Siapa Gubernur Jakarta Pilihan The Jakmania? Ridwan Kamil atau Pramono
Para cagub semakin intens mencari dukungan ke semua lini, termasuk The Jakmania suporter garis keras Persija Jakarta.
Tensi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta semakin panas, menjelang hari pencoblosan di tanggal 27 November 2024. Sejumlah tokoh nasional turun gunung, mendukung calon gubernur (Cagub) jagoannya. Di sisi lain, para cagub juga semakin intens mencari dukungan ke semua lini, termasuk The Jakmania suporter garis keras Persija Jakarta.
Tercatat baik Ridwan Kamil maupun Pramono Anung, masing-masing gencar melakukan pendekatan untuk menarik simpati dan dukungan The Jakmania. Lantas, siapa cagub yang jadi pilihan The Jakmania?
Ketua The Jakmania, Diky Soemarno mengungkapkan syarat dukungan. Menurutnya, The Jakmania tidak memberikan syarat khusus bagi cagub yang ingin mendapat dukungan.
"Kalau untuk kesosokan kita enggak pernah ada spesifikasi khusus, kan syaratnya gampang, yang penting cinta Persija, itu aja udah," kata di Dicky di Benhil, Jakarta Pusat, Rabu (20/11).
Dicky mengakui masa The Jakmania memang selalu jadi sasaran para Cagub DKI Jakarta di Pilgub sebelum-sebelumnya bahkan termasuk Anies Baswedan. Dia kemudian menceritakan bagaimana cara Anies bisa mendapatkan suara dari massa pendukung Persija.
"2019 juga saat itu kan yang dinjanjikan oleh Pak Anies dan akhirnya beliau jadi kan buat Stadion, mungkin teman-teman pasti ingat lah, beliau ke mana-mana bawa stadion. Nah itu yang mengena di hati teman-teman Jakmania, akhirnya teman-teman Jakmania mungkin mayoritas secara pribadi mereka memilih Pak Anies saat itu," ceritanya.
Dicky juga kemudian menambahkan tidak memungkiri siapa pada akhirnya yang akan nanti akan menjadi Gubernur Jakarta. Selama Gubernur tersebut bermain secara adil.
"Yang penting Pilkadanya berjalan dengan lancar, tidak ada kecurangan apapun, tidak ada pemaksaan apapun, semuanya benar-benar menjadi pestanya masyarakat Jakarta, apalagi Jakmania, karena Jakmania itu adalah elemen penting bagi para penjaga kota Jakarta, karena ya orang yang kalau ditanya, siapa yang paling cinta sama kota Jakarta hari ini, pasti jawaban pertama adalah Jakmania, gitu sih," ucap Dicky.
Dicky menilai Cagub Nomor Satu Ridwan Kamil dinilai tidak konsisten dalam membahas seputar Persija maupun Jakmania. Dia kerap hilang timbul jika membahas seputar Persija.
"Kalau Kang Emil beberapa kali ngomongin Persija tapi habis itu sudah hilang lagi, Pak Sus juga baru dua mingguan inilah setelah segala macam, tapi oke lah," terang Diky.
Dicku bahkan menantang Ridwan Kamil untuk mengenakan jersey Persija Jakarta. Diky bilang, The Jakmania butuh pembuktian nyata dari mantan gubernur Jawa Barat itu.
"Kita namanya cowok butuh pembuktian saja. Udah deh Kang Emil coba pakai baju Persija. Terus lebih aware lah sama Persija," beber Diky.
Diky menyebut, memang Ridwan Kamil pernah sowan, namun saat itu Ridwan Kamil belum resmi mencalonkan diri sebagai cagub Jakarta. Sampai saat ini, katanya belum ada lagi pertemuan antara Ridwan Kamil sebagai cagub dengan The Jakmania.
"Setelah mendaftar ke KPUD belum ketemu Pak Ridwan Kamil sama sekali, boleh ditanya ke beliau," ujar Diky.
Menurut Diky, sebagai seorang cagub tidak ada salahnya Ridwan Kamil terang-terangan mengenakan jersey Persija. Dengan demikian, Ridwan Kamil justru bakal dinilai paham bahwa Persija juga adalah bagian tak terpisahkan dari Jakarta.
"Dari awal (Ridwan Kamil) daftar sampai sekarang pakai baju Persija cuma pas nonton Persija lawan Madura ya. Tapi saya juga tidak tahu ya nanton full atau gimana. Maksud saya tidak ada salahnya pakai baju Persija, apalagi kan Kang Emil mau jadi gubernur Jakarta dan harus paham bahwa di Jakarta ini Persija," jelas Diky.
Sementara itu, program-program Pramono Anung dinilai paling konkret untuk klub sepak bola Persija.
"Jadi kalau hari ini memang masih menempel paslon nomor tiga untuk programnya ya, kalau dibilang program realistis atau tidak, semua realistis. Tinggal masalah ngerjainnya gimana itu aja," tegas Diky.
Diky menyampaikan, Pramono-Rano menjadi kandidat yang paling konsisten membahas Persija.
"Tapi kalau nomor tiga itu kan dari awal sudah ngomong-ngomong (soal Persija) terus ya, kalau Kang Emil itu bilang JIS digratiskan segala macam abis itu tidak ngomong lagi, udah tidak ngomongin bola lagi," pungkasnya.