Terinspirasi RSUD Tarakan, Ridwan Kamil Berencana Bangun Hunian di Atas Kali
Menurutnya, pemanfaatan lahan dari RSUD Tarakan yang dibangun di atas sungai bisa menjadi salah satu konsep bagaimana memenuhi kepentingan publik.
Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta, Ridwan Kamil (RK) mengaku terpukau dengan pembangunan dari RSUD Tarakan yang dibangun di atas aliran sungai Cideng. Bahkan, konsep ini akan dipakai RK jika terpilih sebagai Gubernur Jakarta.
Demikian hal itu disampaikan RK yang telah selesai menjalani tes kesehatan bersama bakal wakilnya Suswono di RSUD Tarakan dalam rangka tahapan Pilkada Jakarta.
“Dan saya juga baru dengar ya, rumah sakit ini masih membutuhkan tanah karena enggak cukup dalam melayani warga Jakarta. Sehingga harus diperluas,” kata RK kepada wartawan, Sabtu (31/8).
Menurutnya, pemanfaatan lahan dari RSUD Tarakan yang dibangun di atas sungai bisa menjadi salah satu konsep bagaimana memenuhi kepentingan publik dengan memanfaatkan segala ruang yang ada.
Dimana diketahui, kalau RSUD Tarakan ini adalah proyek Sky Hospital dengan 18 lantai dengan 120 ruangan berfasilitas lengkap yang dibangun di atas Kali Cideng menelan anggaran Rp243 miliar.
“Bahkan bangunan utama ini pun dibangun di atas sungai kepentingan publik sudah ada contohnya,” ujarnya.
Konsep pemanfaatan lahan ini, diketahui selaras dengan salah satu tujuan RK untuk memperbanyak hunian di tengah kota berkonsep apartemen di atas jalanan Jakarta yang bisa menghemat lahan di Jakarta.
“Cuma bedanya nanti kami akan coba memperbanyak hunian tengah kota dengan konsep membangun seperti di rumah sakit ini yang sudah ada contohnya,” kata dia.
Tidak lupa, RK bersama Suswono telah selesai menjalani serangkaian tes kesehatan lebih cepat hanya sembilan jam mengaku sangat mendapatkan hikmah dan inspirasi dalam proses tersebut
“Jadi banyak cerita lah ya, hikmah hikmah di dalam pemeriksaan hari ini. Terakhir terima kasih ke catering makanannya enak sekali, sehat dikasih makan tiga kali, luar biasa terima kasih hatur nuhun,” ujarnya.
Tujuan Tes Kesehatan
Komisioner KPUD Jakarta, Dody Wijaya menjelaskan tujuan dari tes kesehatan untuk mengetahui apakah calon mampu atau tidak menjalankan tugas sebagai gubernur dan wakil gubernur selama 5 tahun ke depan.
“Ini bukan sehat atau tidak sehat ya, tapi mampu atau tidak mampu secara jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas sebagai gubernur dan wakil gubernur selama 5 tahun ke depan,” jelasnya.
“Jadi terkait dengan status nanti fit atau unfit, kami serahkan sepenuhnya kepada tim pemeriksa kesehatan dan tim penilai kesehatan dari RSUD Tarakan yang sudah ditetapkan melalui suatu keputusan Direktur Rumah Sakit,” tambah Doddy.