Setuju Prabowo,PKS Bilang Quick Count Internal Menang Kisaran 62 Persen

Merdeka.com - Ketua Bidang Humas DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ledia Hanifa Amalia percaya dengan klaim kemenangan yang dilakukan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Sebab,kata dia, beberapa hasil penghitungan cepat atau quick count yang dilakukan internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) pun juga menunjukan Prabowo-Sandi unggul dari rivalnya Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
"Karena memang dibeberapa tempat yang dilakukan quick count internal, itu memang angkanya lumayan tinggi artinya seputar yang disampaikan oleh Pak Prabowo," Kata Ledia saat dihubungi merdeka.com, Kamis (18/4).
Karena itu, Ledia menilai perlu ada pengawalan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sehingga suara Prabowo-Sandi bisa aman dan tidak ada manipulasi perolehan suara ditingkat TPS.
"Jadi kalau kami berpegangan tetep semua enggak boleh lengah enggak boleh lalai tetap harus menjaga suara itu jangan sampai nanti kemudian terjadi pemindahan-pemindahan suara," ungkapnya.
Dia juga menegaskan Prabowo tidak akan berbohong atau menyampaikan data yang salah terkait hasil penghitungan suara BPN. Pasalnya, lanjut Ledia BPN Prabowo-Sandi memiliki direktorat tersendiri untuk melakukan penghitungan suara Pilpres 2019.
"BPN punya tim sendiri yang melakukan survei, bukan survei artinya sudah melakukan penghitungan. Jadi bukan tidak mungkin informasi itu langsung diterima oleh Pak Prabowo," ucapnya.
Diketahui, calon presiden Prabowo Subianto merasa optimis dan yakin menang di Pilpres 2019. Bahkan, angka kemenangan cukup tinggi, 62 persen yang diperoleh dari hasil hitung internalnya.
Berita lengkap mengenai Prabowo Subianto bisa diakses di Liputan6.com
Anggota Litbang BPN Prabowo-Sandiaga, Harryadin Mahardika mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan hasil penghitungan suara (form C1) di 300 ribu TPS yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal itu dilakukan oleh para relawan di lapangan.
"Kita kan menggunakan C1 dikirim relawan dari TPS itu, dikompilasi pusat tabulasi kita. C1 yang kita masuk diinput, hasil input dijadikan sementara bahan awal," jelas Harryadin saat dihubungi merdeka.com, Kamis (18/4).
Dia mengatakan, pusat tabulasi terus menghitungan data masuk dari C1. Dia tidak tahu pasti sudah berapa form C1 yang masuk sampai Pukul 11.00 WIB hari ini. Tapi dia meyakini, C1 yang dikumpulkan dari 320 ribu TPS lebih akurat ketimbang hasil hitung cepat lembaga survei kebanyakan.
"Ada beberapa profesor statistik, kemudian beberapa akademisi dari yang tergabung dalam APTSI (Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia), mereka melakukan quick count hasil sudah dipublis. Mereka beberapa dari ITB, IPB, dari UI. Mereka juga ikut membantu proyeksi dari C1," tambah Politikus Gerindra tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya