Bocah SD Hamili siswi SMP, sejak kapan sih laki-laki punya sperma?
Merdeka.com - Kasus bocah sekolah dasar menghamili kekasihnya yang sudah duduk di bangku SMP menggemparkan publik. Kasus di Tulungagung, Jawa Timur itu juga mengundang tanya, bagaimana bisa seorang bocah bisa menghamili seseorang.
Rupanya, siswa SD tersebut dua kali tidak naik kelas. Usianya dengan anak perempuan yang dihamilinya sama-sama 13 tahun.
Pertanyaan lain yang mengemuka adalah sejak kapan sih anak laki-laki sudah bisa memproduksi sperma?
-
Bagaimana mengajarkan pendidikan seks pada anak? Mengenalkan informasi seksual secara bertahap sesuai dengan tingkat usia anak sangat penting.
-
Apa karakteristik anak perempuan tunggal? Fakta anak tunggal perempuan yang pertama, yaitu cenderung sensitif. Hal ini karena anak tunggal terbiasa dengan perhatian orang tua dengan segala fasilitas yang diberikan kepadanya, sehingga terkadang sulit menghadapi lingkungan luar.Kesulitan untuk menghadapi lingkungan sekitar tersebut, membuatnya menjadi sosok yang sensitif. Selain itu, anak tunggal perempuan juga mudah tersinggung, mudah merasa khawatir, dan mudah berempati pada orang lain.
-
Kenapa penting menjaga kesehatan reproduksi remaja? Salah satunya dengan memastikan kesehatan reproduksi remaja, misalkan melakukan screening kanker serviks.
-
Bagaimana sperma sampai ke tuba falopi? Setelah ejakulasi, sperma mulai bergerak menuju leher rahim, masuk ke dalam rahim, dan kemudian menuju tuba falopi, tempat di mana pembuahan biasanya terjadi.
-
Apa karakteristik anak tunggal? Anak tunggal memiliki karakter yang unik dan menarik untuk dibahas lebih dalam. Anak tunggal sering kali menjadi subjek berbagai stereotip dan anggapan dalam masyarakat. Tidak jarang mereka dianggap sebagai anak yang manja, egois, atau kesepian karena tidak memiliki saudara kandung.
-
Apa yang perlu dijelaskan kepada remaja tentang organ reproduksi? Zoya Amirin juga menekankan pentingnya memberikan pengetahuan tentang tubuh dan organ reproduksi kepada anak remaja.
Ketua Satuan Tugas Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia Bernie Endyarni Medise menjelaskan bahwa seorang anak laki-laki yang memasuki pubertas sudah dapat memproduksi sperma. Itu artinya bila ia melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis bisa terjadi kehamilan.
Pubertas, kata Bernie, terjadi paling cepat pada anak laki-laki berumur 9 tahun. Secara umum, pubertas pada anak laki-laki biasanya terjadi pada rentang 11-14 tahun.
"Pubertas biasanya ditandai dengan pembesaran volume testis, lalu diikuti dengan ukuran penisnya membesar. Kemudian mulai tumbuh bulu-bulu halus di bagian tertentu seperti ketiak dan sekitar organ intim. Lalu, ada juga mimpi basah," tutur Bernie.
"Secara kasar, itu tanda-tanda bahwa anak laki-laki sudah bisa memproduksi sperma," tegasnya.
Sementara pada anak perempuan, pubertas ditandai dengan breast budding atau membesarnya ukuran payudara. Lalu, panggul akan membesar diikuti dengan pertambahan tinggi badan dan kehadiran bulu-bulu halus di bagian tubuh tertentu.
"Sesudah itu, agak terakhir, menstruasi. Ketika sudah menstruasi, artinya sudah ada sel telur," papar Bernie.
Cukup satu sperma buahi sel telur
Tak perlu banyak sperma untuk membuahi sel telur. Banyak atau sedikit sperma yang dihasilkan anak laki-laki pubertas, tetap menyebabkan kehamilan pada wanita yang sudah menghasilkan sel telur.
"Untuk bisa menghamili perempuan, hanya perlu satu sperma kok yang sampai ke ovum. Mau banyak atau sedikit spermanya, kalau sudah ada satu sperma sampai ovum, ya jadi (hamil)," tutur wanita yang sehari-hari beraktivitas di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM Jakarta ini.
Kehamilan tak hanya terjadi setelah melakukan hubungan seks berulang kali. Cuma sekali saja melakukan hubungan intim, jika sperma sudah samapi ke ovum bisa menyebabkan kehamilan.
Sumber: Liputan.com (mdk/ita)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apakah tumbuhan perlu berhubungan seks untuk bereproduksi? Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaSiswi SD itu malu hingga membuang bayinya di teras rumah warga. Bayi itu ditempatkan dalam kardus dengan tulisan yang akhirnya mengungkap kediaman pelaku.
Baca SelengkapnyaMeskipun ada dugaan pelaku punya hubungan asmara dengan korban, namun perbuatan tersebut tidak dapat dibenarkan mengingat usia korban masih di bawah 13 tahun.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku merupakan anak di bawah umur yang sama-sama berstatus sebagai pelajar SMP.
Baca SelengkapnyaDari laporan yang diterima, murid yang menjadi korban tersebut masih duduk di bangku kelas 6 SD.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terjadi sebanyak delapan kali pada Mei-September 2023.
Baca SelengkapnyaPenemuan bayi bersama surat wasiatnya ini terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sempat kabur. Namun polisi berhasil meringkus keduanya.
Baca SelengkapnyaSiswi mengalami pendarahan usai melahirkan bayinya.
Baca SelengkapnyaBKKBN menegaskan prinsip pemberian kontrasepsi untuk mencegah kehamilan pasangan usia subur di bawah 20 tahun
Baca SelengkapnyaPerkosaan pertama berawal saat korban main masak-masakan bersama anak tersangka.
Baca Selengkapnya