Wanbin Minta Kader Golkar Tak Sibuk Urus Internal, Pikirkan Masalah Bangsa

Merdeka.com - Dewan Pembina Partai Golkar menggelar rapat merespon hangatnya tensi politik di badan partai jelang Musyawarah Nasional (Munas). Ada 6 poin arahan yang diberikan Wanbin, mulai dari kondisi internal Golkar, amandemen UUD 1945 hingga kerusuhan di Papua.
Di internal partai, persaingan antara dua kubu calon Ketum, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo kian meruncing. Pemicunya, sang petahana dan pengurus DPP belum juga menggelar rapat pleno menentukan jadwal Munas. Kondisi mulai memanas. Sekelompok orang menjaga markas Golkar hingga terjadi lemparan bom molotov oleh kelompok lain.
Bahkan, terjadi penyegelan pintu gerbang DPP Partai Golkar dengan gembok, Minggu dini hari (25/8) oleh Massa Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Penyegelan dilakukan karena pengurus dan anggota AMPG kesal tidak diizinkan masuk ke dalam kantor DPP Partai Golkar.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menilai kondisi di internal Golkar sekarang menandakan kompetisi jelang Munas berjalan terbuka dan demokratis. Namun, pihaknya meminta agar kader Golkar tetap menjaga soliditas dan tidak bertindak anarkis satu sama lain.
"Dewan Pembina Partai Golkar berharap agar suasana internal partai tetap kondusif, terjaga soliditas partai, tidak anarkis dan tetap mengindahkan aturan partai," kata Ical, sapaan Aburizal melalui siaran persnya, Kamis (29/8).
Ical mengatakan, Wanbin tetap berpegang kepada surat berisi arahan dan pertimbangan yang dikeluarkan (25/6) lalu dalam menyikapi dinamika tersebut. Wanbin juga mempercayakan Ical untuk menjalin komunikasi dengan Airlangga dan Bamsoet agar situasi di Golkar tetap kondusif.
"Dan berdasarkan posisi itu, Wanbin PG mempercayakan sepenuhnya kepada Ketua Wanbin untuk melakukan komunikasi, langkah dan pendekatan yang diperlukan kepada berbagai komponen partai termasuk pihak yang berkompetisi agar suasana kondusif menjelang Munas tetap terjaga, agar agenda politik Partai Golkar dapat terlaksana lancar dan sukses. Serta agar Partai Golkar dapat berperan signifikan dalam mensukseskan tugas negara dan pemerintahan," ujarnya.
Tak hanya itu, kata Ical, Wanbin juga mengingatkan kader Golkar untuk tidak larut pada masalah internal. Menurutnya, Golkar sebagai dengan jumlah kursi kedua terbesar di DPR tetap harus memikirkan masalah-masalah bangsa. Semisal soal amandemen UUD 1945, GBHN hingga gejolak di Papua.
"Partai Golkar tidak boleh hanya memikirkan masalah-masalah internal yang dihadapi. Tetapi justru berada di depan membicarakan issue dan masalah-masalah strategis nasional. Partai Golkar harus lebih concern pada situasi negara daripada sibuk membicarakan masalah internal partai," tegas Ical.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya