Ridwan Kamil jelaskan sistem 'konvensi' yang ditolak PKB & PPP

Merdeka.com - Kata konvensi untuk mencari pendamping Ridwan Kamil di Pilgub Jabar menuai polemik di internal koalisi. PKB dan PPP tegas menolak adanya konvensi yang dinilai terlalu berlebihan.
Ridwan yang akrab disapa Emil ini pun menolak bahwa pencarian calon wakil gubernur untuk dirinya disebut konvensi.
Emil mengatakan, setiap partai pengusung menginginkan kadernya untuk maju mendampinginya. Sehingga dirinya perlu meminta pandangan dari sejumlah pihak termasuk para tokoh Jawa Barat untuk melihat mana yang paling pas mendampingi dirinya di Pilgub Jabar 2018.
Emil menolak jika proses tersebut disebut konvensi. Dia menyebut prosesnya lebih kepada musyawarah dengan mendengar pendapat dari para tokoh Jabar.
"Oleh karena itu istilahnya bukan konvensi, tapi Saya akan menerima opini-opini dari tokoh Jabar yang akan mewawancarai (kandidat wakil gubernur)," ujar Emil seusai menjadi pembicara dalam acara dalog bertajuk Tokoh Ngajabar Kang Emil Mendengar yang digelar Hotel Ibis Budget Jalan Asia Afrika, Jumat (8/12).
Menurut Emil, hasil dari musyawarah bersama tokoh Jabar tersebut akan menjadi input baginya untuk selanjutnya akan digunakan sebagai mengambil keputusan terkait sosok yang layak menjadi pendampingnya.
"Nah hasil opini dari tokoh-tokoh Jabar ini menjadi input Saya mengambil keputusan. Jadi bukan memilih satu orang, tapi memberikan opini kepada orang-orang yang akan menjadi wakil, diwawancara oleh para tokoh Jabar diinputkan ke Saya menjadi sumber informasi supaya saya bijaksana mengambil keputusan kepada siapa saya memilih pasangan ini," katanya.
Disinggung terkait waktu untuk bermusyawarah dengan mengudang para tokoh Jabar, Emil menyebut akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Secepatnya, mungkin pekan depan," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya