Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

TKN soal adu konsep ekonomi: Tim bukan belum disusun, tapi sudah kerja

TKN soal adu konsep ekonomi: Tim bukan belum disusun, tapi sudah kerja Arsul Sani di rumah cemara. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani memandang tidak ada masalah dengan kubu Prabowo-Sandiaga, yang memasukkan sejumlah tim ekonomi dalam tim kampanye. Menurut dia, di tempatnya itu sudah bekerja lebih dulu.

"Barangkali di Tim Prabowo-Sandiaga soal tim ekonomi, kan baru diajak masuk. Kalau di tempat Pak Jokowi, tim ekonomi kan bukan belum disusun atau baru diomongin, tim ekonominya kan sudah bekerja," ucap Arsul di Posko Cemara, Jumat (15/9).

Sekjen PPP ini memandang, salah satu yang menjadi bagian Tim Jokowi adalah, para menteri yang bekerja di kabinet. "Kalau beliau-beliau tidak jadi tim ekonomi Pak Jokowi, ya pasti beliau tak akan mau duduk di kabinet," jelas Arsul.

Selain itu, masih kata dia, ada yang memang menjadi penasehat di kubu Jokowi-Ma'ruf. Meskipun tak perlu diumumkan secara terbuka.

"Yang lain misalnya, meskipun kami tidak perlu mengumumkan secara terbuka si A si B, yang lain kan sering datang ke sini juga. Misalnya Bu Sri Adiningsih (ekonom dan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada). Waktu disana, di Wahid Hasyim ada Profesor Ahmad Erani Yustika (staf khusus presiden bidang ekonomi)" tutur Arsul.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, memandang, jika Capres dan Cawapres mampu meramu ekonomi kreatif dan ekonomi digital dalam visi-misinya, menurut dia, bukan tidak mungkin hal tersebut dapat merebut perhatian kaum milenial yang memiliki suara sekitar 40 persen di Pilpres 2019.

"Ekonomi kreatif dan ekonomi digital sasaran utamanya adalah generasi muda," jelas Ujang.

Dia juga menilai, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang digagas Pemerintahan Jokowi-JK sudah bagus dan akan lebih baik dikembangkan lagi untuk masa depan Indonesia, karena akan semakin relevan dengan peningkatan jumlah Sumber Daya Manusia (SDA) yang rata-rata berusia muda.

"Saya kira Bekraf ini penting untuk mengakomodir potensi milenial di Indonesia yang jumlahnya tidak sedikit. Tinggal dikembangkan dan dijalankan dengan baik ke depannya," tegas pria yang juga Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia itu.

Konsep Yang Ditawarkan

Juru Bicara Pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago mengungkapkan ada lima hal penting yang akan menjadi fokus Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Kelima program tersebut bisa disebut sebagai nawacita jilid II, atau bisa disebut lebih tepat kelanjutan dari program nawacita yang hingga satu periode ini belum sempat terealisasi.

Baik yang fokus dengan pembangunan manusia,pengurangan kesenjangan masyarakat antarwilayah, peningkatan nilai tambah ekonomi dan penciptaan lapangan pekerjaan. Selain itu, lanjut politisi NasDem ini, melakukan pemantapan energi, pangan dan sumber daya air.

"Mengusahakan penguatan ketahanan dan keamanan. Dan Ketahanan Nasional. Itu program kita untuk 2019," jelas Irma.

Sedangkan, visi misi kubu Prabowo-Sandi akan lebih fokus pada kemandirian, martabat bangsa dan kedaulatan NKRI di mata dunia.

"Visi dan misi Prabowo-Sandi akan menyentuh sektor kebutuhan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena tingkat kemiskinan yang semakin tinggi dan membangun ekonomi yang lebih baik lagi," ungkap politikus muda Gerindra Gusmiyadi.

Reporter: Putu MertaSumber : Liputan6.com

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP