Politik masa kini cenderung tak lahirkan pemimpin istiqomah
Merdeka.com - Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Saudaraku, politik harfiahnya adalah siasat atau strategi untuk meraih kekuasaan demi suatu tujuan. Karena itu, hitam putih politik tergantung siapa aktornya. Cenderung pragmatis dan inkonsistensi. "Tiada lawan kawan yang abadi kecuali kepentingan abadi."
Kemarin kawan, hari ini lawan, demikian sebaliknya. Dulu niatnya untuk tegaknya syariat Allah, tetapi kemudian terjungkal karena godaan dunia. Dulu sangat rendah hati dan sederhana pada sahabat-sahabatnya, tetapi setelah berkuasa yang ada keangkuhan.
-
Siapa yang bikin partai Kasih? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Siapa pemimpin tertinggi di Malaysia? Kekuasaan tertinggi di negara Malaysia dipegang oleh seorang raja yang bergelar Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agongkan, dipilih oleh 9 sultan melayu dan menjabat selama 5 tahun.
-
Bagaimana dinasti politik berdampak pada kualitas demokrasi di Indonesia? Didominasi Orang-Orang Politik Arga melihat, sejauh ini partai besar sekalipun didominasi oleh orang-orang dari lingkup politik, bukan dari masyarakat luas. Bahkan jabatan strategis dengan mudah diperoleh dari hubungan keluarga dan kerabat. Dampaknya semakin sulit bagi individu dari kalangan masyarakat biasa untuk ikut andil dalam politik.
-
Bagaimana incumbent memanfaatkan popularitasnya? Keberadaannya yang sudah dikenal dapat menjadi modal politik yang kuat dalam meraih dukungan.
-
Kenapa politik uang merusak demokrasi? Politik uang menghambat partisipasi politik masyarakat. Politik uang dapat membuat masyarakat enggan berpartisipasi dalam politik, karena mereka merasa bahwa suara mereka tidak akan berpengaruh. Hal ini karena mereka merasa sudah terbeli dengan uang politik.
-
Apa inti dari politik? Inti dari politik adalah manusia dan tatanan hidupnya.
Bukan lagi kemuliaan yang diperjuangkan tetapi kekuasaan. Partai pun jadi mesin fulus, "Siapapun kan didukung yang penting bayar". Bendera Islam pun jadi jualan, sogokan dibahasakan "hadiah bahkan infak".
Nasihat dan ulama didekati dan didengar hanya saat ada maunya tetapi setelah terpilih watak aslinya yang tampak. Kalau ada kemuliaan itu hanya ada di kamera untuk pencitraan. Diperintahkan bawahannya untuk memperhatikan tugas dan rakyatnya, malah dirinya terjun turun mengurus partainya.
Sahabat sholehku, sungguh semakin berat keadaan negeri ini. Tidak heran bencana demi bencana terjadi sebagai teguran, namun tetap tidak diindahkan.
Simaklah Kalam Allah, "Dan apabila Kami hendak membinasakan penduduk suatu negeri, Kami perintahkan para penguasa untuk amanah taat namun mereka memperkaya diri dan berbuat maksiat, maka berhaklah negeri itu dibinasakan, lalu kami menghancurkannya sehancur-hancurnya." (QS Al Isra: 16).
"Dan tidaklah mereka memperhatikan bahwa mereka ditegur dengan musibah sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak juga bertaubat dan tidak pula mau mengambil pelajaran?" (QS At Taubah 126).
Allahu akbar. Semoga suatu saat Allah hadirkan di negeri tercinta ini pemimpin teladan, istiqomah dalam ketakwaan kepadaMu, Ya Allah dan mengajak kami takut kepadaMu. Aamiin. (mdk/bai)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ujang memandang fenomena majunya artis dalam Pilkada 2024 bisa jadi hanya sebagai cara Partai untuk mengejar popularitas.
Baca SelengkapnyaApakah partai politik saat ini benar-benar mewakili aspirasi rakyat dan sungguh-sungguh menjalankan aspirasi tersebut.
Baca SelengkapnyaMegawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.
Baca SelengkapnyaKeadaan ini jelas kontraproduktif dengan cita-cita membangun peradaban bangsa.
Baca SelengkapnyaKPU akan menggelar Pemilu dan Pilkada serentak pada tahun 2024. Pemilu presiden dan caleg digelar 14 Februari, sementara Pilkada dilaksanakan pada November.
Baca Selengkapnya"Tampak jelas betapa nilai pancasila dan etika di dalam berpolitik dan mentaati hukum itu terjadi degradasi yang amat sangat,"
Baca SelengkapnyaMenurut dia, restu itu bukan hal yang perlu dilakukan, terlebih akan ada dampak untuk pemimpin mendatang.
Baca SelengkapnyaDia bahkan mengatakan, Indonesia mengalami kemunduran, bukan sekadar kerapuhan dalam etika pejabat negara.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung keprihatinan konflik yang terjadi di tubuh partai politik.
Baca SelengkapnyaCak Imin menekankan pentingnya perubahan dalam setiap laku politik di tengah disrupsi.
Baca SelengkapnyaPersoalan etika itu semakin diperparah dengan pengajaran akhlak di lembaga pendidikan yang cenderung verbal dan normatif.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Cak Imin saat Silaturahmi Kebangsaan Tokoh Lintas Agama Bersama Muhaimin Iskandar di Kelenteng Kong Miao, TMII, Jakarta, Kamis (14/9).
Baca Selengkapnya