Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sudirman sindir Ganjar: Pemimpin hanya memperhatikan statistik makro itu tak adil

Sudirman sindir Ganjar: Pemimpin hanya memperhatikan statistik makro itu tak adil Debat publik perdana Pilgub Jateng. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Debat kedua Pilgub Jateng masih berlangsung dengan setiap pasangan menjawab pertanyaan diajukan panelis. Dalam segmen ketiga setiap pasangan calon diminta memilih satu dari dua kotak dengan tanda A dan B di layar digital yang didalamnya terdapat tayangan mengenai kehidupan masyarakat.

Kesempatan pertama didapat pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin. Pasangan ini memilih kotak dengan huruf A. Kotak ini menayangkan kehidupan seorang ibu tua. Menanggapi video tersebut, Ganjar mengatakan, bakal meningkatkan perekonomian warga dengan mengandalkan pemimpin di setiap daerah.

Menurut Ganjar, nantinya setiap kepala daerah seperti bupati, wali kota mencari langsung warga yang berpenghasilan rendah. Setiap warga tersebut nantinya diberi keterampilan sesuai kebutuhan untuk menaikkan kelas ekonominya.

"Para bupati, wali kota mencari ibu seperti itu maka data seperti itulah yang kita perlukan sehingga mereka bisa tak bekerja seperti itu lagi dan bisa naik kelas," kata Ganjar di Ballroom Hotel Best Western Premier, Solo Baru, Sukoharjo, Kamis (3/5) malam.

Sementara Cawagub Jateng Nomor urut dua, Ida Fauziyah menilai, tayangan ibu tersebut mewakili 2,2 juta rakyat miskin. Dia mengatakan, pemimpin Jateng selanjutnya harus wajib melawan kemiskinan.

"Ibu tadi mewakili 2,2 juta rakyat miskin, angka yang sangat besar rasanya. Kita harus jihad lawan kemiskkinan. Fardu ain hukumnya pemimpin Jateng melawan kemiskinan kami berkomitmen menurunkan kemiskinan 6 persen dalam 5 tahun," ujar Ida.

Tayangan video selanjutnya giliran pasangan nomor urut dua memberikan tanggapan. Video itu kembali menayangkan kemiskinan seorang ibu tua yang harus merawat suaminya.

Menjawab video itu, Sudirman Said menyindir kepemimpinan Ganjar Pranowo yang mengatakan pentingnya data statistik dalam memimpin suatu wilayah seperti yang ia terapkan. Sudirman menyebut dalam mengentaskan kemiskinan bukan hanya menggunakan data statistik.

"Mengentaskan kemiskinan bukan hanya bagian statistik. Pemimpin yang hanya memperhatikan statistik makro itu pemimpin yang tidak adil," ucap Sudirman.

Ganjar menjawab sindiran Sudirman Said tersebut. Menurut Ganjar, mustahil pembangunan daerah tanpa menggunakan statistik makro ekonomi.

"Saya sulit memahami bagaimana tak memakai statistik makro ekonomi. Program ini sudah kita cover supaya Jateng sejahtera. Kita ada dinsos yang kita ambil setiap saat. Semua bisa ada," kata Ganjar.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP