Benarkah Orang Kidal Lebih Pintar? Ini Keunggulan yang Dimilikinya Dibanding yang Bertangan Dominan Kanan
Orang kidal kerap dianggap lebih pintar dan menyimpan potensi pada dirinya. Ketahui mitos dan faktanya.
Orang kidal, yang hanya mencakup sekitar 10% dari populasi dunia, sering kali dianggap istimewa karena kemampuannya yang berbeda. Tidak sedikit dari mereka yang menjadi tokoh berpengaruh di dunia, mulai dari seniman hingga pemimpin negara. Namun, apakah benar bahwa mereka lebih pintar dibandingkan dengan orang yang bertangan dominan kanan?
Dilansir dari Live Science, penelitian ilmiah menunjukkan sejumlah keunggulan yang mungkin dimiliki oleh orang kidal, terutama dalam bidang matematika dan kemampuan spasial. Beberapa figur terkenal yang diketahui kidal antara lain para mantan Presiden Amerika Serikat seperti George H.W. Bush, Bill Clinton, dan Barack Obama. Selain itu, daftar para jenius yang bertangan kidal mencakup seniman legendaris Michelangelo dan Leonardo da Vinci, musisi Jimi Hendrix dan David Bowie, hingga inovator teknologi seperti Bill Gates dan Steve Jobs. Mereka dikenal karena kreativitas, inovasi, dan pengaruh besar dalam bidangnya masing-masing.
-
Mengapa orang kidal lebih cerdas? Orang dengan tangan kidal juga cenderung memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Mereka memiliki kemampuan lebih baik dalam menghitung. Hal ini sebabkan karena mereka lebih dominan menggunakan otak kanannya yang lebih cepat dalam memahami angka, penalaran dan informasi dalam bentuk gambar.
-
Apa keunggulan anak kidal? Anak yang menggunakan tangan kiri lebih dominan dalam memanfaatkan otak kanan, yang berperan penting dalam kreativitas, imajinasi, serta kemampuan spasial. Dengan dominasi fungsi otak kanan ini, mereka sering kali menunjukkan keunggulan di bidang seni, musik, dan visualisasi. Selain itu, keseimbangan antara fungsi otak kanan dan kiri pada anak kidal juga memungkinkan mereka untuk memproses informasi dengan lebih efektif.
-
Kenapa anak kidal lebih kreatif? Karena dominasi otak kanan, anak yang menggunakan tangan kiri cenderung lebih unggul dalam bidang-bidang yang memerlukan kreativitas, seperti seni, desain, dan penulisan. Kemampuan ini memungkinkan mereka untuk menghasilkan ide-ide brilian dan melihat berbagai hal dari sudut pandang yang unik.
-
Siapa yang cenderung memiliki otak kanan dominan? Mereka mungkin lebih suka menggunakan pendekatan yang lebih subjektif dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, mengandalkan perasaan dan pengalaman pribadi.
-
Kenapa anak yang lebih tinggi lebih cerdas? Tim peneliti mencatat, 'Segera pada usia tiga tahun, sebelum sekolah memiliki kesempatan untuk berperan, dan sepanjang masa kecil, anak-anak yang lebih tinggi melakukan tes kognitif secara signifikan lebih baik.'
-
Apa itu kondisi kidal? Kondisi Kidal Seperti disebutkan di atas, jika kidal adalah kondisi seseorang yang cenderung lebih aktif menggunakan tangan kirinya dibandingkan tangan kanan.
Hal ini memicu pertanyaan: apakah kejeniusan mereka terkait dengan dominasi tangan kiri?
Kaitan Kidal dengan Kemampuan Kognitif
Untuk menjawab pertanyaan ini, para peneliti telah melakukan berbagai studi mengenai hubungan antara dominasi tangan dan kemampuan kognitif. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2017 dan diterbitkan dalam jurnal Frontiers meneliti lebih dari 2.300 siswa berusia 6 hingga 17 tahun di Italia.
Studi tersebut menemukan bahwa meskipun tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kemampuan menyelesaikan soal matematika yang mudah, siswa kidal menunjukkan keunggulan yang nyata dalam menyelesaikan soal-soal yang lebih rumit. Misalnya, siswa kidal lebih baik dalam mengaitkan fungsi matematika dengan sekumpulan data.
