5 Cara Mencegah Terjadinya Gumoh pada Bayi
Merdeka.com - Pada bayi, kerap kali mereka memuntahkan kembali susu yang baru dikonsumsi atau biasa disebut gumoh ketika mereka sendawa. Kondisi ini sangat wajar dialami oleh bayi dan kerap kali tak menyebabkan masalah lain.
Dilansir dari Verywell Family, pada bayi yang baru lahir, sistem pencernaan mereka masih berkembang sehingga gumoh biasanya lebih sering terjadi. Pada saat bayi makan, susu biasanya turun dari tenggorokan ke esofagus dan lalu ke perut.
Esofagus terhubung dengan perut melalui otot yang dikenal sebagai lower esophageal sphincter. Cincin otot ini biasanya membantu susu turun ke perut dan kemudian menutup kembali.
-
Kenapa bayi sering gumoh? Gumoh adalah kondisi di mana bayi mengeluarkan makanan atau susu dari mulut setelah makan. Hal ini bisa disebabkan oleh kelebihan susu, teknik menyusui yang kurang tepat, atau refluks.
-
Mengapa GERD sering terjadi pada bayi? Kondisi ini umum terjadi pada bayi, terutama dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Refluks fisiologis ini terjadi karena sistem pencernaan bayi yang belum matang. Bayi dapat mengidap penyakit ini jika refluks terjadi secara terus-menerus dan menyebabkan komplikasi seperti sulit makan, iritasi pada esofagus, atau masalah kesehatan lainnya.
-
Dimana susu keluar saat bayi tersedak? Pada ibu, susu juga dapat keluar dari payudara dengan deras saat bayi mengisap, akibat oksitosin yang memicu pelepasan susu secara tiba-tiba dan membuat bayi tersedak.
-
Kenapa bayi bisa tersedak? Bayi cenderung tersedak karena mereka masih dalam tahap eksplorasi dunia di sekitar mereka melalui indera penciuman dan peraba.
-
Kenapa bayi muntah? Muntah biasanya terjadi setelah makan atau minum dalam jumlah besar.
-
Kenapa sembelit bisa terjadi pada bayi? Dari bayi hingga dewasa, konstipasi dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk pola makan yang tidak seimbang, kurang asupan serat, dehidrasi, dan kurang aktivitas fisik.
Sayangnya, fungsi tubuh ini biasanya masih belum benar-benar berfungsi dengan tepat hingga bayi berusia 6 bulan. Kondisi ini bisa menyebabkan susu yang sudah masuk jadi naik kembali dan membuat bayi gumoh.
Walau kondisi ini alami terjadi, namun sebenarnya terdapat sejumlah cara untuk mencegah terjadinya gumoh pada bayi ini. Dilansir dari Verywell Family, berikut sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya gumoh.
Buat Bayi Bersendawa
Salah satu jurus andalan bagi banyak orangtua untuk mencegah munculnya gumoh ini adalah dengan membuat bayi menjadi bersendawa. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara menepuk punggung bayi usai mereka minum susu.
Hal ini bisa dilakukan untuk mengeluarkan udara berlebih dari perut bayi. Walau begitu, tak semua bayi perlu dibuat bersendawa sehabis makan terutama pada yang minum ASI langsung pada ibu. Hal ini karena cenderung lebih sedikit udara yang masuk ke perut dibanding saat minum susu menggunakan botol.
Pada ibu yang memiliki suplai ASI melimpah atau dengan aliran susu cukup deras, gumoh pada bayi lebih rentan terjadi. Hal ini disebabkan karena pada kondisi seperti ini, bayi juga lebih rentan bersendawa dan gumoh biasanya keluar secara bersamaan.
Membuat bayi bersendawa bisa membantu mengeluarkan udara yang mereka telan pada saat menyusu. Setelah bersendawa, bayi biasanya akan lebih nyaman.
Susui dengan Tenang dan Lebih Jarang
Susui Bayi di Situasi Lebih Tenang
Usahakan untuk membatasi gangguan, suara berisik, serta cahaya terlalu terang saat menyusui bayi. Menyusui dengan lebih tenang bisa membuat bayi lebih jarang gumoh. Pastikan jangan menyusui ketika beraktivitas agar bayi tidak mudah terganggu.
Susui Bayi Lebih Jarang
Disarankan untuk menunggu setidaknya dua setengah jam sebelum menyusui bayi kembali dengan susu formula. Jika yang diberikan adalah ASI, jarak ideal adalah dua jam. Sangat penting untuk mengosongkan perut bayi terlebih dahulu sebelum kembali mengisinya dengan susu.
Pompa dan Ubah Posisi
Pompa ASI Terlebih Dahulu
Pada ibu dengan aliran susu yang kencang, ASI yang keluar mungkin terlalu kencang sehingga kamu bisa memberinya dengan posisi bersandar untuk melawan gravitasi. Menggunakan pompa juga bisa membantu mengurangi volume ASI sehingga susu yang keluar jadi tak terlalu deras.
Ubah Posisi
Mengubah posisi ketika menyusui terutama yang nyaman bagi ibu dan bayi bisa sangat membantu. Usai menyusui bayi, usahakan untuk memastikan kepala mereka tetap tegak dan pertahankan setidaknya selama 30 menit.
Sejumlah hal tersebut bisa dilakukan untuk mencegah risiko terjadinya gumoh pada bayi usai menyusui. Kondisi gumoh ini biasanya muncul pada usia-usia awal di bayi dan bakal berkurang seiring perkembangannya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muntah dan gumoh sering dianggap hal yang sama pada bayi, padahal terdapat perbedaan di antara keduanya.
Baca SelengkapnyaGERD pada bayi bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Berikut adalah penyebab dan cara penanganan GERD untuk si kecil
Baca SelengkapnyaMembuat bayi bersendawa setelah minum susu sangat penting dilakukan untuk mencegah berbagai masalah.
Baca SelengkapnyaBerikut panduan cara menghilangkan cegukan pada bayi yang aman dan efektif.
Baca SelengkapnyaPada saat disusui, terdapat sejumlah respons yang bisa muncul dari bayi dan salah satunya adalah gigitan.
Baca SelengkapnyaTersedak merupakan kondisi yang rentan dialami oleh bayi pada saat disusui.,
Baca SelengkapnyaTerjadinya sembelit pada bayi merupakan sebuah permasalahan yang mungkin terjadi ketika mulai mengonsumsi MPASI.
Baca SelengkapnyaKetika bayi mengalami sembelit, orangtua harus segera menyadari dan mencari cara penanganannya.
Baca SelengkapnyaKetahui penyebab batuk berdahak pada bayi dan cara tepat mengatasinya.
Baca SelengkapnyaMengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca Selengkapnya