Sandiaga Sebut Harga Kopi Makin Pahit karena Pemerintah Gagal Berantas Tengkulak
Merdeka.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno menemui petani kopi di Dusun Malebo Barat, RT 01/03 Desa Malebo, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (1/12). Sandiaga menyinggung harga kopi yang dinilai semakin pahit lantaran ulah tengkulak dan belum adanya perlindungan pemerintah terhadap petani kopi.
Melalui siaran persnya, Sandiaga merespon keluhan salah satu petani kopi, Winarto. Petani kopi Desa Malebo itu mengeluhkan tentang pengadaan pupuk. Selain itu, berkuasanya tengkulak yang memainkan harga jual kopi mentah petani.
"Pertama masalah pengadaan pupuk, di sini sistemnya rayon, kelompok, belinya harus di kelompok itu, dan belum pasti ada yang sistem komplitnya. Sehingga kalau kita pindah ke tempat penjual lagi enggak bisa. harapannya kartu tani bisa dimanfaatkan di toko lainnya pak," ungkap Winarto.
-
Di mana kopi Temanggung dibudidayakan? Kopi merupakan komoditas andalan Kabupaten Temanggung setelah tembakau. Selain bertani tembakau, para petani Temanggung juga menanam kopi.
-
Siapa pemilik pertama pabrik kopi di Semarang? Pemilik pertamanya adalah Tan Tiong Ie.
-
Apa itu kopi sanger? Minuman khas Aceh ini mudah dijumpai di warung-warung kopi. Kopi ini diracik dengan saringan khusus untuk jenis biji kopi robusta.
-
Bagaimana cara membuat kopi sanger? Kopi ini diracik dengan saringan khusus untuk jenis biji kopi robusta.
-
Kenapa VOC menanam kopi di Priangan? Tahun 1707, VOC membagikan bibit kopi kepada para bupati di Priangan. Dimulailah sejarah penanaman kopi di Nusantara. Tak semua berhasil. Namun di dataran tinggi kopi berkembang dengan baik. Kopi ternyata sangat menguntungkan.
-
Dimana kopi Priangan terkenal? Karena terkenalnya kopi dari Jawa Barat, orang Eropa menyebutnya a cup of Java Mereka tidak menggunakan istilah secangkir kopi, tetapi secangkir Java.
Hal serupa disampaikan Siti. Pengurus kelompok tani kopi Desa Malebo itu mengeluhkan pasokan pupuk langka. Tidak adanya ketersediaan pupuk, koperasi yang semula didirikan untuk menyuplai kebutuhan pupuk petani justru tutup, petani kembali membeli pupuk kepada tengkulak.
"Kami sudah bentuk koperasi simpan pinjam, tapi ketika mau beli pupuk, persediaan pupuk kosong, jadi koperasi tutup total. Petani kembali lagi beli ke tengkulak," ungkapnya.
"Kebijakan pemerintah soal kopi yang diliat cuma kopinya, tapi petaninya tidak pernah diliat. Harapannya petaninya didahulukan," tambah Imam, salah satu petani kopi.
Mendengar keluhan itu, Sandiaga menilai seharusnya tugas pemerintah melindungi petani, bukan hanya terkait persediaan pupuk. Tetapi meliputi penyertaan modal usaha hingga harga jual kopi petani.
"Harga kopi saya bilang rasanya pahit seperti rasa kopinya, karena mestinya harga kopi itu di pasar Rp 24.000 sampai Rp 28.000 sekilo. Kalau di Jakarta sudah 10 kali lipat. Jadi di tingkat petani jangan pahit, harus ada manis-manisnya. Jangan pahit kayak jamu brotowali," ungkap Sandi.
Terkait masalah yang dialami petani, Sandi mengaku memiliki strategi dan solusi yang dapat diterapkan. Langkah pertama adalah pelatihan dan pendampingan, sehingga kualitas produk kopi mentah hingga olahan kopi yang dihasilkan para petani Desa Malebo meningkat.
"Kelas dunia. saya ingin barista dan petani kopi mendapat pendidikan pelatihan yang baik, kalau bisa kita kirim ke eropa atau Amerika. Kedua, branding. di sini udah alhamdulillah. kita ingin brand-nya lebih kuat. masa kita kalah sama Starbuck, padahal nggak punya kebun kopi cuma punya merek aja," tambahnya.
Selain itu, Sandiaga mengaku akan meluncurkan OK Oce Kopi, sehingga petani dapat membuka usaha kopi. Karena seperti diketahui sentar penghasil kopi di Pulau Jawa terpusat di Temanggung.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar menyebut kopi Muncar pengemasannya sudah bagus dan menarik. Hanya perlu dikembangkan lagi untuk cara pemasarannya.
Baca SelengkapnyaWalaupun punya potensi wisata, belum banyak dari warga yang tahu bagaimana memanfaatkan potensi itu.
Baca SelengkapnyaKalau biasanya kopi dijual dengan harga Rp27,5 ribu per kilogram, kini harganya naik hingga Rp85 ribu per kilogram
Baca SelengkapnyaKopi lokal Indonesia sudah banyak dilirik dan digemari masyarakat negara lain, sehingga penting untuk mempersiapkan diri.
Baca SelengkapnyaJokowi mendorong Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman agar memberi perhatian pada komoditas kopi
Baca SelengkapnyaProvinsi Sumsel merupakan salah satu sentra produksi kopi nasional dengan area seluas 250.305 hektar pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan para pelaku industri pengolahan susu (IPS) yang mengimpor bukan dalam bentuk susu segar.
Baca SelengkapnyaAreal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca Selengkapnyapenanaman kopi ini dilaksanakan dengan sistem organik untuk kelestarian dan konservasi lahan. Program ini berupa pemberian bibit kopi.
Baca SelengkapnyaProklim Lestari adalah penghargaan tertinggi bagi desa yang memiliki kegiatan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).
Baca SelengkapnyaBerbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan, riset-riset pangan dan holtikultura di Indonesia sendiri masih tertinggal dengan negara lain.
Baca Selengkapnya