5 Penyakit Paling Mematikan di Indonesia, Mulai Jantung hingga Diabetes Militus
Merdeka.com - Memiliki hidup sehat dan panjang umur merupakan impian setiap manusia. Sayangnya, tak sedikit orang yang dihadapkan oleh beberapa penyakit. Baik itu ringan hingga paling mematikan sekalipun.
Terdapat banyak sekali faktor yang membuat penyakit masuk ke dalam tubuh, seperti pola makan serta pola hidup yang buruk hingga adanya infeksi kuman bakteri yang menyerang sel tubuh. Kebiasaan buruk lainnya juga bisa membuat kalian terserang penyakit.
Di Indonesia, ada beberapa penyakit paling mematikan yang harus kalian waspadai. Penyakit-penyakit inilah yang berkontribusi besar pada angka kematian masyarakat Indonesia. Terutama penyakit jantung dan stroke yang menempati posisi pertama serta kedua dalam penyakit paling mematikan di dunia.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan? Batuk kering dan sesak napas dialami Kama, putra bungsu Zaskia Adya Mecca.
-
Kenapa orang meninggal karena penyakit jantung ? Menurut data yang disampaikan Prima, setiap tiga detik ada orang yang meninggal karena penyakit jantung koroner atau stroke di dunia. Di Indonesia, satu dari sepuluh kematian disebabkan oleh penyakit jantung koroner, dan pada tahun 2016, biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit jantung mencapai Rp7,4 triliun, angka tertinggi dibandingkan penyakit lainnya.
-
Bagaimana diabetes bisa merusak tubuh? Seiring waktu, diabetes dapat merusak pembuluh darah di jantung, mata, ginjal, dan saraf.
-
Siapa yang mengalami gangguan kesehatan? Dalam salinan DKPP, Pengadu (CAT) disebut mengalami gangguan kesehatan usai menjalani hubungan badan yang dipaksa oleh Teradu (Hasyim Asyari) dalam hal ini Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari.
-
Kenapa penyakit jantung menjadi penyebab kematian terbanyak? Penyakit jantung merupakan salah satu hal yang paling umum menyebabkan kematian di dunia, termasuk Indonesia.
-
Apa tantangan pasien kanker? 'Ini kan bukan penyakit yang enak, pasti membuat orang khawatir, takut dan sebagainya. Nah, kita yang berada di sekitarnya harus memberi support. Di samping itu, suami dan keluarga yang berada di dekatnya harus memberikan semangat pada dirinya,' ungkap Ikhwan dalam acara gelar wicara bertema 'Mengenal Metastasis Her2-Low' dilansir dari Antara.
Lantas, apa saja penyakit paling mematikan lainnya? Simak ulasan dirangkum dari berbagai sumber.
Penyakit Jantung Koroner
Tak hanya menjadi penyakit paling mematikan di Indonesia, penyakit jantung koroner juga masuk ke dalam daftar penyakit paling mematikan di dunia. Penyakit ini disebabkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah yang memasok darah ke jantung.
Tak hanya itu saja, munculnya penyakit jantung koroner juga akibat dari buruknya pola hidup, obesitas, merokok hingga berada di lingkungan tidak sehat.
Menurut Pusat Data dan Informasi dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2013, adanya peningkatan sebanyak 7-12,1% dari total penduduk yang menderita penyakit jantung koroner.
Lebih lanjut diketahui sebagian besar pasien jantung koroner telah lanjut usia setidaknya ada 3,6%, pasien berusia 65-74 tahun, 2,8% pasien berusia 64 tahun dan 2,1% pasien berusia 45-54 tahun.
Untuk mencegah terkena penyakit jantung koroner, kalian diharuskan untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Akan lebih baik lagi bila kalian membiasakan diri melakukan pola makan sehat, rutin berolahraga, tidak merokok hingga mengontrol kolesterol dan gula darah. Tak lupa juga lakukan cek kesehatan secara berkala ke dokter ahli.
Stroke
Pada tahun 2014, berdasarkan data dari Sample Registration System (SRS) Indonesia diketahui penyakit stroke menduduki peringkat pertama dalam penyakit paling mematikan di Indonesia. Dari data tersebut sebanyak 21,1% pasien penderita stroke meninggal dunia di satu tahun terakhir.Jika dilihat dari hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, penyakit stroke lebih banyak diderita oleh mereka yang telah berusia 45 tahun ke atas. Melalui hasil riset itu juga bisa dilihat jika pasien terbanyak dengan presentase 67% berada di kelompok usia 75 tahun ke atas.Stroke sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh arteri di otak. Tak hanya itu saja, jika dideteksi ada pembuluh darah di otak yang pecah maka memungkinkan terkena penyakit stroke.
