Bumi Alami Cuaca Ekstrem, Kenali Sejumlah Dampak Berbahaya pada Anak
Merdeka.com - Cuaca ekstrem yang muncul beberapa waktu belakangan ini bisa menimbulkan dampak kesehatan. Hal ini terutama bisa dialami oleh anak-anak akibat perubahan suhu yang tak menentu.
Salah satu permasalahan yang rentan dialami oleh anak adalah perubahan suhu tubuh. Dampak yang dialami oleh anak ini bisa berbahaya dan bahkan berujung pada kematian.
Metode sederhana berupa aktivitas kontak antar-kulit atau dikenal dengan sebutan effect of kangaroo dipercaya efektif untuk mengatasi gejala hipotermia atau penurunan suhu tubuh secara drastis pada anak-anak yang bisa disebabkan oleh paparan cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.
-
Kenapa anak rentan sakit saat cuaca ekstrem? Kondisi cuaca ekstrem ini bisa menyebabkan berbagai dampak kesehatan pada anak. Ketika anak sakit, hal ini bisa sangat memengaruhi liburan mereka yang seharusnya menyenangkan.
-
Apa saja dampak dari cuaca ekstrem? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan. Manager Humas DAOP 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengatakan bahwa tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. 'Karena hujan yang deras dan angin kencang, tiang-tiang penyangga yang terbuat dari pipa besi mengalami bengkok dan patah sehingga kanopi turun ke bawah. Pihak KAI Group akan menanggung seluruh kerusakan yang dialami para pelanggan yang terdampak,'
-
Kenapa anak-anak lebih rentan terhadap cuaca panas? Anak-anak juga termasuk kelompok rentan yang rentan terhadap dampak cuaca panas. Proporsi permukaan tubuh yang lebih besar dibandingkan berat badan membuat mereka lebih rentan terhadap dehidrasi.
-
Kapan musim hujan bisa berdampak buruk pada kesehatan anak? Pergantian musim dari kemarau ke musim hujan sering kali membawa dampak yang signifikan pada kesehatan manusia.
-
Penyakit apa yang sering menyerang anak di musim hujan? 'Seperti diare/gastroenteritis (kolera), influenza, demam berdarah, tifus, leptospirosis, hepatitis A, hingga penyakit kulit,' terangnya dilansir dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Surabaya, Senin (5/2).
-
Kenapa anak mudah terkena penyakit di musim hujan? Selama musim hujan, anak-anak lebih mudah terpapar penyakit, seperti flu, batuk, demam, dan diare.
"Seperti halnya anak kanguru yang menempel pada tubuh sang induk, metode ini bisa meningkatkan suhu tubuh dan menurunkan risiko hipotermia sehingga anak-anak terhindar dari kematian," ungkap Ketua Satuan Tugas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Kurniawan Taufiq Kadafi, M. Biomed., Sp.A(K), beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Dalam diskusi mengenai perubahan iklim dan dampaknya terhadap kesehatan anak-anak, Taufiq menjelaskan bahwa suhu bumi dan kejadian cuaca ekstrem menjadi permasalahan yang mengakibatkan anak-anak rentan terhadap dampak langsung perubahan iklim.
Suhu bumi yang ekstrem tersebut mencakup suhu panas dan dingin, sedangkan kejadian cuaca ekstrem meliputi kekeringan, kebakaran hutan, badai dan banjir, serta presipitasi atau proses jatuhnya segala materi yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk hujan.
"Anak-anak menghirup lebih banyak udara dan bahan berbahaya yang terkandung di dalamnya. Ini sangat berbahaya kalau terjadi kebakaran hutan. Mereka juga banyak bermain di luar rumah, sehingga bila terjadi cuaca ekstrem maka risikonya mudah dehidrasi atau bisa kematian kalau terlalu panas atau dingin," imbuhnya.
Dari aspek anatomi, tumbuh kembang, fisiologis dan psikologis, lanjut Taufiq, anak-anak tidak cukup cakap untuk menghindari kondisi kegawatdaruratan akibat cuaca ekstrem. Dampaknya semisal saat banjir bandang, kata Taufiq, maka anak-anak lebih sulit menyelamatkan diri ketimbang orang dewasa.
Selain itu, anak-anak juga memiliki risiko dehidrasi besar sehingga ketika ada banjir dan wabah diare maka mereka rentan menjadi korban dan mesti dilarikan ke rumah sakit. Sementara dari sisi psikologis juga terdapat ancaman bagi anak-anak terkait aktivitas perubahan iklim.
"Secara psikologis, terkadang anak-anak ingin tahu terhadap hal yang menantang. Maka ketika hujan lebat, mereka akan banyak bermain di situ sehingga bisa terseret oleh arus air hujan yang sangat ekstrem," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso menambahkan bahwa secara global bumi memang mengalami banyak perubahan, semisal tempat yang tadinya gersang kini menjadi hijau, atau tempat yang panas berubah menjadi dingin.
Aneka perubahan iklim dengan berbagai macam dampaknya itu bisa berpengaruh terhadap kelompok rentan di antaranya anak-anak, khususnya balita. Meski rentan, balita lebih banyak beraktivitas di dalam rumah.
"Sedangkan anak-anak usia di atas itu lebih banyak beraktivitas di luar rumah karena itu kalau ada perubahan cuaca mereka bisa terpapar. Pada prinsipnya anak-anak adalah kelompok rentan yang harus dilindungi. Jangan sampai perubahan ini menghalangi perkembangan dan pertumbuhan mereka," tandasnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca panas seringkali menjadi momok bagi aktivitas anak-anak di luar ruangan, tantangan bagi para orang tua adalah menjaga kenyamanan dan kesehatan si kecil.
Baca SelengkapnyaPada cuaca ekstrem dan musim liburan, anak rentan sakit sehingga orangtua perlu lebih menjaganya.
Baca SelengkapnyaCuaca adalah kondisi atmosfer di suatu wilayah pada suatu saat tertentu.
Baca SelengkapnyaDampak ini menunjukkan betapa pentingnya tindakan mitigasi dan adaptasi untuk melindungi lingkungan dan kesehatan dari efek negatif kenaikan suhu global.
Baca SelengkapnyaPerubahan lingkungan di musim pancaroba membuat kuman dan virus berkembang dengan cepat dan mudah menginfeksi anak-anak.
Baca SelengkapnyaPada musim pancaroba seperti ini, sangat penting untuk menjaga kesehatan anak dengan tepat.
Baca SelengkapnyaMusim hujan sering kali menimbulkan masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaCuaca panas bisa berdampak buruk pada kondisi kesehatan kita, namun hal ini bisa semakin berdampak buruk pada mereka yang tergolong kelompok rentan.
Baca SelengkapnyaPerubahan cuaca sangat berpengaruh pada aktivitas makhluk hidup sehari-hari.
Baca Selengkapnya