Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Tahun 2015, tahun terkelam dalam sejarah Partai Golkar'

'Tahun 2015, tahun terkelam dalam sejarah Partai Golkar' Islah Golkar. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Bendahara Umum DPP Partai Golkar kubu munas Bali, Bambang Soesatyo menilai, tahun 2016 akan menjadi ujian berat bagi soliditas partainya setelah sepanjang tahun 2015 mengalami dualisme kepengurusan. Bambang menuding, pemerintah cenderung memelihara konflik di internal Partai Golkar.

"Tahun 2015 merupakan tahun terkelam dalam sejarah Partai Golkar dan tantangan 2016 tidak kalah beratnya dari 2015," dalam siaran persnya yang diterima merdeka.com, Sabtu (2/2).

Bambang menilai, sepanjang 2015, tantangan yang dihadapi Golkar berasal dari dalam yakni adanya perpecahan di antara pengurus ditambah intervensi dari pemerintah.

Pada 2016, lanjut pria yang akrab disapa Bamsoet ini, tantangan yang menghadang Partai Golkar adalah, pertama masalah soliditas partai akibat pertikaian internal yang berlarut-larut dan desakan munas, baik dari dalam maupun dari luar partai yang semakin kuat dan masif.

Kedua, masalah hukum terkait skandal papa minta saham yang suka atau tidak suka berpotensi menggerus suara partai dan menggerogoti citra partai yang memang tengah terpuruk akibat konflik internal.

Ketiga, sikap pemerintah yang makin terlihat secara sengaja mempersulit legalitas kepengurusan Golkar hasil Munas Bali 2014-2019. Kendati akhirnya SK kepengurusan Munas Ancol telah dicabut, namun tampaknya pemerintah cenderung memelihara konflik di internal partai Golkar dengan belum diterbitkannya SK kepengurusan hasil Munas Bali hingga saat ini.

"Keempat, kekuatan Koalisi Merah Putih (KMP) yang makin melemah di parlemen seiring bergesernya PAN ke pelukan istana. Padahal taring Golkar kemarin2 begitu tajam di parlemen karena soliditas KMP yang menguasai mayoritas suara," ujarnya.

Tantangan kelima, tulis Bamsoet, adalah kekalahan di pilkada serentak gelombang pertama 2015 lalu yang begitu telak di berbagai daerah berpotensi menjalar ke pilkada-pilkada serentak berikutnya yang mengancam secara langsung maupun tidak langsung terhadap perolehan kursi DPR pada pemilu 2019.

"Sebab, berbagai survei menunjukkan jika pemilu diadakan hari ini, maka Partai Golkar akan menempati rangking ke 5 dilangkahi Gerindra yang naik menjadi nomor dua sementara PDIP tetap bertengger di nomor satu," tukasnya.

Dari lima catatan di atas, Bamsoet meminta Golkar harus segera melakukan langkah-langkah konsolidasi, antisipasi dan responsif terhadap dinamika masyarakat atau publik agar Golkar sebagai partai, tetap mendapat simpati dan tidak menjadi musuh publik atau public enemy.

Penunjukan mantan ketua DPR Setya Novanto sebagai ketua fraksi usai lengser karena kasus 'Papa Minta Saham' menurut Bambang cukup berisiko. Apalagi, Kejaksaan Agung tengah mengusut dugaan pemufakatan jahat dalam kasus ini.

"Pimpinan fraksi adalah simbol partai di parlemen. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tentu wajah partai langsung ikut tercoreng," tegasnya.

Terkait desakan munas oleh beberapa kalangan termasuk manuver dari kubu munas Ancol, Bamsoet mengatakan hal ini perlu dicarikan solusinya agar perpecahan internal tidak semakin dalam dan melebar yang ujungnya dapat menghancurkan masa depan partai.

"Kita tentu tidak bisa begitu saja menutup mata dan telinga desakan dari para tokoh, sesepuh dan pinisepuh yang menginginkan Golkar segera bersatu. Inilah barangkali pekerjaan berat duet ARB dan Idrus Marham di awal tahun 2016," ujarnya.

Satu hal lagi, kata Bambang, Golkar harus segera bersikap mengenai tawaran bergabung di kabinet kerja pemerintahan Jokowi-JK. Apakah tetap di luar pemerintahan atau ikut mewakafkan satu atau dua kader terbaiknya untuk membantu pemerintahan Jokowi-JK tanpa harus keluar KMP dan tidak perlu bergabung dengan KIH.

"Kita tahu pemerintahan Jokowi-JK saat ini membutuhkan sumber daya manusia mumpuni untuk membantu mewujudkan visinya membangun bangsa dengan kabinet kerja yang tangguh. Sekali lagi, tanpa Golkar hrs keluar dari KMP atau tanpa Golkar perlu bergabung ke KIH," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini

Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo

Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.

Baca Selengkapnya
Golkar Targetkan Menang 60 Persen di Pilkada Serentak 2024
Golkar Targetkan Menang 60 Persen di Pilkada Serentak 2024

Partai Golkar sampai saat ini telah mengeluarkan 10 surat keputusan untuk

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Politisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga
Politisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga

Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.

Baca Selengkapnya
Ramai Dibicarakan, Ini 4 Fakta Partai Golkar yang Jarang Diketahui Orang
Ramai Dibicarakan, Ini 4 Fakta Partai Golkar yang Jarang Diketahui Orang

Golkar tengah menjadi perbincangan hangat usai Ketua Umum partai berlogo beringin ini mundur. Ini sejumlah fakta menarik Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Idrus Marham: Jokowi dan Golkar Suasana Kebatinannya Dekat
Idrus Marham: Jokowi dan Golkar Suasana Kebatinannya Dekat

Dia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.

Baca Selengkapnya
Golkar Sepakat Jumlah Menteri Tak Diatur dalam UU Kementerian: Supaya Presiden Leluasa Susun Kabinet
Golkar Sepakat Jumlah Menteri Tak Diatur dalam UU Kementerian: Supaya Presiden Leluasa Susun Kabinet

Golkar Sepakat Jumlah Menteri Tak Diatur dalam UU Kementerian: Supaya Presiden Leluasa Susun Kabinet

Baca Selengkapnya
Golkar Pastikan Raih 102 Kursi DPR RI Setelah Tahapan Pemilu 2024 Tuntas
Golkar Pastikan Raih 102 Kursi DPR RI Setelah Tahapan Pemilu 2024 Tuntas

Golkar bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberi kepercayaan.

Baca Selengkapnya
Golkar Usung Calon Petahana Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel
Golkar Usung Calon Petahana Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel

Benyamin Davnie mengaku bersyukur dan lega dengan telah diterimanya rekomendasi Partai Golkar.

Baca Selengkapnya