Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tahun Baru Imlek, Khofifah mengaku terkenang dengan Gus Dur

Tahun Baru Imlek, Khofifah mengaku terkenang dengan Gus Dur Khofifah dan Emil Dardak jalan kaki ke KPU. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Di perayaan Tahun Baru Imlek 2569, Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkenang pada Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Menurutnya, semasa hidup Gus Dur dikenal sebagai pejuang kemanusiaan.

Bahkan, presiden ke-4 RI itu yang mengusulkan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional dan direalisasikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Saat masih menjabat sebagai presiden, Gus Dur pula yang menyatakan Agama Konghucu yang dianut sebagian warga keturunan di Indonesia, sebagai agama resmi.

Gus Dur, lanjut Khofifah, memberi penghormatan dan apresiasi terhadap kultur-kultur yang ada di Indonesia, termasuk perayaan Imlek. "Dua tahun sebelum Gus Dur wafat, beliau berpesan kepada saya agar kelak di batu nisannya diberi tulisan: 'the Humanist Died Here'," katanya saat meresmikan Kampoeng Petjinan di Surabaya, Jumat (16/2).

Pesan Gus Dur yang hanya disampaikan kepada Khofifah hingga beberapa kali hingga dua bulan jelang wafat itu, tidak pernah disampikan oleh Cagub yang diusung Partai Demokrat, Golkar, Hanura, NasDem, PAN, PPP, dan PKPI itu kepada siapapun.

Lalu, masih cerita Khofifah, H-2 menjelang Gus Dur wafat, dirinya kembali diingatkan agar di batu nisannya diberi tulisan 'the Humanist Died Here'.

"Saya telepon Pak Alwi Sihab, Pak Mahfud MD, dan juga Cak Ali Maskur Musa. Saya tanyakan pesan itu. Ternyata mereka tidak pernah mendapat pesan apa-apa dari Gus Dur, yang artinya pesan itu cuma diwasiatkan kepada saya," kenang Khofifah.

Hingga haul ke-5 Gus Dur di Ponpes Tebuireng, Jombang, Khofifah baru menyampaikan wasiat itu kepada pihak keluarga. Saat itu, mantan Menteri Sosial ini diminta memberikan testimoninya tentang Gus Dur.

Wasiat itupun akhirnya disampaikan juga. Dan akhirnya terealisasi pada bulan Syawal tahun lalu. "Sekarang sudah terpampang tulisan di batu nisan Gus Dur, bukan 'the Humanist Died Here' tapi 'Here Rest a Humanist', yang menandakan di sini Bapak Kemanusiaan beristirahat," tandasnya.

Gus Dur meninggal dunia di usia 69 tahun pada 30 Desember 2009. Sang Bapak Pluralis itu dimakamkan di komplek Ponpes Tebuireng, Jombang. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP