Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak cuma di kampus, PKS usul debat Capres juga digelar di pasar

Tak cuma di kampus, PKS usul debat Capres juga digelar di pasar Muktamar I Ikatan Ulama dan Dai. ©2014 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid tidak setuju jika kampus dijadikan satu-satunya tempat untuk debat capres-cawapres di Pilpres 2019. Sebab, kata dia, masyarakat Indonesia tidak sebatas pada kawasan kampus.

"Kampus hanyalah satu dari komponen rakyat Indonesia. Jadi kalau pun diselenggarakan di kampus itu hanya, tidak satu-satunya," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/10).

Menurut Hidayat, banyak juga lokasi lainnya yang bisa dijadikan lokasi debat kandidat. Mulai dari Gelanggang Olahraga hingga pasar.

"Mungkin sebagiannya di kampus mungkin bahkan sebagiannya di pasar mungkin sebagiannya di Gedung Olahraga, mungkin sebagiannya di TV seperti yang selama ini terjadi," ungkapnya.

"Tentu saja akan ada yang terkait masalah, keamanan, pengamanan dan itu semuanya harus pasti dipertimbangkan. Secara prinsip ide bisa saja sekalipun tidak harus satu-satunya," sambungnya.

Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu masih ada lokasi lain yang mencerminkan setiap segmentasi pemilih di Indonesia. Karena itulah, ia menyerahkan kewenangan lokasi debat ini kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Karena sekali lagi rakyat Indonesia segmentasinya sangat beragam. Ada yang dikampus, ada yang di pasar, ada yang di olahraga ada, yang digedung, silahkan nanti KPU untuk memutuskan," ucapnya.

Di lain sisi, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon justru setuju dengan usulan debat capres-cawapres di kampus. Menurut Fadli kampus merupakan tempat yang sangat diandalkan untuk menguji data secara ilmiah.

"Kampus itu kan suatu tempat dimana orang bisa menguji data secara ilmiah atau informasi secara ilmiah dan kampus itu ya tempatnya untuk melakukan sebuah debat atau sekadar debat kusir," kata Fadli.

"Jadi kalau misalnya ada gagasan seperti itu bagus sekali dan kita sangat mendukung," tandasnya.

Sebelumnya, Koordinator Jubir Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengusulkan agar debat capres-cawapres dihelat di kampus tanpa dihadiri pendukung paslon. Hal itu dilakukan agar mahasiswa dan dosen bisa memberikan penilaian atau dialog konstruktif dengan para paslon.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP