Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sekjen PDIP Tegaskan Kader Masih Ingin Dipimpin Megawati

Sekjen PDIP Tegaskan Kader Masih Ingin Dipimpin Megawati Megawati beri pembekalan para kader. ©2018 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ingin mundur jadi orang nomor satu di partainya. Namun rupanya, keinginan itu tak disambut positif oleh para kader PDIP.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, menyebut apa yang disebut Ketumnya adalah kepemimpinan yang kokoh. Serta taat organisasi.

"Ya itu juga menunjukkan ini adalah momentum karena Ibu Megawati memberikan kepemimpinan yang sangat kokoh. Saya lihat masih banyak mimpi Ibu Megawati terhadap PDIP, bangsa, dan negara. Itulah yang kemudian tugas kami untuk menjabarkan. Ibu Mega sosok yang sangat taat kepada organisasi, ketika kongres menghendaki beliau untuk memimpin itu bagian dari dedikasi bagi partai dan negara, bukan karena orang per orang, bukan karena ambisi. Berbeda dengan yang lain," jelas Hasto.

Dia menjelaskan, bisa saja mencari pengganti Megawati melalui Kongres. Akan tetapi, semuanya masih menghendaki keberadaannya.

"Dalam pandangan kami, beliau masih mendapat dukungan dan akan mendapatkan dukungan sangat kuat dari bawah," kata Hasto.

Megawati sudah merasa sepuh dan terlalu lama memimpin partai berlambang banteng bermoncong putih. Dia mengungkapkan ingin segera mundur.

"Saya jadi Ketua Umum partai yang paling senior. Sudah sekian lama belum diganti-ganti, padahal saya sudah sekian lama berharap diganti, karena umur saya yang sudah plus 17," ucap Megawati di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (15/11).

Adapun disampaikan saat memberikan wejangan kepada calon anggota legislatif (Caleg) PDI Perjuangan Angkatan III. Hadir juga dalam acara sejumlah pengurus DPP PDI Perjuangan, seperti Sekjen Hasto Kristiyanto, Ketua DPP Djarot Syaiful Hidayat, Idham Samawi, Wiryanti Sukamdani, Sri Rahayu, dan Wasekjen Eriko Sotarduga.

Dia juga menyinggung masih belum ada kaum perempuan yang menjadi tokoh politik andal.

"Jadi saya makin hari makin kesel pada diri saya sendiri, apa salahnya dengan saya dan perempuan Indonesia? Mengapa mereka ini tidak mau jadi tokoh politik seperti saya. Dulu waktu masa muda saya, saya sendiri tidak menyangka bahwa saya akan jadi seorang yang sekarang disebut menjadi bagian dari tokoh nasional. Disebut presiden kelima. Memang saya kalau dilihat-lihat perjalanan politik saya sudah cukup lama," ungkap Megawati.

Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber : Liputan6.com

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP