Survei LSI: 47 persen warga DKI terpengaruh politik uang
Merdeka.com - Sebanyak 47,8 persen pemilih bakal terpengaruh dengan politik uang atau money politic di Pilgub DKI Jakarta. Menurut mereka, politik uang sangat berpengaruh menentukan calon yang bakal dipilih dalam pesta demokrasi nanti.
"47,8 persen responden menyatakan akan dipengaruhi politik uang, 35,8 persen mengaku tidak dipengaruhi oleh politik uang dan 16,4 persen menyatakan tidak tahu," kata pembicara Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ardian Sopa saat merilis hasil surveinya di Kantor LSI, Jakarta, Jumat (10/2).
Ardian mengatakan politik uang atau biasanya disebut serangan fajar dilakukan pada masa akhir jelang pencoblosan. Oleh karenanya, dia mengimbau warga DKI khususnya para calon termasuk tim sukses bisa menjaga kehormatan Pilgub DKI.
-
Gimana uang bisa mempengaruhi Pemilu? Ia menyebut bahwa calon legislatif (caleg) yang memiliki sumber daya finansial yang cukup seringkali tidak perlu melakukan kampanye secara aktif, karena ancaman uang sudah cukup kuat untuk mempengaruhi hasil pemilihan.
-
Siapa yang berpengaruh terhadap partisipasi pemilih? Partisipasi masyarakat dalam Pemilu juga dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap penyelenggara Pemilu dan kontestan.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pemilu? Hasil pemilu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks politik suatu negara. Beberapa faktor yang umumnya dapat memengaruhi hasil pemilu meliputi: 1. Kandidat dan Partai Politik, 2. Isu Pemilu, 3. Faktor Ekonomi, 4. Media Massa, 5. Partisipasi Pemilih, 6. Sistem Pemilu, 7. Peraturan Pemilu, 8. Sentimen Publik, 9. Dukungan Elektoral, 10. Perubahan Demografis.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi Pilgub Jateng? 'Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh,' imbuh dia.
-
Kenapa uang mengancam Pemilu 2024? 'Banyak sekali sekarang, paling serius dalam integritas negeri ini adalah uang, ancaman ini akan terjadi, dan akan terjadi pada Pemilu 2024,' jelas Alfitra dalam acara sosialisasi aplikasi Sietik DKPP RI di Hotel Yuan Garden, Senin (18/12).
"Iya kita imbau masyarakat juga menjaga Pilkada dan tentunya para kandidat juga ikut menjaga agar tak terjadi money politic," ujar dia.
Selain itu, dikatakan Ardian, dari hasil survei pemilih yang golput mencapai 30 persen. Pemilih golput itu sendiri diklasifikasi menjadi dua golongan. Pertama, golput proporsional yakni pemilih yang tidak memilih para calon.
"Kedua, golput non-proporsional yaitu pendukung calon yang tidak datang ke TPS. Golput ini akan mempengaruhi hasil sehingga hasil survei berbeda dengan hasil KPUD," pungkas dia.
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei lima hari menjelang Pilgub DKI Jakarta. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan melakukan wawancara tatap muka terhadap 1200 responden yang digelar pada 8-9 Februari 2017.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Persoalan politik uang menempati posisi pertama di angka 37,2 persen.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin Muhtadi Sentil Jual Beli Suara hingga Politik Uang saat Pemilu
Baca SelengkapnyaDalam orasi ilmiahnya, Burhanuddin mengangkat tema ‘Votes for Sale: Klientelisme, Defisit Demokrasi, dan Institusi’
Baca SelengkapnyaHanya 61,0 persen responden akan mempertimbangkan sosok didukung Jokowi.
Baca SelengkapnyaPolitik uang cenderung mahal karena dampaknya yang tidak sebanding dengan ekspektasi.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat pengaruh figur Jokowi dan Megawati dalam mempengaruhi pillihan publik ke PDIP
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada dua alasan utama mengapa dukungan publik untuk PDIP tinggi.
Baca SelengkapnyaSohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut
Baca SelengkapnyaSurvei terbaru Indikator Politik Indonesia menyatakan elektabilitas Ridwan Kamil dan Pramono Anung selisih tipis 3 persen saja.
Baca SelengkapnyaPolitik uang dalam pemilu adalah sebuah praktik yang melanggar aturan pemilu, di mana calon atau tim kampanye memberikan uang kepada pemilih.
Baca SelengkapnyaTerkait dengan angka 93,3 persen itu belum dapat dipastikan jika pemilih untuk tidak golput.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya