6 Ide Sensory Play Dengan Bahan yang Simpel, Aman dan Bisa Dimakan
Enam ide sensory play untuk anak yang bisa dicoba di rumah dengan bahan aman dan simpel buatnya
Dunia anak adalah dunia bermain. Berbagai macam jenis permainan selalu coba diberikan orang tua untuk merangsang tumbuh kembang anak.
6 Ide Sensory Play Dengan Bahan yang Simpel, Aman dan Bisa Dimakan
Lewat permainan anak jadi belajar tentang berbagai hal. Terlebih jika permainan yang disuguhkan adalah permainan eksplorasi. Karena dengan eksplorasi, anak akan mengenal dunia di sekitarnya dengan memanfaatkan sensori atau inderanya.
-
Apa yang dimaksud dengan DIY sensory play? Sensory Play adalah kegiatan yang melibatkan anak dalam berbagai rangsangan sensorik, seperti sentuhan, bau, rasa, suara, dan visual.
-
Kenapa sensory play menggunakan bahan-bahan sederhana? Dengan memanfaatkan bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar, orang tua dapat membuat permainan sensori yang menarik dan bermanfaat bagi anak usia 6 bulan ke atas.
-
Bagaimana Sensory Play bisa dilakukan? Kegiatan sensory play dapat melibatkan berbagai materi atau media, seperti pasir, air, cat, tanah liat, beras, mainan berstruktur, dan banyak lagi. Anak-anak diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi dan berinteraksi dengan materi tersebut menggunakan berbagai panca inderanya.
-
Siapa yang bisa bermain Sensory Play? Selain memberikan kesenangan, sensory play juga diketahui dapat membantu anak-anak belajar mengenali bentuk, tekstur, warna, dan membantu mereka mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, dan bahasa.
-
Kenapa Sensory Play penting? Tujuan utama dari sensory play adalah memberikan pengalaman sensorik yang kaya, menyenangkan, dan bermanfaat untuk perkembangan anak, terutama dalam hal penerimaan sensorik, pemrosesan informasi, dan pengembangan keterampilan motorik halus dan kasar.
-
Mengapa sensory play penting untuk perkembangan sensorik anak? Untuk mengoptimalkan perkembangan sensorik anak, berbagai permainan sensory play dapat dilakukan sesuai dengan usia.
Menyentuh atau bahkan memasukkan benda ke dalam mulut menjadi awal anak mengenal sekitarnya. Sensory play merupakan permainan yang dapat memberikan stimulasi pada kelima indera anak. Bisa hanya satu indera saja, bisa juga lebih dari satu indera melalui sebuah sensory play.
Dengan melakukan sensory play, akan ada banyak manfaat yang dirasakan. Apa saja manfaatnya? Yuk simak berikut ini.
1. Membantu perkembangan kognitif anakSeorang ahli psikologi perkembangan anak, Jean Piaget, menyebutkan bahwa anak membutuhkan stimulasi dan pengalaman untuk mendukung perkembangan kognitifnya. Melalui sensory play bayi, anak akan mendapat berbagai informasi baru yang kemudian akan ia simpan di dalam otaknya untuk dipakai lagi di kemudian hari.
Mencermati, manganalisis, menghitung, membandingkan, sampai melihat hubungan suatu hal adalah kemampuan yang bisa diasah dengan melakukan sensory play sejak dini.
2. Mengasah motorik halus dan motorik kasar
Saat anak melakukan sensory play akan melibatkan koordinasi otot kecil atau motorik halus. Aktivitas seperti menuang, menjumput, dan meremas adalah bagian dari sensory play yang nantinya akan dibutuhkan saat anak masuk usia sekolah.
Sedangkan saat anak bermain pasir sambil bergulung-gulung, berlari dan melompat akan melatih otot besat yang mengendalikan motorik kasar.
3. Membantu perkembangan otak
Sensory play akan memperkuat koneksi saraf yang sangat penting untuk perkembangan otak. Dengan sering melakukan permainan sensori ini daya ingat akan lebih kuat dan otak akan mampu untuk memecahkan persoalan yang rumit.
