8 Solusi Jalani Halal Bihalal dengan Nyaman Tanpa Ganggu Pola Makan
Merdeka.com - Salah satu hal yang banyak dilakukan usai merayakan lebaran Idulfitri adalah silaturahmi atau halal bihalal. Sayangnya, banyaknya agenda halal bihalal ini bisa mengganggu upayamu untuk menjaga pola makan sehat dan bernutrisi.
Menyadari masalah ini, Ketua Pengurus Pusat Indonesia Sport Nutritionist Association (PP-ISNA), Rita Ramayulis menyarankan beberapa solusi agar pola makan tidak terganggu meskipun menghadiri halal bihalal.
1. Antisipasi, Sarapan Sebelum Halal Bihalal
-
Bagaimana menjaga pola makan sehat? Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal untuk membantu membakar kalori dan menjaga kesehatan tubuh.
-
Bagaimana tips makan sehat untuk pekerja kantoran? Tips makan sehat adalah kunci untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran, terutama bagi pekerja kantoran yang sering kali harus menghadapi tekanan dan pola kerja yang tidak teratur.
-
Kenapa penting menjaga keseimbangan pola makan di Lebaran? Selama merayakan Lebaran, penting untuk menjaga keseimbangan pola makan.
-
Kenapa pola makan sehat penting? Manfaat menjaga pola makan yang sehat sangatlah penting untuk kesehatan tubuh manusia. Pola makan sehat adalah salah satu kunci untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit.
-
Apa manfaat pola makan sehat? Manfaat menjaga pola makan sehat sangat beragam dan akan berdampak baik untuk kesehatan tubuh. Namun, bagaimana cara memulai pola makan sehat ini? Apakah ada tips yang bisa membantu kita dalam mewujudkan pola makan sehat?
-
Siapa yang ngasih saran soal makanan sehat di musim pancaroba? Fitri Hudayani, seorang dietisien dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, menekankan bahwa makanan tinggi gula dapat menekan daya tahan tubuh dan mempengaruhi kesehatan selama musim pancaroba.
Rita mengungkap, hal pertama yang bisa dilakukan adalah antisipasi dengan mengurangi porsi makan sebelum acara.
“Kita sudah sangat pengalaman dengan kondisi (halal bihalal) seperti ini. Maka, hal yang perlu dilakukan adalah antisipasi dengan mengurangi jatah sarapan kita,” tutur nutrisionis lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) tersebut beberapa waktu lalu.
2. Lengkapi Asupan Gizi pada Malam Hari
Lebih lanjut, ia menyarankan untuk menambah gizi yang belum dipenuhi sebelumnya pada malam hari.
“Jadi, makan yang kandungan gizinya belum kita penuhi ketika halal bihalal dan makan pagi tadi. Makan malam tidak lagi harus (makan) makanan lengkap,” terang Rita.
Sebagai alternatif, wanita tersebut merekomendasikan untuk makan semangkuk sayuran pada malam hari.
“Misalnya, ketika halal bihalal makan opor berkali-kali dan (minum) minuman manis. Apa yang kurang di sana? Kayaknya seratnya kurang deh, kaliumnya kurang deh. Mungkin ada baiknya ketika malam, kita hanya mengonsumsi satu mangkuk sayuran,” ia memberi contoh.
3. Perhatikan Porsi Hidangan Utama Saat Halal Bihalal
Mengingat hidangan di acara makan bersama yang biasanya banyak, Rita menyarankan untuk mengurangi porsi hidangan utama.
“Mulailah dari mengambil porsi hidangan utama itu separuh dari porsi pada umumnya,” jelasnya.
Ia mengingatkan, tak perlu khawatir tak kenyang meskipun porsi hidangan utama lebih sedikit. “Yakinlah, kita pasti akan kenyang juga karena akan ada cemilan yang masuk,” terangnya.
4. Kurangi Makanan dengan Kadar Gula, Garam, dan Lemak Berlebihan
Lebih lanjut, Rita juga mengingatkan untuk mengurangi asupan makanan dengan kadar gula, garam, dan lemak yang tinggi.
“Kalau memungkinkan, makanan yang stimulasinya sangat tinggi, seperti yang kadar gulanya sangat tinggi, kadar lemaknya sangat tinggi, atau kadar garamnya sangat tinggi, kita makan dengan porsi yang lebih rendah,” terangnya.
