Roem Kono akui Setnov hadiri pertemuan Ketua DPD I Golkar di Dharmawangsa

Merdeka.com - Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPP Partai Golkar Roem Kono mengatakan, Ketua Umum Setya Novanto ikut menghadiri pertemuan Ketua DPD I Partai Golkar se-Indonesia di Bimasena Dharmawangsa, Jumat (6/10) malam. Roem mengaku mendampingi Setnov yang saat itu hadir dalam keadaan sakit ke lokasi pertemuan.
"Mereka mengundang Ketua Umum dan saya dampingi. Ketua Umum dalam keadaan sakit tapi demi untuk Partai Golkar, kita menghormati undangan itu, dan ketua hadir juga," kata Roem di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/10).
Dalam pertemuan itu, kata Roem, Setnov dan ketua-ketua DPD I melakukan tukar pikiran seputar Partai Golkar. Setnov mengawali dengan menceritakan kondisi dan masalah yang tengah dihadapi partai saat ini.
Kemudian, dilanjutkan dengan paparan Setnov soal kebijakan strategis partai serta mendengarkan keluhan-keluhan pengurus di daerah.
"Kemudian kebijakan-kebijakan dalam rangka konsolidasi, disampaikan detail oleh Ketua Umum. Juga ada suatu keluhan-dan masalah-masalah yang menyangkut organisasi di daerahnya masing-masing. Jadi ya kita diskusi lah," terangnya.
Di hadapan ketua-ketua DPD, Roem menyebut Setnov juga menjelaskan soal rencana revitalisasi struktur Partai Golkar. Roem mengklaim, Setnov tidak sembarangan dalam merombak struktur kepengurusan.
Ada 3 pertimbangan yang dilakukan sebelum memberhentikan atau mengangkat pengurus, yakni keaktifan pengurus dalam kegiatan partai, penilaian atas kinerja dan pindah partai. Pengumuman kepengurusan baru hasil revitalisasi akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Ketua umum menjelaskan itu bahwa revitalisasi memang sudah menjadi rencana lama, bukan sekarang. Tapi itu sudah hampir 6 bulan yang lalu telah direncanakan," klaim Roem.
27 Dari 34 Ketua DPD I Partai Golkar yang hadir diklaim menyetujui keputusan Setnov merevitalisasi kepengurusan. Roem menuturkan, seluruh Ketua DPD ingin kondisi partai berjalan normal.
"Tidak ada, justru mereka mendukung penuh masalah apa yang menjadi keputusan ketua umum. Karena mereka juga menginginkan organisasi ini berjalan sempurna, berjalan normal. Dan yang menjalankan sebagai ujung tombak kita adalah mereka," tegasnya.
Salah satu struktur yang dirombak yakni posisi Korbid Polhukam yang dijabat Yorrys Raweyai. Yorrys dicopot digantikan Letjen (Purn) Eko Wiratmoko. Mantan Ketua BURT DPR ini menilai Yorrys tidak dipecat. Untuk itu, revitalisasi merupakan hal yang wajar dan biasa.
Roem juga membantah pencopotan Yorrys sebagai langkah 'bersih-bersih' internal dari pihak yang tidak sejalan dengan keputusan partai. Pencopoton pengurus, lanjut dia, lebih didasarkan pada penilaian kinerja bukan sikap pribadi.
"Tidak ada yang dipecat. Kan namanya revitalisasi, revitalisasi nanti SK-nya itu dan segala macam nanti ketua umum akan mengumumkan dalam rapat pleno," tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Tenggara Ridwan Bae menambahkan, para ketua DPD sepakat tidak ada musyawarah nasional untuk mengganti Setnov. Hal tersebut telah menjadi amanat dari Rapimnas di Balikpapan, Kalimantan beberapa waktu lalu.
"Ya dengan sendirinya demikian karena keputusan rapimnas seperti itu dan tidak bisa dikalahkan dengan pleno dan seterusnya kira-kira gitu. Pleno tidak bisa mengalahkan keputusan rapimnas," ucap Ridwan.
Ridwan melanjutkan, para Ketua DPD lebih memilih menyiapkan segala kebutuhan untuk menyambut pesta demokrasi ketimbang sibuk menyikapi dinamika di internal Golkar.
"Kita saat ini lebih berkonsentrasi memikirkan bagaimana bahan-bahan sebafai kelengkapan di KPU itu yang kita kejar. tidak ada pikiran bahwa kita mau berpikir untuk mengganti Novanto," ungkapnya.
Tak hanya itu, dia mengakui pertemuan itu juga membahas wacana revitalisasi struktur partai. Di pertemuan ini, Setnov mengungkapkan rencananya untuk mencopot Yorrys.
"Dia tidak jelaskan soal revitalisasi. Dia hanya sebut akan ada revitalisasi mungkin salah satunya Yorrys juga kena" tukasnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya