Benarkah Aktivitas Bermain Hujan Sebabkan Anak Sakit? Berikut Faktanya!
Sebagian anak tampak baik-baik saja setelah bermain hujan, namun ada juga yang mandi hujan sore ini dan mengalami demam malamnya. Berikut penjelasannya.
Hujan seolah menjadi teman akrab bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Jabodetabek dan provinsi sekitarnya, hampir setiap hari. Bagi anak-anak, momen saat hujan turun sering kali menjadi waktu yang menyenangkan karena mereka bisa main hujan-hujanan.
Namun, bagi orangtua, keinginan anak untuk bermain di bawah hujan sering kali menimbulkan kekhawatiran. Mereka khawatir akan munculnya penyakit seperti demam, pilek, dan batuk. Seruan yang sering kita dengar, 'Jangan main hujan, nanti sakit!' mungkin sudah sangat familiar bagi kita sejak kecil. Namun, apakah bermain hujan benar-benar selalu menjadi penyebab timbulnya penyakit, ataukah ini hanyalah mitos yang diwariskan dari generasi ke generasi?
-
Kapan musim hujan bisa berdampak buruk pada kesehatan anak? Pergantian musim dari kemarau ke musim hujan sering kali membawa dampak yang signifikan pada kesehatan manusia.
-
Kenapa anak bisa sakit saat hujan-hujanan? Yang membuat anak sakit itu jika imunitasnya turun ya', ujar Ngabila. Ia menjelaskan bahwa penyebab utama penyakit adalah turunnya daya tahan tubuh, sehingga kuman, bakteri, virus, atau jamur yang masuk ke dalam tubuh dapat menimbulkan infeksi.
-
Kenapa anak mudah sakit di musim hujan? Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan. Sebab, di musim hujan penularan infeksi dan penyebaran virus lebih mudah terjadi. Apalagi jika anak memiliki penyakit bawaan, kondisi kesehatannya akan semakin rentan di musim penghujan.
-
Kenapa anak mudah sakit saat hujan? Musim hujan sering kali membawa tantangan kesehatan, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap berbagai penyakit.
-
Apa saja penyakit yang bisa didapat anak saat hujan? Genangan air hujan dapat menjadi media bagi berbagai mikroorganisme penyebab penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), pneumonia, diare, hepatitis A, leptospirosis, hingga penyakit kulit.
-
Kenapa anak mudah terkena penyakit di musim hujan? Selama musim hujan, anak-anak lebih mudah terpapar penyakit, seperti flu, batuk, demam, dan diare.
Menurut dokter spesialis anak, Asri Kartika Putri, anggapan bahwa bermain hujan-hujanan selalu berujung pada sakit tidak sepenuhnya akurat. "Sebenarnya itu tergantung daya tahan tubuh anak masing-masing," jelas Asri saat menjawab pertanyaan dari Health Liputan6.com dalam exclusive media interview bersama RS Pondok Indah pada Kamis, 5 Desember 2024.
Dia menjelaskan bahwa bagi anak yang memiliki daya tahan tubuh yang baik, bermain hujan selama 20-30 menit tidak akan menimbulkan masalah. Namun, ada juga anak yang memiliki daya tahan tubuh kurang baik, yang dapat langsung batuk pilek setelah bermain hujan dalam waktu singkat.
"Ada anak yang hujan-hujanan lama dengan kondisi tubuh enggak fit, lalu kedinginan. Kondisi tubuhnya drop, jadi batuk pilek. Namun, ada juga yang punya daya tahan tubuh baik dan tetap sehat meski bermain di bawah hujan." imbuh Asri.
Bahaya Bermain di Bawah Guyuran Hujan Bagi Anak-anak
Asri menekankan pentingnya menjaga daya tahan tubuh, tetapi ia juga memperingatkan tentang bahaya yang ditimbulkan oleh hujan. Air hujan, yang merupakan air kotor, berbeda dengan air yang keluar dari shower. Ketika anak-anak bermain di bawah hujan, ada kemungkinan mereka tanpa sengaja menelan air hujan, yang dapat mengandung kuman dan berisiko menyebabkan diare.
"Namanya anak-anak ya, pas hujan-hujanan airnya bisa masuk telinga, bisa saja bikin infeksi. Atau enggak sengaja tertelan air hujan bikin diare, yang air kotor itulah yang bisa bikin sakit," lanjutnya.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu mengawasi anak-anak saat mereka bermain di luar, terutama saat cuaca hujan.
Kembali pada Gaya Pengasuhan Masing-masing
Ketika membahas tentang apakah anak boleh bermain di bawah hujan, Asri menegaskan bahwa keputusan tersebut sangat bergantung pada cara orangtua masing-masing dalam mendidik anak. "Sebenarnya tergantung lagi, pada didikan parenting orangtua masing-masing ya," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Asri menjelaskan beberapa faktor yang dapat membuat anak rentan terhadap penyakit. Pertama, ada faktor host atau faktor dari diri anak itu sendiri, yang mencakup aspek genetik, daya tahan tubuh, status nutrisi, imunisasi, serta kecukupan waktu istirahat. Kedua, faktor eksternal atau lingkungan juga berperan penting, seperti kualitas udara dan keberadaan orang-orang di sekitarnya yang mungkin terjangkit penyakit menular seperti batuk pilek.
"Ketika faktor host baik tapi lingkungan terlalu kotor, banyak orang-orang yang sakit, itu bisa bikin anak sakit," papar Asri. Ia juga menambahkan, "Lalu, bila anak dengan status gizi kurang, ya jadi lebih gampang tuh faktor eksternal menyerang, anak jadi sakit," lanjutnya.