Bukan secara perlahan, penyakit stroke cenderung terjadi secara tiba-tiba, cepat dan bisa terus bertambah parah. Hal ini karena kedua penyebab itu akan memutuskan pasokan darah dan oksigen ke otak.
Diabetes Militus
Diabetes militus menempati posisi ketiga besar dalam daftar penyakit paling mematikan di Indonesia. Menurut data WHO tahun 2013, setidaknya 6,5% kematian masyarakat Indonesia diakibatkan diabetes militus. Mengejutkannya lagi, tidak hanya orang dewasa, namun anak-anak dan remaja juga ikut andil dalam angka kematian tersebut.Hal itu berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi Kemenkes tahun 2013. Pada data tersebut diketahui sebanyak 1,5% - 2,1% diisi oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas. Parahnya lagi, setiap tahunnya angka tersebut akan terus meningkat.Diabetes sendiri merupakan salah satu penyakit yang ditandai oleh adanya peningkatan kadar gula dalam darah seseorang. Ada dua tipe diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Pada diabetes tipe 1, pankreas penderita sudah tidak bisa lagi untuk memproduksi insulin. Sedangkan diabetes tipe 2 pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang cukup. Hal ini dikarenakan pola makan yang buruk, berat badan yang berlebihan dan kurang berolahraga.
Tuberkulosis
Menurut data dari WHO tahun 2014, angka kematian pada penderita TBC terus meningkat dan diperkirakan sudah ada lebih dari 100.000 kasus setiap tahunnya. Tak mengherankan jika Tuberkulosis (TBC) menempati posisi keempat dalam daftar penyakit paling mematikan di Indonesia.Bagi yang belum tahu, TBC merupakan salah satu penyakit infeksi menular yang diakibatkan oleh adanya kuman TB (Mycobacterium tuberculosis) yang masuk dari saluran pernapasan.
Gejala utama yang bisa kalian waspadai yaitu batuk hingga dua minggu atau lebih, batuk disertai dahak dan darah, nafsu makan menurun, sesak napas, hingga demam lebih dari satu bulan.
Komplikasi Hipertensi
Penyakit paling mematikan selanjutnya yaitu hipertensi. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah seseorang hingga lebih dari 120/80 mmHg atau di atas ambang normal. Jangan pernah menyepelekan penyakit hipertensi.
Menurut data dari Pusat Data dan Informasi Situasi Kesehatan Jantung Kemenkes, komplikasi hipertensi setiap tahunnya telah menyebabkan setidaknya 9,4% kematian di seluruh dunia.Di Indonesia sendiri, penyakit hipertensi disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan juga garam. Jika kalian tetap mengonsumsinya, bukan hanya hipertensi, namun komplikasi penyakit jantung dan ginjal juga mengancam.
Untuk itu, batasi dengan segera kedua jenis makanan tersebut agar bisa terhindar dari risiko terkena penyakit hipertensi.(Sumber: hellosehat dan alodokter) (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Henti jantung mendadak adalah kondisi berbahaya yang bisa terjadi tiba-tiba. Kenali risikonya dan mulailah menjaga kesehatan jantungmu dari sekarang
Baca SelengkapnyaPenyakit jantung kini merambah usia muda akibat gaya hidup tidak sehat dan pola makan buruk.
Baca SelengkapnyaSelain menyoroti angka kematian tinggi akibat penyakit tidak menular, Jokowi menekankan pentingnya pencegahan stunting atau gizi buruk.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengirimkan alat-alat laboratorium di Puskesmas untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut.
Baca SelengkapnyaGula darah tinggi pemicu penyakit diabetes di Indonesia semakin hari semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.
Baca SelengkapnyaPerubahan gaya hidup yang terjadi pada masyarakat saat ini menyebabkan diabetes mulai dialami seseorang sejak muda.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pembangunan RS Kemenkes ini sangat penting agar masyarakat tak berobat ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah kasus penyakit kritis dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaDengan gaya hidup tidak sehat, risiko terkena Diabetes Melitus meningkat, tapi bisa dicegah dengan kebiasaan pagi sederhana. Apa Saja?
Baca SelengkapnyaPopulasi Indonesia yang semakin menua membutuhkan penanganan khusus termasuk skrining kesehatan untuk mencegah masalah di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaHingga bulan Juli 2024 sudah ada sekitar 60 juta penduduk Indonesia yang melakukan skrining kesehatan berdasarkan by name by address.
Baca Selengkapnya