Banyak orang 'tertipu' label makanan organik
Merdeka.com - Di tengah maraknya makanan penuh zat kimia yang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, banyak orang yang mencari makanan sehat. Salah satunya adalah makanan organik yang dipercaya dikembangkan tanpa bahan kimia sedikit pun.
Karena dilihat lebih sehat dan lezat, kebanyakan orang tak keberatan untuk membayar lebih mahal dan membeli makanan organik. Namun, hal yang mengejutkan datang dari penelitian terbaru. Para peneliti menjelaskan bahwa manfaat makanan organik kebanyakan hanya rekaan semata.
Peneliti menyebutnya sebagai 'health halo effect', yaitu ketika konsumen berasumsi bahwa label 'organik' menyebabkan makanan tersebut secara otomatis memiliki keuntungan besar dalam hal kesehatan. Pembeli bahkan berpendapat bahwa makanan akan terasa lebih enak dan memiliki sedikit kalori jika memiliki label organik, seperti dilansir oleh Daily Mail (02/04).
-
Mengapa orang lebih suka makanan organik? Konsumsi makanan organik semakin populer di kalangan masyarakat yang ingin menjaga kesehatan. Label 'organik' sering kali diasosiasikan dengan makanan yang lebih sehat, bebas dari bahan kimia berbahaya, dan lebih bergizi dibandingkan produk konvensional.
-
Apa itu makanan organik? Makanan yang mengusung label organik harus memenuhi berbagai peraturan yang ditetapkan oleh Departemen Pertanian AS (USDA). Misalnya, perusahaan yang memproduksi produk organik harus berada di bawah pengawasan agen yang disetujui oleh USDA, dan tanaman harus ditanam tanpa menggunakan organisme hasil rekayasa genetik atau radiasi ionisasi. Tanah tempat tanaman tumbuh juga harus bebas dari bahan kimia terlarang, seperti pupuk sintetis dan pestisida, selama setidaknya tiga tahun sebelum panen.
-
Kenapa banyak orang beralih ke karbohidrat sehat? Tetapi di era modern ini, dengan bertebarannya informasi mengenai alternatif-alternatif karbohidrat yang lebih sehat, semakin banyak orang yang beralih dari nasi dan lebih memilih untuk mengkonsumsi karbohidrat yang mempunyai nutrisi lebih tinggi dan kaya serat untuk meningkatkan kualitas kesehatan mereka.
-
Apa saja contoh makanan organik? Buah-buahan, sayuran, biji-bijian, produk susu, dan daging adalah contoh makanan organik yang paling sering dibeli.
-
Makanan olahan bagaimana pengaruhnya ke otak? Tak hanya itu, makanan olahan dan cepat saji yang berada dalam kemasan dapat memengaruhi sistem saraf pusat.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mewawancarai 115 pria dan wanita yang berbelanja. Mereka diminta untuk merasakan makanan yang terdiri atas biskuit, yogurt, dan keripik. Tiap makanan kemudian diberikan label organik dan non-organik. Padahal sebenarnya keduanya adalah makanan organik yang sama.
Hasilnya menunjukkan bahwa persepsi partisipan dipengaruhi oleh label. Mereka berpikir bahwa makanan dengan label organik pasti memiliki lebih sedikit lemak dan kalori. Mereka juga berpendapat bahwa makanan dengan label organik memiliki lebih banyak serat, nutrisi, dan terasa lebih enak.
Hal ini bisa merugikan konsumen. Ketika berpendapat makanan organik yang mereka makan menyehatkan, orang cenderung akan mengabaikan jumlah makanan yang mereka konsumsi. Pada akhirnya, mereka tetap akan mengonsumsi banyak kalori, meski makanan yang mereka makan adalah organik.
Makanan organik bisa jadi lebih sehat daripada makanan biasa. Namun tak semata-mata semua makanan organik akan langsung menjanjikan kesehatan. anda juga harus memperhatikan jumlah kalori, nutrisi, serta lemak yang ada dalam makanan tersebut.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah makanan yang sering kita anggap sehat ternyata tidak memiliki manfaat sehebat yang kita perkirakan.
Baca SelengkapnyaTren konsumsi makanan organik semakin berkembang, dengan klaim bahwa makanan ini lebih sehat daripada makanan biasa. Apakah penyataan itu benar?
Baca SelengkapnyaMakanan organik kerap dianggap lebih sehat, benarkah makanan ini memiliki manfaat kesehatan yang lebih superior?
Baca SelengkapnyaSakarin, aspartam, siklamat, sukralosa, acesulfame potassium, sorbitol, dan neotam adalah beberapa contoh pemanis buatan yang sering hadir dalam produk makanan.
Baca SelengkapnyaKonsumsi micin atau MSG kerap disebut sebagai penyebab seseorang menjadi bodoh, benarkah?
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap bahwa sebagian besar makanan bayi yang dijual ternyata kurang sehat.
Baca SelengkapnyaMakanan clean eating dan panduan melakukannya agar hasilnya lebih maksimal.
Baca SelengkapnyaThailand menemukan kandungan residu pestisida pada anggur Shine Muscat. Apa dampaknya jika terkonsumsi oleh tubuh?
Baca Selengkapnya