Sekjen Golkar sebut SK yang beredar bodong tapi tak bantah opsi Emil-Daniel
Merdeka.com - Surat Keputusan (SK) penetapan Ridwan Kamil bakal didorong sebagai bakal calon Gubernur Jabar 2018 oleh Partai Golkar beredar di kalangan wartawan. SK berkop DPP Golkar itu menetapkan Ridwan Kamil untuk dipasangkan dengan Daniel Mutaqien Syafiuddin cawagub.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham pun angkat bicara memberi penjelasan. Menurutnya, Golkar hingga kini belum pernah secara resmi mengeluarkan surat rekomendasi calon yang bakal diusung di Pilgub Jabar 2018. Dia pun menyebut SK yang telah beredar itu bodong.
"Terkait dengan beredarnya surat yang saya istilahkan surat bodong. Tidak mungkin kita mengeluarkan tanpa stempel tanpa nomor surat dan tanpa tanggal dan dengan demikian bahwa sampai pada hari ini DPP Partai Golkar belum mengeluarkan secara resmi tentang pasangan yang didukung Partai Golkar di Jawa Barat," katanya di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (22/9).
-
Apa yang diusung Idrus Marham untuk Golkar? Idrus Marham yang juga mantan narapidana kasus korupsi tersebut menginginkan Airlangga Hartarto mundur dari kursi ketua umum Golkar.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
Meski menegaskan Golkar belum pernah mengeluarkan SK dan deklarasi dukungan, Idrus dalam keterangannya tak membantah soal isi surat yang beredar itu yakni opsi menduetkan Emil dengan Daniel.
Idrus hanya mengatakan, penentuan pasangan calon Golkar di pilkada telah diatur dalam juklak tentang Pilkada. Di situ telah diatur bahwa prinsipnya Golkar mengedepankan kader, apalagi pengurus.
Dia menjelaskan, jika dilihat dari keberhasilan Golkar di Pilkada 2017, ada beberapa poin yang membuat Golkar memenangkan pemilihan, seperti calon yang memiliki elektabilitas dan suara rakyat.
Menurutnya, terkait Pilgub Jabar, selama ini berdasarkan hasil survei ada tiga nama besar yang muncul yakni nomor satu Ridwan Kamil, kedua Deddy Mizwar, dan ketiga Dedi Mulyadi.
"Dengan memperhatikan ini, maka timbul berbagai macam opsi-opsi simulasi. Artinya pernah suatu ketika kita mensimulasikan RK dengan DediMulyadi, tapi rupanya opsi ini enggak sampai pada sebuah kesepakatan. Sehingga muncul lagi misalkan Pak Dedi dengan salah satu parpol lain, ini juga enggak capai kesepakatan. Lalu muncul lagi simulasi lain bagaimana misalkan RK dengan Daniel Muttaqien," katanya.
Dari seluruh opsi yang ada, pihaknya menyatakan akan menentukan pilihan. Pilihan tersebut akan diputuskan melalui rapat tim pilkada pusat dan jika ada masalah akan dikonsultasikan ke Ketua Umum Golkar Setya Novanto.
Idrus menyatakan tidak mungkin Golkar mengeluarkan SK tanpa stempel, tanpa nomor surat, dan tanpa tanggal. Dia juga menyatakan konsultasi tidak bisa dilakukan karena Setya Novanto masih terbaring sakit. Dengan begitu, calon dari Partai Golkar belum ditentukan.
"Sehingga dengan demikian, bahwa sampai hari ini DPP Partai Golkar belum mengeluarkan secara resmi tentang pasangan yang didukung Partai Golkar di Jawa Barat," katanya.
Sementara, soal SK tersebut ditandatangani Setnov dan dirinya, Idrus hanya menjawab, "Ya saya katakan tadi itu kita tidak dalam posisi memberikan penjelasan karena memang belum secara resmi kita keluarkan surat," katanya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Idrus menerangkan, komunikasi yang terjalin antara PKS dan KIM adalah sebuah strategi.
Baca Selengkapnya"Kita punya kuda hitam baru, Pak Erwin Aksa kemarin nyaleg di Jakarta Barat dan Jakarta Utara banyak suaranya. Itulah nanti kita lihat," kata Sekjen Golkar
Baca SelengkapnyaSeluruh kader Partai Golkar sudah menyerahkan keputusan di Pilpres 2024 kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaNama Ridwan Kamil paling moncer dibanding dua kader Golkar lainnya
Baca SelengkapnyaDia juga menegaskan kalau saat ini partai berlogo pohon beringin itu telah memiliki kepengurusan baru yang dipimpin Bahlil Lahadalia.
Baca SelengkapnyaIdrus menilai Airlangga melakukan akrobatik politik dengan PDIP dan Gerindra.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar Melchias Markus Mekeng mengungkapkan, belum ada DPD Partai Golkar yang mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon Ketua Umum.
Baca SelengkapnyaProposal itu terkait dengan nama Ridwan Kamil (RK) maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.
Baca SelengkapnyaDia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menyatakan mendukung KDM di Pilgub Jabar tahun ini.
Baca SelengkapnyaGolkar masih mempertimbangkan apakah Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaGolkar optimis dapat mengusung calon gubernur (cagub) yang sama dengan Partai Gerindra di Pilkada Jakarta
Baca Selengkapnya