Keunggulan ini bisa jadi berkaitan dengan perbedaan arsitektur otak antara orang kidal dan orang bertangan kanan. Sebuah analisis meta pada tahun 1995 yang mencakup 43 studi, menemukan bahwa orang kidal memiliki corpus callosum—jaringan serat saraf yang menghubungkan dua belahan otak—yang lebih besar.
Menurut Giovanni Sala, asisten profesor di Institute for Comprehensive Medical Science di Jepang, "Kemungkinan bahwa hubungan yang lebih kuat antara kedua belahan otak memungkinkan subjek kidal memiliki kemampuan spasial yang lebih kuat, dan kita tahu bahwa kemampuan spasial terkait dengan matematika karena matematika sering dikonseptualisasikan melalui ruang."
Faktor Penyebab Kidal yang Kompleks
Namun, Sala juga menjelaskan bahwa menjadi kidal bisa menjadi pedang bermata dua tergantung pada penyebabnya. "Dominasi tangan adalah sifat yang sangat kompleks, dan khususnya kidal bisa menjadi keuntungan atau kerugian tergantung pada apa penyebabnya," ujar Sala.
Terkadang, kidal disebabkan oleh kerusakan otak di salah satu hemisfer, yang mengharuskan hemisfer lainnya untuk mengambil alih fungsi dominan. Kondisi ini disebut sebagai "pathological left-handedness" yang bisa menyebabkan kesulitan belajar.
Meski demikian, ada bukti bahwa orang kidal bisa berada di ujung spektrum kognitif, baik yang sangat berbakat maupun yang mengalami tantangan intelektual. "Ketika Anda melihat bahwa subjek tidak memiliki tantangan intelektual, kidal tampaknya menjadi prediktor kemampuan intelektual, khususnya dalam kemampuan matematika," jelas Sala.
Mitos dan Fakta Seputar Kidal
Sejarah mencatat bahwa pandangan terhadap orang kidal tidak selalu positif. Pada masa lalu, kidal bahkan dianggap sebagai hal yang perlu "diperbaiki." Dalam pamflet tahun 1936 berjudul "The Prevention and Correction of Left-Handedness in Children," J.W. Conway menyebut kidal sebagai penyakit yang sebanding dengan rakhitis dan pneumonia.
Prejudis terhadap orang kidal tertanam dalam bahasa kita. Misalnya, ungkapan "right-hand man" menunjukkan kehandalan, sementara "two left feet" merujuk pada ketidakmampuan. Bahkan, dalam bahasa Inggris dan Prancis, kata "gauche" (kiri) juga berarti kikuk atau tidak berkemampuan, sedangkan "droite" (kanan) berarti mahir atau cakap.
Namun, banyaknya tokoh kidal yang menjadi ikon dunia membuktikan bahwa stereotip negatif tersebut tidaklah berdasar. Orang-orang seperti Nikola Tesla dan Oprah Winfrey menjadi contoh nyata bahwa kidal dapat mencapai puncak prestasi dalam berbagai bidang, dari sains hingga media.
Studi yang Bertentangan
Meski ada banyak studi yang menunjukkan keunggulan orang kidal, beberapa penelitian lainnya menunjukkan hasil yang berlawanan. Sebuah meta-analisis pada tahun 2017 yang dimuat dalam jurnal Neuroscience and Behavioral Reviews meninjau 18 studi yang melibatkan lebih dari 20.400 orang.
Hasilnya menunjukkan bahwa orang bertangan kanan memiliki sedikit keunggulan dalam skor IQ dibandingkan dengan orang kidal. Penulis studi tersebut mencatat bahwa "belum ada kesepakatan akhir mengenai apakah tingkat preferensi tangan berkaitan dengan kecerdasan dan apakah ada hubungan antara keterampilan tangan relatif dan kecerdasan."
Dari berbagai penelitian dan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh orang kidal, terutama dalam hal kemampuan spasial dan matematika, hal tersebut tidak berarti bahwa orang kidal secara keseluruhan lebih pintar daripada orang bertangan kanan. Namun, jelas bahwa menjadi kidal membawa keunikan tersendiri, yang memungkinkan mereka menonjol di berbagai bidang kreatif dan intelektual.
Jadi, apakah benar orang kidal lebih pintar? Mungkin jawabannya tidak sesederhana itu, namun yang pasti, mereka memiliki potensi luar biasa yang layak diakui dan dirayakan.