Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gunakan Obat Nyamuk Semprot Tak Efektif untuk Basmi Nyamuk Demam Berdarah Dengue

Gunakan Obat Nyamuk Semprot Tak Efektif untuk Basmi Nyamuk Demam Berdarah Dengue Ilustrasi Obat Nyamuk Semprot. ©morningchores.com

Merdeka.com - Untuk mengatasi nyamuk, memang bisa dilakukan dengan menggunakan obat nyamuk semprot. Hal ini juga bisa dilakukan dalam jangka pendek untuk memberantas nyamuk demam berdarah dengue (DBD).

Sayangnya, penggunaan obat nyamuk semprot, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, tidak begitu akurat memberantas nyamuk Aedes aegypti.

"Kalau obat nyamuk semprot rumahan itu tidak semassal (efektif) layaknya fogging (pengasapan), yang memberantas nyamuk DBD dewasa," ujar Nadia ketika ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta.

Obat nyamuk semprot yang mengandung sekitar 24 persen DEET hanya memberikan perlindungan selama rata-rata lima jam.

"Perlu membersihkan tempat-tempat umum, yang ada genangan air, misal di taman-taman. Kan suka ada wadah (atau semacam pot), yang tergenang air. Itu lokasi favorit nyamuk DBD berkembangbiak," ujar Nadia.

Agar lebih alami, upaya mencegah gigitan nyamuk Aedes aegypti dengan menanam tanaman pengusir nyamuk. Misal, lavender dan serai.

Anda bisa menanamnya di halaman rumah maupun di pot di dalam rumah. Aroma alami dari kedua jenis tanaman pun lebih tahan lama. Nyamuk DBD tidak menyukai aromanya.

"Ada juga ikan pemakan jentik yang bisa dipelihara. Ikan cupang ini yang memakan jentik-jentik nyamuk DBD," Nadia melanjutkan.

Selain itu, upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) berupa pemberian larvasida untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Fogging (pengasapan) untuk memberantas nyamuk dewasa. Masyarakat juga bisa melakukan 3M (Menguras, Menutup, Mendaur ulang) perlu dilakukan.

"Yang pasti sasar semua tempat perlindungan jentik-jentik nyamuk DBD," ujar Nadia.

Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Langkah Bappenas di Tengah Polemik Nyamuk Wolbachia
Langkah Bappenas di Tengah Polemik Nyamuk Wolbachia

Bappenas akan turut andil untuk menengahi kebijakan Kemenkes dan keresahan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kelebihan dan Kekurangan Nyamuk Wolbachia, Cara Alami Cegah Demam Berdarah
Kelebihan dan Kekurangan Nyamuk Wolbachia, Cara Alami Cegah Demam Berdarah

Nyamuk wolbachia adalah nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi oleh bakteri wolbachia, yang dapat menghambat perkembangan virus demam berdarah.

Baca Selengkapnya
Di Depan DPR, Menkes Budi Jamin Tak Ada Kegaduhan dari Penyebaran Nyamuk Wolbachia
Di Depan DPR, Menkes Budi Jamin Tak Ada Kegaduhan dari Penyebaran Nyamuk Wolbachia

Menkes Budi Gunadi Sadikin rapat dengan DPR membahas implementasi teknologi nyamuk Wolbachia.

Baca Selengkapnya
Pakar Ungkap Vaksin Dengue Mampu Lindungi Diri dari DBD
Pakar Ungkap Vaksin Dengue Mampu Lindungi Diri dari DBD

Dia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.

Baca Selengkapnya
Tekan DBD, Kemenkes Target Penyebaran Nyamuk Wolbachia di 230 Kabupaten dan Kota Dalam Lima Tahun
Tekan DBD, Kemenkes Target Penyebaran Nyamuk Wolbachia di 230 Kabupaten dan Kota Dalam Lima Tahun

Uji coba ini sebagai upaya mengurangi penyebaran demam berdarah dengue (DBD).

Baca Selengkapnya
Apakah Nyamuk Wolbachia Menularkan Bakteri ke Manusia? Ini Penjelasan Dinkes DKI
Apakah Nyamuk Wolbachia Menularkan Bakteri ke Manusia? Ini Penjelasan Dinkes DKI

Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersiap menempatkan sebanyak 1.400 ember berisi telur-telur nyamuk aedes aegypti mengandung bakteri wolbachia.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Nyamuk Wolbachia Efektif Cegah DBD
Kemenkes: Nyamuk Wolbachia Efektif Cegah DBD

Kemenkes mengatakan Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti.

Baca Selengkapnya
Peneliti Blak-blakan soal Nyamuk Wolbachia Hasil Rekayasa Genetik
Peneliti Blak-blakan soal Nyamuk Wolbachia Hasil Rekayasa Genetik

Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Adi Utarini atau akrab disapa Uut buka-bukaan terkait nyamuk wolbachia.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tak Sarankan Penyemprotan Air untuk Mengurangi Polusi Udara
Kemenkes Tak Sarankan Penyemprotan Air untuk Mengurangi Polusi Udara

Penyiraman air untuk mengurangi polusi dinilai tidak efektif jika areanya besar.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Jawab Dugaan Kasus DBD Naik Akibat Penyebaran Nyamuk Wolbachia
Kemenkes Jawab Dugaan Kasus DBD Naik Akibat Penyebaran Nyamuk Wolbachia

Banyak yang menduga, kenaikan kasus DBD ini akibat penyebaran nyamuk mengandung wolbachia.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Jawab PDIP soal Penelitian Nyamuk Wolbachia: Tidak Ada Kerja Sama dengan Asing
Kemenkes Jawab PDIP soal Penelitian Nyamuk Wolbachia: Tidak Ada Kerja Sama dengan Asing

Kemenkes menegaskan, penelitian nyamuk wolbachia dilakukan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan World Mosquito Program (WMP).

Baca Selengkapnya
Masih Pro Kontra, Kemenkes Tunda Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Bali
Masih Pro Kontra, Kemenkes Tunda Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Bali

Nyamuk Wolbachia diyakini bisa mencega penyebaran DBD

Baca Selengkapnya