Sumanto 'kanibal' jadi sampel KPU untuk Pilgub Jateng
Merdeka.com - Tahun 2001 silam, Sumanto (45) warga Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga jadi sosok horor. Ia terlibat kasus mencuri dan memakan mayat.
Enam belas tahun berlalu, Sumanto yang kerap disebut kanibal, masih dalam perawatan kesehatan dan spiritual. Ia kini berada di Rumah Sakit Mental Bungkanel, Kecamatan Karanganyar Purbalingga milik H Supono Mustajab.
Meski tak lepas dari sosok horor, Sumanto dalam tahapan Pilgub Jateng ternyata punya peran tersendiri. Ia menjadi salah satu masyarakat yang menjadi sampel kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) serentak.
-
Siapa tersangka kasus korupsi KONI Sumsel? Ketua Umum KONI Sumatra Selatan Hendri Zainuddin resmi ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus korupsi dana hibah KONI Sumsel tahun anggaran 2021 pada Senin (4/9).
-
Kenapa Sudjono dijuluki "Menteri Dukun"? Anggapan masyarakat itu tak lepas dari berbagai peristiwa mistis antara dia dengan Presiden Soeharto.
-
Kenapa Sukolilo, Pati dijuluki 'kampung penadah mobil bodong'? Hal ini menjadi perbincangan warganet karena daerah itu dianggap sebagai sarang bandit penadah mobil bodong.
-
Siapa tersangka korupsi Pilkada Situbondo? Padahal, Suswandi menyandang status tersangka dalam kasus dugaan korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji terkait pengelolaan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) serta pengadaan barang dan jasa di Situbondo, Jawa Timur yang ditetapkan KPK.
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Siapa yang melakukan pungli di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
Ia berada dalam daftar nama para Coklit bersama sejumlah pejabat daerah. Di antaranya mulai dari Bupati Purbalingga, Tasdi, Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, Wakil Gubernur Jawa tengah Heru Sudjatmoko dan Anggota DPRD Purbalingga Mugo Waluyo.
Kegiatan coklit sendiri dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purbalingga, mulai Sabtu (20/1) besok.
"Salah satunya ke tempat kediaman Sumanto, yang kini menetap di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga. Kegiatan Coklit ini akan berlangsung hingga 18 Februari mendatang," ujar Ketua KPU Kabupaten Purbalingga Sri Wahyuni, Jumat (19/1).
KPU membuat terobosan dengan membuat Coklit dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak. Gerakan ini akan dilaksanakan pada 20 Januari 2018. Coklit dilakukan untuk memastikan daftar pemilih agar tersusun dengan baik dan berkualitas, Gerakan Coklit berguna untuk meningkatkan kualitas daftar pemilih.
Dalam kegiatan coklit serentak tersebut, lanjut Sri Wahyuni, seluruh komisioner KPU akan turun. Demikian juga seluruh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang tersebar di 18 kecamatan, dan seluruh anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang tersebar di seluruh desa di Purbalingga mendampingi 1.655 PPDP. Targetnya, satu PPDP akan melakukan coklit di hari pertama, sebanyak lima rumah.
"Jadi total ditargetkan ada 8.275 rumah yang didatangi," ujarnya.
Sri mengatakan, Sumanto dipilih jadi sampel untuk menegaskan bahwa penyelenggaraan Pilkada tak mengenal pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara. Sebagaimana warga negara yang memenuhi syarat data pemilih tetap (DPT), Sumanto punya hak sama.
Sumanto juga saat ini dikatakan sudah tak mengalami gangguan kesehatan jiwa. Tetapi sebab masa lalunya ia masih dipandang berbahaya. Perlakuan ini, ia anggap berunsur diskriminasi.
"Sumanto memang kami pilih untuk menyuaran anti diskriminasi. Ini bagian edukasi juga buat warga," jelasnya.
Riwayat Sumanto sendiri, berurusan dengan hukum karena mencuri mayat Mbok Rinah, yang baru saja dikubur di pemakaman umum Desa Pelumutan Kecamatan Kemangkon, Purbalingga awal Januari 2001. Daging mayat itu kemudian dimasak dan dimakan.
Belakangan masyarakat desa setempat mengetahui, si pencuri mayat adalah Sumanto. Sampai akhirnya Sumanto diadili di Pengadilan Negeri Purbalingga.
Sumanto dihukum penjara lima tahun. Namun setelah beberapa kali mendapat remisi, Sumanto dibebaskan pada 24 Oktober 2006 bertepatan dengan Idul Fitri.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andrik Sulaksono telah menjabat sebagai Camat Sukulilo telah menjabat selama dua tahun sejak 7 Agustus 2022.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan seorang pria pengangguran yang kerap mabuk-mabukan dan memalak orang.
Baca SelengkapnyaTim Jatanras Polda Jawa Tengah menindaklanjuti viralnya Desa Sukolilo, Pati yang disebut sebagai kampung penadah kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaKorban tak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh napi senior
Baca SelengkapnyaHasrat yang tak terbendung lantaran istri dibawa lari orang membuat Suwanto, nekat mencuri celana dalam wanita desa di Surabaya.
Baca SelengkapnyaPembunuh Siswa SMP Tewas di Lapas Palembang, Ada Bekas Jeratan di Leher dan Kaki
Baca SelengkapnyaDua pelaku merencanakan pembunuhan korban karena jengkel dengan sikapnya yang tidak mau ikut aturan tahanan senior.
Baca SelengkapnyaKejati Sumut menahan mantan Bupati Samosir, Mangindar Simbolon, Jumat (18/8). Dia ditahan sebagai tersangka korupsi pembukaan lahan hutan.
Baca SelengkapnyaBerawal Air Rumah Keruh dan Berbau, Sutrisno Kaget Temukan Ada Mayat dalam Toren Sudah Membusuk
Baca SelengkapnyaBagian tubuh tersebut berupa kepala, potongan telapak tangan kanan dan kiri dan potongan telapak kaki kanan dan kiri.
Baca SelengkapnyaSiapa saja eks napi korupsi yang maju caleg DPR RI di Pemilu 2024? Simak selanjutnya.
Baca Selengkapnya