Tiba di Lokasi KLB Deli Serdang, Moeldoko Mengenakan Jas Demokrat
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko akhirnya tiba di lokasi kongres luar biasa (KLB) di The Hill Hotel and Resort, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (5/3) malam.
Ketua Umum terpilih versi KLB Deli Serdang itu hadir pada pukul 21.40 WIB. Moeldoko yang tiba di lokasi langsung mendapat sorak gembira dari para peserta KLB Partai Demokrat. Ketika turun dari mobil, Moeldoko dipakaikan jas dari Partai Demokrat tersebut.
Sebelumnya, pimpinan sidang KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Jhonny Allen Marbun mengatakan Moeldoko bakal tiba pada Jumat (5/3) sore. Namun jadwal itu mundur.
Moeldoko terpilih sebagai Ketum Partai Demokrat usai dilakukan voting berdiri di KLB tersebut.
"Dengan demikian, secara resmi bahwa Moeldoko terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025," ucap Jhoni.
Usai terpilihnya Moeldoko, pimpinan sidang KLB langsung memilih Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagai informasi, Moeldoko pernah ingin merebut Demokrat dari tangan AHY.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, seorang presiden boleh memihak juga melakukan kampanye. Pernyataan Jokowi itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaIni kali pertama Moeldoko bertemu dan bersalaman dengan AHY, usai konflik di Partai Demokrat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri AHY ungkap hubungannya dengan Moeldoko yang pernah berseteru terkait Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaPrabowo berkunjung ke kediaman SBY di Cikeas, Jawa Barat, pada Jumat (12/4) malam.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menjelaskan dalam UU Pemilu sudah diatur bahwa presiden, wakil presiden yang melakukan kegiatan kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara, kecu
Baca SelengkapnyaMoeldoko menekankan instansi terkait tak boleh diam saja apabila ada praktik korupsi.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Moeldoko tidak dapat menghadiri acara pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mengatakan, Jokowi hanya memberikan edukasi demokrasi dengan menyatakan presiden boleh memihak dan kampanye.
Baca Selengkapnya