Setnov terseret kasus e-KTP, Idrus minta kader Golkar tak bermanuver

Merdeka.com - Sekretaris Jenderal DPP Golkar Idrus Marham menegaskan partainya tetap solid meski sang Ketua Umum Setya Novanto diseret-seret dalam kasus e-KTP. Dia meminta semua pihak menunggu sampai proses hukum selesai.
"Berdasarkan hasil Munaslub di Bali semua anggota Golkar akan tetap solid untuk mendukung Setnov sebagai ketua umum," kata Sekretaris Jenderal DPP Golkar, Idrus Marham di DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (3/4).
Idrus menambahkan harus ada praduga tak bersalah sebelum ada keputusan berkekuatan tetap dari Mahkamah Agung. "Kita belum putuskan, karena kita juga konsisten dengan asas hukum kita praduga tak bersalah," ujarnya.
Idrus menambahkan kepada para pihak lainnya jangan melakukan manuver jika hanya untuk kepentingan subyektif atau diri sendiri saja. "Tidak boleh kita untuk bermanuver-manuver hanya untuk kepentingan-kepentingan subyektif. Karena asas itu kita tetap hormati dalam praduga tidak bersalah," tuturnya.
"Kita juga akan perlakukan siapa pun kader Golkar, apalagi ketua umum sebagai simbol partai," tutupnya.
Setnov membantah adanya aliran dana e-KTP. Dia sudah diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi. "Nggak benar itu," kata Setya Novanto usai pemeriksaan KPK di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (13/12).
Dirinya juga menampik pemeriksaan ini karena 'nyanyian' Nazaruddin tersebut. Menurutnya, dirinya diperiksa sebagai saksi terkait Mantan Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Ditjen Dukcapil, Sugiharto dan mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Irman.
"Ini saya diundang oleh KPK sebagai saksi Sugiharto dan ini saudara Irman tentu ini saya terima kasih kepada KPK. Karena saya tadinya ada rapat Paripurna tapi karena ini sangat penting untuk bisa saya klarifikasi secara keseluruhan dan semuanya sudah saya jelaskan," kata dia. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya