Batuk Pilek pada Anak Bisa Sebabkan Komplikasi pada Paru-paru
Merdeka.com - Batuk dan pilek kerap kali dianggap sebagai sebuah hal yang umum dialami oleh anak. Walau begitu, orangtua juga perlu waspada karena batuk dan pilek ini ini menjadi penyebab komplikasi pada paru-paru.
Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak RS Pondok Indah – Puri Indah Cynthia Rindang Kusumaningtyas mengatakan, anak-anak lebih rentan karena belum memiliki sistem kekebalan tubuh sekuat orang dewasa.
"Anak yang terpapar virus influenza maupun batuk pilek akibat polusi udara dapat merasakan berbagai gejala lain yang menyertai. Komplikasi yang dapat terjadi akibat paparan virus influenza umumnya lebih berat dibandingkan dengan batuk biasa, yaitu radang paru-paru,infeksi telinga tengah, sinusitis, atau perburukan penyakit kronis seperti asma atau pneumonia," kata Cynthia beberapa waktu lalu.
-
Gimana cara mencegah imun anak melemah? Mengajak Anak Bergerak Aktif:Bergerak secara aktif dapat membantu meningkatkan sistem imun anak.
-
Kenapa imunisasi terlambat bisa membuat anak lebih rentan terhadap penyakit? Anak yang tidak menjalani imunisasi sesuai jadwal mungkin tidak mendapatkan perlindungan yang optimal dari penyakit tertentu. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi, dan jika terinfeksi, durasi penyakit yang dialami bisa lebih lama dibandingkan dengan anak yang telah menyelesaikan vaksinasi.
-
Kenapa imun anak penting? Meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak memiliki banyak manfaat yang penting untuk kesehatan dan perkembangan mereka.
-
Kenapa kurang aktivitas fisik bikin imun anak lemah? Anak yang jarang berolahraga dan kurang aktif bergerak akan kesulitan membentuk antibodi untuk melawan berbagai virus atau bakteri yang menyerang tubuh mereka.
-
Kapan anak paling sering terkena penyakit? Anak-anak sering berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang mungkin terkontaminasi oleh kuman penyebab penyakit.
-
Kenapa kulit anak lebih rentan terhadap zat berbahaya? Kulit bayi juga lebih rentan terhadap penguapan air serta masuknya zat-zat berbahaya seperti toksin dan iritan.
Cynthia mengatakan, penyebab batuk dan pilek ini beragam, mulai dari paparan virus, reaksi alergi, hingga pengaruh lingkungan seperti adanya polusi udara. Umumnya setiap orang dapat mengalami batuk dan pilek, tetapi anak-anak lebih rentan karena belum memiliki sistem kekebalan tubuh sekuat orang dewasa.
"Batuk dan pilek menjadi gejala seseorang terkena flu. Flu sendiri adalah penyakit yang menyerang saluran napas berupa hidung, tenggorok, dan paru yang disebabkan oleh virus influenza tipe A atau B." jelasnya.
Virus ini, lanjut dia, ditularkan oleh seseorang yang terinfeksi melalui droplet dan saluran napas ketika ia batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Droplet yang membawa virus influenza ini dapat menginfeksi seseorang akibat terhirup secara langsung, maupun terpapar secara tidak langsung melalui benda-benda yangdisentuh secara bergantian.
Polusi udara penyebab batuk dan pilek juga tidak boleh diabaikan. Cynthia mengatakan, paparan polusi udara secara terus menerus dalam jangka panjang juga dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut, asma, peradangan pada saluran pernapasan, penyakit jantung koroner, serangan jantung, hingga stroke.
Batuk Akibat Polusi Udara
Menurut Cynthia, selain anak-anak berusia di bawah 5 tahun, kelompok rentan lainnya adalah orang tua berusia di atas 65 tahun, ibu hamil, pengidap obesitas, serta orang-orang yang sebelumnya memiliki penyakit kronik seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung.
Penularan penyakit biasanya berlangsung sejak 1 hari sebelum pengidapnya mengalami gejala, hingga 1 minggu setelahnya. Selain paparan virus influenza, gejala batuk pilek juga dapat terjadi akibat pengaruh polusi udara seperti asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok, dan lain sebagainya.
"Polusi udara yang mengandung kotoran dan zat beracun dapat mengiritasi saluran napas, sehingga memicu refleks untuk melakukan batuk. Jadi, batuk merupakan sebuah cara tubuh untuk membuang kotoran yang masuk melalui saluran pernapasan. Kotoran di dalam rumah juga dapat mengiritasi saluran napas, seperti debu, tungau, bulu hewanpeliharaan, dan lainnya. Batuk dan pilek dapat dialami oleh berbagai kalangan usia." katanya.
Cynthia juga mengungkapkan, gejala flu dapat muncul secara tiba-tiba dalam waktu beberapa jam dan tidak menentu intensitasnya, mulai dari yang ringan hingga berat.
Hal ini dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pengidapnya serta seberapa besar kekuatan kuman yang masuk untuk membuat penyakit.
Sementara batuk pilek karena penyebab lain memiliki gejala yang muncul secara bertahap, diawali dengan sakit tenggorokan, bersin-bersin, hingga hidung tersumbat. Batuk biasanya muncul pada hari ke-4 atau ke-5 setelah terpapar.
Beberapa gejala yang mungkin dirasakan oleh anak antara lain:
- Demam,
- Pilek dengan cairan lendir dihidung,
- Hidung mampet,
- Bersin,
- Batuk,
- Napas grok-grok,
- Nyeri tenggorok.
Mengingat batuk dan pilek adalah respons tubuh untuk melawan penyakit, sebenarnya kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 minggu, kata Cynthia.
Reporter: Fitri SyarifahSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Radang paru-paru termasuk infeksi serius jika tidak ditangani dengan benar.
Baca SelengkapnyaJika Anda mencurigai anak Anda menderita TBC, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Baca SelengkapnyaPenumonia adalah infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru.
Baca SelengkapnyaPolusi udara yang buruk turut menjadi pendorong kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak.
Baca SelengkapnyaWalau anak mengalami batuk dan pilek, namun tak selamanya kondisi tersebut harus diselesaikan dengan obat.
Baca SelengkapnyaOrang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaAdenovirus adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan berbagai macam infeksi pada manusia. Virus ini dapat menular tapi bisa diatasi dengan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaBiasanya, orang dewasa kerap mencium balita saat kumpul bersama keluarga di momen Lebaran.
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.
Baca SelengkapnyaMusim hujan sering kali menimbulkan masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaPolusi udara yang meningkat di wilayah Jakarta dan sekitarnya membuat kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) terus meningkat.
Baca Selengkapnya