Semangat Warga Kampung Ini yang Dibawa Anies dalam Kampanye Hari Pertama
Anies mengatakan, akan membawa gagasan dan menyerap aspirasi dari rakyat di seluruh Indonesia.
Hari pertama kampanye, Anies di Jakarta dan Mhaimin di Surabaya.
Semangat Warga Kampung Ini yang Dibawa Anies dalam Kampanye Hari Pertama
Semangat Warga Kampung Ini yang Dibawa Anies dalam Kampanye Hari Pertama
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan memulai perjalanan kampanye di Jakarta. Perjalanan tersebut secara simbolis ditandai pelepasan Ekspedisi AMIN di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (28/11).
Bendera ekspedisi itu diserahkan oleh ketua RT Kampung Akuarium. Sebagai tanda untuk mendukung prinsip kesetaraan dan keadilan.
“Barusan kita memulai perjalanan ekspedisi yang dilepas dengan memberikan bendera oleh Bung Topas, Ketua RT Kampung Akuarium" ujar Anies.
"Sebuah kampung yang dihancurkan, warganya terlantar dan kemudian kami berjanji kepada mereka dengan mengedepankan prinsip kesetaraan dan keadilan," sambungnya.
Kata Anies, perjuangan warga kampung akuarium dan keberpihakan Pemprov DKI Jakarta yang dipimpinnya dapat menjadi acuan di level nasional."Mereka yang hari ini melepas dengan perjuangan yang sama yakni mengikhtiarkan Indonesia yang adil dan setara, dengan prinsip membesarkan mereka yang kecil tanpa mengecilkan mereka yang sudah besar," ujar mantan gubernur DKI Jakarta ini ini.
Anies mengatakan, akan membawa gagasan dan menyerap aspirasi dari rakyat di seluruh Indonesia. Supaya harapannya pasangan AMIN diberikan wewenang akan sesuai dengan harapan rakyat Indonesia.
"Perjuangan ini membawa gagasan bukan tentang satu orang satu partai satu koalisi tapi bagaimana indonesia memberikan kesempatan yang sama supaya bahan pokok murah, lapangan kerja luas, akses pendidikan berkualitas tuntas dan pelayanan kesehatan yang menyeluruh,"
ujar Anies.
Ekspedisi AMIN ini nantinya akan dilakukan ke seluruh Indonesia dengan memegang 8 harapan yang diwujudkan dalam 8 Harapan Ekspedisi AMIN dan dibacakan oleh Ibu Dharma Diani dari Kampung Akuarium sebagai berikut:
1. Tujuan yang baik harus ditempuh dengan cara-cara yang baik. Jalankan ekspedisi ini dengan cara-cara yang mulia, selalu tegakkan prinsip keadilan dan kesetaraan dalam setiap tempat yang dikunjungi.
2. Mendengarkan dan mencatat dengan sepenuh hati aspirasi dalam setiap kesempatan berinteraksi dengan warga. Tak boleh ada satu pun suara hati yang tak tercatat dalam ekspedisi.
3. Menerapkan prinsip-prinsip inklusivitas dalam ekspedisi. Bertemu warga terpinggirkan, komunitas adat, memberikan akses pada penyandanh disabilitas, dan mendengarkan semua warga tanpa kecuali.
4. Temui orang-orang yang selama ini berjasa dalam hidup kita dan belum mendapatkan keadilan: guru, petani, nelayan, peternak, buruh, pekerja migran, pedagang kecil, tenaga kesehatan, dan profesi lainnya yang bekerja dalam sunyi.
5. Hargai setiap suara anak-anak muda yang ditmui. Ajak pemuda berdialog dalam ekspedisi. Jadikan pertemuan dengan pemuda dan pemudi sebagai inspirasi memecahkan beragam solusi permasalahan bangsa ini.
6. Memperhatikan secara khusus harapan-harapan dari para perempuan. Seorang perempuan bisa mengubah perjalanan satu generasi. Dengarkan suara hati perempuan.
7. Terbuka terhadap kritik. Pandang kritik sebagai ekspresi kepedulian, bukan suara-suara yang harus disingkirkan.
8. Jadikan ekspedisi ini sebagai ikhtiar mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.