan partainya akan mempertimbangkan untuk berpisah dengan Partai Gerindra jika 9 nama kader tidak dipilih menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Mardani mengakui peluang kadernya dipilih menjadi cawapres atau tidak oleh Prabowo cukup berimbang.
"Ya semua kondisi akan dihitung dikaji kalau ternyata kajiannya positif lanjut, kalau ternyata negatif belum tentu lanjut," kata Mardani di Resto D'Consulate Lounge, Menteng, Jakarta, Kamis (19/4).
Beredar rumor PKS dan Gerindra telah membuat surat perjanjian soal komposisi capres-cawapres di Pemilu Serentak 2019. Kabarnya, salah satu isi perjanjian itu adalah PKS meminta posisi cawapres kepada Gerindra.
Mardani mengklaim tidak mengetahui adanya surat tersebut. Sebab, PKS tidak memaksa Prabowo harus memilih satu dari sembilan nama kader menjadi cawapresnya. Namun, dia mengakui PKS menginginkan kadernya maju sebagai cawapres.
"Tentu tidak ada paksa memaksa, saling harmonis saling membutuhkan. Hubungan komunikasi Pak Prabowo dengan Pak Sohibul hampir tiap hari," tegasnya.
Selain itu, kata Mardani, PKS juga tak mempersoalkan jika nantinya ada partai mitra koalisi baru yang ikut-ikutan menawarkan cawapres kepada Prabowo. PKS berharap bisa berembuk soal nama cawapres yang akan diusung bersama.
"Mungkin PAN akan mengajukan nama juga dan itu boleh saja semuanya nanti ditaruh di atas meja kita bincang sama sama. PKS pengen cawapres," tandas Mardani.
PKS telah mengantongi 9 kandidat presiden dan wakil presiden yang berasal kadernya sendiri. Kesembilan nama tokoh merupakan hasil kajian dari Majelis Syuro PKS.
Kesembilan nama kader PKS yang masuk bursa kandidat itu adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Mohamad Sohibul Iman, Salim Segaf Al'Jufrie, Tifatul Sembiring, Al Muzammil Yusuf, Mardani Ali Sera.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya