Cara Menghindarkan Anak dari Trauma Usai Mengalami Kejadian Besar
Kejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.
Kejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.
-
Bagaimana psikolog anak membantu anak mengatasi trauma? Psikolog anak yang terlatih dalam menangani trauma dapat membantu anak-anak dan keluarga mereka mengatasi efek dari pengalaman traumatis tersebut. Mereka menggunakan pendekatan seperti terapi kognitif-perilaku, terapi berbasis trauma, atau terapi bermain untuk membantu anak memproses perasaan mereka dan membangun mekanisme koping yang sehat.
-
Bagaimana cara mengatasi stres anak? Berikan kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi dalam mencari solusi masalahnya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan membuat mereka merasa lebih terlibat dalam proses penyelesaian masalah.
-
Bagaimana cara melindungi anak dari kekerasan? 'Ajari anak untuk berteriak dan lalu menghindari pelaku atau cari orang dewasa lain untuk minta perlindungan,' jelas Vera saat dihubungi di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (31/7). Selain itu, ajarkan anak untuk selalu bercerita jika ada yg menyakiti dirinya.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Bagaimana cara membantu anak menghadapi tekanan negatif? Ajarkan anak-anak untuk berani menolak dan mengatakan 'tidak' jika mereka merasa ditekan untuk melakukan hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai keluarga mereka.
-
Bagaimana cara mengatasi anak broken home? 'Menjadi utuh lagi adalah impian mereka yang broken home.'
Cara Menghindarkan Anak dari Trauma Usai Mengalami Kejadian Besar
Kejadian besar, seperti bencana alam, musibah, atau kekerasan, dapat berdampak traumatis bagi anak-anak. Trauma dapat menyebabkan anak mengalami berbagai masalah, seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan kesulitan berkonsentrasi.
Bagi orangtua, menghindarkan anak dari munculnya trauma ini merupakan hal yang penting untuk diupayakan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu anak menghindari trauma usai mengalami kejadian besar:
Berikan Dukungan Emosional
Anak membutuhkan dukungan emosional dari orang tua atau orang dewasa yang dipercaya untuk membantu mereka memahami dan mengatasi trauma yang dialaminya. Anda dapat memberikan dukungan dengan mendengarkan anak dengan penuh perhatian, membiarkan anak mengungkapkan perasaannya, dan meyakinkan anak bahwa ia tidak sendirian.
Jauhkan Anak dari Media
Anak-anak yang sering menonton atau membaca berita tentang kejadian besar dapat lebih rentan mengalami trauma. Oleh karena itu, penting untuk menjauhkan anak dari media, terutama jika anak tampak tertekan atau cemas.
Atur Rutinitas
Rutinitas dapat membantu anak merasa aman dan terkendali. Anda dapat membantu anak untuk mengatur kembali rutinitasnya, seperti kembali ke sekolah, bermain dengan teman-teman, atau melakukan kegiatan yang disukainya.
Beri Kesempatan untuk Mengekspresikan Diri
Anak dapat mengekspresikan diri melalui berbagai cara, seperti menggambar, menulis, atau bermain peran. Anda dapat mendorong anak untuk mengekspresikan diri untuk membantu mereka memahami dan mengatasi trauma yang dialaminya.
Beri Anak Waktu
Jangan memaksa anak untuk berbicara tentang kejadian yang dialaminya jika ia tidak mau. Beri dia waktu untuk berduka dan pulih terlebih dahulu sebelum diminta untuk menceritakan masalahnya.
Jangan Membandingkan Anak
Setiap anak memiliki cara yang berbeda untuk menghadapi dan mengatasi masalah yang dialaminya. Pastikan untuk tidak menyamakannya dan bahkan membandingkan hal tersebut dengan anak-anak lainnya karena hal ini malah bisa memperburuk situasi anak.
Hindari Menyalahkan anak
Walau mungkin pengalaman tidak menyenangkan yang dialami terjadi karena anak, hindari menyalahkan anak atas kejadian yang dialaminya. Hal ini bisa membuat anak malah mengalami trauma dan kehilangan kepercayaan pada orangtua.
Berikan Perawatan Profesional
Jika anak mengalami gejala trauma yang parah, seperti kecemasan yang parah, depresi, atau gangguan tidur, penting untuk mencari bantuan profesional. Terapis dapat membantu anak untuk mengatasi trauma yang dialaminya dan mengembangkan mekanisme koping yang sehat.
Dengan memberikan dukungan dan bantuan yang tepat, Anda dapat membantu anak untuk melewati masa sulit dan terhindar dari trauma yang mengancamnya.