Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Soal Dibocorkan, Perludem Nilai Debat Capres Seperti Lomba Menghafal

Soal Dibocorkan, Perludem Nilai Debat Capres Seperti Lomba Menghafal diskusi sahabat mahfud soal debat capres. ©2019 Merdeka.com/ronald

Merdeka.com - Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menyayangkan, keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memberikan kisi-kisi atau bocoran pertanyaan kepada para calon presiden dan wakil presiden di debat perdana 17 Januari nanti.

Fadli menilai, harusnya debat menjadi ajang rakyat untuk mengetahui kompentensi calon pemimpinnya. Dengan diberikan bocoran, maka debat dikhawatirkan hanya menjadi ajang lomba menghafal.

"Publik perlu tahu kedalaman paslon. Tapi sayang KPU justru sudah membocorkan pertanyaan. Yang kita lihat jadi lomba menghafal pertanyaan," ujar Fadli di kantor MMD Initiative, Senen, Jakarta Pusat, Senin (14/1).

Seharusnya, katanya, KPU mempunyai sikap dalam memberikan kebebasan kepada moderator debat yakni Ira Koesno dan Imam Priyono.

"Harus ada keleluasan moderator dua sampai tiga kali jawaban. Dua orang profesional ini bisa menggali dan mendalami. Menurut saya itu langkah yang bisa diusulkan KPU," katanya.

Oleh karena itu, ia menyayangkan akan hal itu. Sehingga, bila adanya bocoran percuma akan adanya debat tersebut.

"Kalau hanya tanya jawab selesai itu menjadi percuma debat. Sudah menelan energi, biaya tapi publik tidak mendapat esensi," pungkas Fadli.

Sebelumnya, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan menyatakan persiapan debat Capres 17 Januari sudah sempurna. Mulai dari tamu undangan, lokasi perhelatan, aturan dan hingga kegiatan tonton bareng yang juga akan difasilitasi.

"Sudah, sudah beres, secara teknis dapat kami sampaikan bahwa persiapan debat pertama lancar tidak ada kendala yang berarti," kata Wahyu di Kantor KPU, JakartaPusat, Senin (14/1).

Sebanyak 500 undangan, lanjut Wahyu, telah dipetakan. Untuk 200 undangan, dibagi ke dalam dua kelompok, 100 untuk massa pendukung pasangan 01, dan 100 sisanya untuk massa pendukung pasangan 02. Sedangkan 300 sisanya, adalah untuk tamu undangan KPU yang disebar kepada para tokoh bangsa, petinggi negara, juga para mantan presiden dan wakil presiden.

"KPU berharap beliau-beliau sehat tak ada halangan sehingga bisa menghadiri undangan," jelas Wahyu.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP