Politikus PDIP: Prabowo Salah Data Soal Kekuatan TNI
Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR Charles Honoris mengatakan Prabowo Subianto salah data soal kekuatan TNI dalam debat capres keempat, Sabtu (30/3) malam. Menurutnya, data dari Global Firepower 2019 menyebut TNI justru berada di urutan pertama se-Asia Tenggara.
"Pernyataan Prabowo bahwa pertahanan Indonesia rapuh patut dipertanyakan. Sebab, menurut data indeks kekuatan militer yang dirilis Global Firepower (GFP) 2019, kekuatan TNI justru berada di urutan pertama untuk level Asia Tenggara, dan urutan ke-15 untuk dunia," kata Charles di Jakarta seperti dikutip Antara, Minggu (31/3).
Bahkan, kata Charles, masih menurut data tersebut, kekuatan militer Indonesia mengalahkan Israel (urutan 16), yang selama ini dikenal punya militer kuat. Dia menyebut adanya penonton yang tertawa di dalam ruangan debat itu dikarenakan Prabowo salah data.
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Dimana Prabowo Subianto berprestasi? Salah satunya, di Desa Suro, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, misalnya, Menhan Prabowo meresmikan 16 titik sumur bor sebagai bagian dari upaya Satuan Tugas Air Universitas Pertahanan RI (Unhan RI).
-
Apa saja prestasi Prabowo dalam hubungan internasional? Kelihaian diplomasi Indonesia di bawah arahan Prabowo Subianto dalam beberapa tahun terakhir membuahkan hasil seperti berbagai kerjasama militer antara Indonesia dengan Australia, Inggris Raya, dan Amerika Serikat.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
"Jadi, kalau Prabowo marah-marah ke penonton karena mereka dianggap menertawakan pertahanan negara yang rapuh, jangan-jangan penonton sebenarnya sedang menertawakan kesalahan data Prabowo," ujarnya.
Penonton menertawai Prabowo karena meski mantan prajurit, ternyata tidak mengetahui dengan benar kekuatan TNI saat ini, tambah anggota Fraksi PDI Perjuangan itu.
"Oleh karena itu, tidak salah jika Jokowi mengatakan 'Pak Prabowo tidak percaya pada TNI kita'. yang mantan TNI justru tidak percaya TNI kuat karena dia mendapatkan data yang salah," tegas dia.
Dari debat capres semalam, Charles menilai publik juga menangkap bahwa Jokowi yang sipil ternyata jauh lebih komprehensif dalam memahami pertahanan negara ketimbang Prabowo.
"Prabowo masih fokus di pertahanan konvensional, bahkan soal teknologi yang bersangkutan merasa tidak masalah jika harus tetap memakai teknologi lama. Sebaliknya, Jokowi sudah bisa memetakan ancaman ke depan seperti perang siber sehingga beliau fokus membangun pertahanan siber negara," ucapnya.
Charles juga menilai pernyataan Prabowo bahwa anggaran pertahanan negara masih terlalu kecil juga telah mengabaikan fakta bahwa alokasi APBN untuk pertahanan negara di era Presiden Jokowi telah jauh meningkat signifikan.
Pada APBN 2019, anggaran pertahanan Rp108,4 T atau naik hampir 80 persen dari era Presiden SBY, yakni Rp 86,2 T (APBN 2014).
Untuk diketahui, nada suara Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto meninggi saat pernyataannya soal lemahnya pertahanan negara justru direspon tertawa oleh penonton yang hadir di ruang debat capres, Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3).
Semua bermula ketika Prabowo meminta Jokowi memberikan perhatian terhadap pertahanan negara. Sebab, pertahanan Indonesia tergolong lemah. Buktinya, anggaran negara untuk sektor pertahanan dinilai lebih rendah dibanding negara lain.
"Saya mohon Pak, bukan menyalahkan. Saya berpendapat, kekuatan pertahanan kita sangat rapuh, sangat lemah. Bukan salah Bapak, salah enggak tahu saya. Elit," kata Prabowo.
Tiba-tiba ruangan menjadi gaduh. Terdengar suara tawa dari beberapa penonton debat. Prabowo naik pitam. Dia mempertanyakan penonton yang justru menertawakan kondisi negara.
"Yang ketawa, kenapa kalian ketawa? Pertahanan Indonesia rapuh, kalian ketawa, lucu ya. Kok lucu?," ujar dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataan Prabowo bisa dikatakan benar, sebab pada tahun 2021 Indonesia memang memasuki peringkat ke-16 dengan kekuataan militer terkuat di dunia.
Baca SelengkapnyaApakah TNI masih menjadi yang terkuat di Asia Tenggara?
Baca SelengkapnyaBawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas
Baca SelengkapnyaDikutip dari Global Fire Power, kekuatan TNI menduduki peringkat ke-13 di dunia dengan nilai Power Indeks mencapai 0,2221.
Baca SelengkapnyaDi Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia saat ini menjadi salah satu negara yang memiliki kekuatan militer besar di wilayah Asia Pasifik.
Baca SelengkapnyaVariable penilaian pada Indonesia terus mengalami peningkatan, kecuali kemampuan militer.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar-Mahfud kini berada juru kunci dengan elektabilitas 15,3 persen.
Baca SelengkapnyaIsrael merupakan salah satu militer paling kuat di Timur Tengah dengan pengawasan dan persenjataan canggih.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, kinerja TNI Polri sudah sangat baik, tapi tidak didukung dengan Kementerian Pertahanan
Baca SelengkapnyaIni dilakukan untuk menjadikan benteng pertahanan nusantara sebagai sebuah kesatuan.
Baca SelengkapnyaPenambahan alutsista ini membuat TNI semakin disegani dan ditakuti dunia. Terlebih, kekuatan militer Indonesia di peringkat ke-15 dari 140 negara di dunia.
Baca Selengkapnya