Rita juga memberi saran untuk memodifikasi asupan makanan. “Misalnya, saya mau ambil makanan manis, tapi minumnya saya pilih air putih saja. Atau ketika saya makan opor, kuahnya tidak saya ambil banyak, karena santan itu berasal dari lemak yang tinggi juga,” ujarnya.
5. Pilih Dada Ayam
Ketika membicarakan lemak, tentunya tak jauh-jauh dari daging seperti daging ayam. Rita mengungkap, daging paha ayam lebih banyak mengandung lemak daripada dada ayam. Oleh sebab itu, para penyuka paha ayam bisa beralih sejenak dengan memilih dada.
“Lemak itu hadir untuk memberikan rasa enak. Begitu juga pada bagian ayam, jadi paha itu memang lebih berlemak,” ia menerangkan.
6. Jadwalkan Diet Kompensasi
Setelah semua agenda makan-makan selesai, Rita menganjurkan untuk menjadwalkan diet kompensasi. Diet ini bertujuan untuk “mengganti rugi” kelebihan makan sebelumnya.
“Sehingga, hari selanjutnya kita mencoba hanya makan yang belum kita konsumsi sebelumnya saja,” terangnya.
7. Hidangkan Kue Lebaran di Tempat yang Lebih Kecil
Di kesempatan yang sama, Rita juga menganjurkan untuk menghidangkan kue Lebaran di tempat yang lebih kecil. Hal ini dapat dilakukan terutama ketika kita menjadi penerima tamu halal bihalal.
“Sekarang ada toples-toples yang ukurannya kecil-kecil. Mungkin isinya hanya 12 buah nastar. Secara manusiawi, pasti akan mengurangi porsi saat mengambil,” ujar Rita.
8. Mencicipi Kue Bisa Bantu Kurangi Porsi Makan
Terakhir, Rita menjelaskan bahwa mencicipi kue dapat membantu mengurangi porsi makan. Sebab, ketika mencicip, kita dapat merasa sudah banyak kali menggigit dan otomatis akan mengurangi porsi makan.
“Definisi icip adalah menggigit ujung makanan dengan dua gigi kita. Setelah menggigit, ada sisanya, baru kita makan lagi,” ia menerangkan.
“Ini membuat kita merasa sudah makan banyak karena sudah menggigit banyak kali. Padahal, yang kita gigit hanya ukuran-ukuran kecil saja,” tandasnya.
Reporter: Chelsea AnastasiaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada saat merayakan hari raya Idulfitri, sejumlah hal bisa kita lakukan agar tetap sehat tanpa khawatir menggendut.
Baca SelengkapnyaMasalah pencernaan bisa disebabkan karena asam lambung yang meningkat sehingga menyebabkan perut menjadi perih.
Baca SelengkapnyaSaat menjalani lebaran, beragam hidangan lezat sudah menyambut kita. Pada kondisi ini, terdapat cara agar kita tetap dapat makan lezat tanpa rasa khawatir.
Baca SelengkapnyaKonsumsi makanan yang tepat saat sahur dan buka menjadi kunci penting dalam menjaga kesehatan dan kebugaran selama bulan puasa.
Baca SelengkapnyaMenariknya sahur keliling yang digagas istri Presiden Keempat RI itu melibatkan umat lintas agama
Baca SelengkapnyaPraktisi kesehatan masyarakat Ngabila Salama membagikan sejumlah kiat untuk menjaga berat badan tetap ideal selama merayakan Hari Raya Idulfitri 2024.
Baca SelengkapnyaMemperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan resep menu diet puasa Ramadhan yang cocok buat sahur dan buka puasa.
Baca SelengkapnyaKonsumsi daging dan gorengan berlebih setelah Lebaran merupakan salah satu permasalahan yang bisa menyebabkan naiknya kolesterol.
Baca SelengkapnyaHal ini menjadi pertanyaan apakah dengan harga tersebut sudah cukup memenuhi kebutuhan gizi.
Baca SelengkapnyaSebelum memasuki bulan puasa, terdapat sejumlah persiapan yang bisa dilakukan agar ibadah tersebut berjalan dengan aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 8 ide menu buka puasa sehat yang baik untuk tubuh, tanpa ada gorengan dan makanan tinggi gula lainnya.
Baca Selengkapnya