Apa Itu Operasi Bariatrik dan Siapa yang Perlu Menjalani Operasi Ini?
Merdeka.com - Menurunkan berat badan bisa dilakukan oleh seseorang dengan beragam cara. Beberapa orang bisa menurunkan berat badan dengan cepat dan mudah, namun beberapa orang lainnya kesulitan dalam menurunkan berat badan ini.
Pada mereka yang kesulitan menurunkan berat badan terutama ketika segala cara tidak berhasil, salah satu pilihan terakhir adalah operasi bariatrik. Operasi ini bisa dilakukan untuk menurunkan berat badan namun tetap tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Operasi bariatrik, juga dikenal sebagai bedah obesitas, adalah prosedur bedah yang dilakukan pada individu yang mengalami obesitas berat. Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengurangi ukuran lambung atau mengubah jalur pencernaan sehingga individu tersebut dapat mengurangi berat badan secara signifikan.
-
Kenapa operasi bariatrik dilakukan? Operasi bariatrik, juga dikenal sebagai bedah penurunan berat badan, dilakukan pada individu yang mengalami obesitas berat atau obesitas yang menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Siapa yang bisa melakukan operasi bariatrik? Operasi bariatrik umumnya direkomendasikan untuk orang yang memiliki obesitas berat atau obesitas yang menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Apa yang dianjurkan untuk penderita obesitas? 'Seseorang dikatakan kegemukan atau obesitas apabila indeks massa tubuhnya berada di atas angka 25 kg per meter persegi,' jelas dr. Nurul beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Mengapa operasi abdominal dilakukan? Operasi abdominal dapat dilakukan untuk berbagai tujuan, termasuk pengangkatan organ yang sakit atau rusak, perbaikan organ yang mengalami kerusakan atau diagnosis dan pengobatan masalah kesehatan tertentu.
-
Bagaimana cara menurunkan berat badan? 'Kurangi 500 kalori selama misalnya target turun berat badan 4 kg, jadi targetnya dalam satu minggu harus turun sekitar 1 kg, itu harus rutin melakukan olahraga rutin 3-5 kali per minggu dengan durasi 150 menit per minggu artinya setiap kali olahraga itu bisa 40-45 menit minimal,' jelas Firlianita.
Dalam semua jenis operasi bariatrik, perubahan pola makan dan gaya hidup yang sehat menjadi sangat penting. Setelah operasi, pasien diarahkan untuk mengonsumsi porsi makan yang lebih kecil, makan makanan bergizi, menghindari makanan tinggi lemak dan gula, serta berkomitmen untuk rutin berolahraga. Perubahan ini membantu mencapai penurunan berat badan yang berkelanjutan dan menjaga kesehatan jangka panjang.
Operasi bariatrik bukanlah pilihan pertama dalam mengatasi obesitas, tetapi biasanya direkomendasikan untuk individu yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) sangat tinggi dan tidak berhasil menurunkan berat badan melalui metode lain, seperti perubahan pola makan dan olahraga.
Pelaksanaan operasti bariatrik bisa sangat berbeda-beda pada tiap individu tergantung kondisi dan kebutuhan mereka. Terdapat setidaknya tiga metode operasi bariatrik yang umum dilakukan.
3 Metode Operasi Bariatrik
Sleeve Gastrectomy
Pada prosedur ini, sebagian besar lambung dihapus untuk membentuk bentuk seperti selongsong (sleeve) yang lebih kecil. Ini mengurangi kapasitas lambung dan membuat individu merasa kenyang lebih cepat setelah makan sedikit makanan.
Roux-en-Y Gastric Bypass
Prosedur ini melibatkan pembuatan kantung kecil dari lambung atas dan menghubungkannya langsung ke bagian tengah usus kecil. Sebagai hasilnya, makanan melewati sebagian besar lambung dan usus kecil, mengurangi jumlah nutrisi yang diserap oleh tubuh.
Adjustable Gastric Banding
Pada operasi ini, cincin yang dapat diatur dipasang di sekitar bagian atas lambung, membentuk kantung kecil di atas cincin. Cincin tersebut dapat diatur untuk mengendalikan laju aliran makanan ke dalam lambung, membantu mengurangi asupan makanan.
Siapa yang Boleh Menjalani Operasi Bariatrik?
Operasi bariatrik biasanya direkomendasikan bagi orang yang menderita obesitas yang berat dan memiliki masalah kesehatan terkait obesitas yang serius. Kriteria umum untuk menjadi kandidat operasi bariatrik meliputi:
Indeks Massa Tubuh (IMT) yang Tinggi
Orang dengan IMT lebih dari 40 kg/m2 atau IMT lebih dari 35 kg/m2 dengan kondisi kesehatan yang terkait obesitas, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, atau sleep apnea, cenderung menjadi kandidat operasi bariatrik.
Gagal dalam Program Penurunan Berat Badan Lainnya
Biasanya, orang yang sudah mencoba program penurunan berat badan yang konsisten, termasuk perubahan gaya hidup, diet, dan aktivitas fisik, tetapi tidak mencapai hasil yang diinginkan, dapat dipertimbangkan untuk operasi bariatrik.
Muncul Masalah Kesehatan Akibat Obesitas
Jika obesitas menyebabkan masalah kesehatan serius seperti diabetes yang sulit dikontrol, hipertensi yang tidak terkendali, gangguan pernapasan, atau masalah sendi yang parah, operasi bariatrik dapat menjadi pilihan untuk memperbaiki kondisi kesehatan tersebut.
Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau diabetes tipe 2 yang sulit dikontrol dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan apakah seseorang memenuhi syarat untuk operasi bariatrik.
Operasi bariatrik adalah prosedur serius yang memiliki risiko dan membutuhkan komitmen jangka panjang terhadap perubahan gaya hidup dan pola makan yang sehat. Konsultasikan dengan dokter spesialis bedah atau ahli nutrisi untuk mempelajari lebih lanjut tentang operasi bariatrik, apakah sudah memenuhi syarat dan untuk memahami risiko serta manfaat yang terkait.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prosedur ini membantu membentuk kembali kontur perut sehingga terlihat lebih rata dan kencang.
Baca SelengkapnyaBikin Pangling, Potret 8 Artis yang Berhasil Turunkan Berat Badan Drastis, Ada yang Sampai 67 Kg
Baca SelengkapnyaMulai dari menjalani diet ketat, rutin berolahraga, serta mengonsumsi makanan, minuman, atau obat-obatan tertentu.
Baca SelengkapnyaLemak yang dibuang pada prosedur ini adalah lemak yang berada di bawah kulit (lemak perifer), bukan lemak di sekeliling organ dalam (lemak viseral).
Baca SelengkapnyaKate Middleton dikabarkan menjalani operasi abdominal dengan lancar.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, sedot lemak kerap menjadi tren bagi masyarakat yang ingin menurunkan berat badan secara instan.
Baca SelengkapnyaMeski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaBanyak orang beranggapan sedot lemak bisa menurunkan berat badan secara instan, namun ternyata faktanya tidak demikian.
Baca SelengkapnyaPada saat berpuasa, kita membatasi konsumsi makanan di siang hari, namun kondisi ini bisa membuat jadi berlebih asupan kalori saat makan.
Baca SelengkapnyaBagi penderita obesitas terdapat kiat diet khusus yang bisa diterapkan agar kondisi kesehatan mereka tidak membahayakan.
Baca SelengkapnyaBerikut tips jitu diet untuk penderita obesitas ala TNI AD.
Baca Selengkapnya