4. Mengasah kemampuan berbahasa
Ketika anak bermain sensory play, anak bisa menyampaikan ide, keinginan atau pendapatnya. Keterampilan ini nantinya akan berguna untuk belajar membaca. Tak hanya itu, saat anak rutin melakukan permainan sensori akan mengasah otot jari dan tangan yang penting untuk bekal menulis.
Saat anak bermain, secara tidak langsung ada situasi dimana ia akan menghadapi masalah. Maka ia akan belajar membuat keputusan sendiri. Atau bisa juga mencari alternatif lain ketika cara yang dicobanya tidak berhasil.
5. Memecahkan masalah
6. Meningkatkan kemampuan beradaptasi
Melakukan permainan sensori, anak akan terbiasa untuk beradaptasi menghadapi situasi tertentu. Dengan merasakan pengalaman yang berulang, anak akan terbiasa adaptif dan tidak takut menghadapi tantangan yang baru.
7. Merangsang perkembangan sosial dan emosional Ketika anak bermain sensory play bersama anak lain, mereka akan belajar komunikasi, berbagi, berempati dan juga berteman. Denga begitu, anak akan terlatih untuk bersosialisasi dan melatih perkembangan emosional anak.
8. Melatih kreativitas
Permainan sensori akan merangsang si kecil untuk mengeksplorasi kreativitasnya. Misalnya saja menggambar dengan pasir, menggambar dengan pewarna makanan, atau yang lain seperti bermain playdough dan slime bisa merangsang imajinasi anak.
9. Melatih fokus
Sensory play bermanfaat untuk otak anak karena akan membangun koneksi dari informasi sensori yang didapat dan belajar memilah informasi mana yang berguna dan mana yang tidak. Misalnya saja, saat sedang bermain Si Kecil akan belajar memilah suara yang tidak penting dan tetap fokus dengan aktivitas bermain yang sedang ia lakukan.
10. Menciptakan ketenangan Anak bisa tenang, nyaman dan melupakan emosi negatif yang sedang dirasakan dengan bermain sensory play. Macam permainannya bisa mengaduk-aduk pasir, membentuk slime atau dough yang teksturnya lunak, atau mengalirkan bulir-bulir beras di sela-sela jari.
Berikut 6 ide sensory play yang dikutip dari akun Instagram @rahmioy, yang bisa dicoba di rumah. Selamat mencoba
Kedua bahan ini bisa dijadikan pengganti cat warna untuk melakukan finger paint. Anak bisa belajar mengenal warna dan bereksplorasi merangsang kreativitasnya.
1. Yoghurt dan pewarna
Masukkan chia seed ke dalam air dan beri pewarna. Diamkan semalaman, keesokan harinya bisa dibuat untuk melatih motorik halus anak. Saat anak siap bermain, keluarkan chia seed dan masukkan mainan favorit anak, biarkan dia eksplorasi dengan tekstur chia seed yang unik saat dipegang.
2. Chia Seed
3. Jelly dan pewarna makanan
Masak jelly atau agar-agar dan campur dengan pewarna makanan. Cuci bersih mainan anak, kemudian campur mainan dengan jelly dan diamkan hingga mengeras. Biarkan anak menggali mainan yang terpendam di dalam jelly. Meskipun termakan, sensory play ini sangat aman untuk anak.
4. Mie atau pasta dan pewarna makanan
Rebus mie atau pasta dan beri pewarna. Bisa divariasikan menjadi berbagai macam karakter. Buat gambar wajah, kemudian jadikan mie atau pasta sebagai rambut. Ajakan anak untuk menyisir dan memotong rambut dari mie tersebut.
Potong lemon dan masukkan ke dalam air. Anak akan belajar tentang tekstur lemon yang berbulir-bulir. Selain itu jika termakan anak, mereka akan belajar bereksplorasi rasa. Mereka akan belajar tentang rasa asam dari buah lemon yang mereka peras.
5. Lemon
6. Tepung jagung, pewarna dan minyak
Jika playdough yang dijual dipasaran berbahaya jika dikonsumsi anak, kita bisa membuatnya sendiri dengan menggunakan ketiga bahan tersebut. Bisa dikreasikan menjadi berbagai macam bentuk, dan anak juga akan belajar merasakan tekstur lembut dari playdough yang dibuat.
Selamat mencoba di rumah!