Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Influenza Bisa Lebih Berat Dialami oleh Pasien Diabetes

Influenza Bisa Lebih Berat Dialami oleh Pasien Diabetes Ilustrasi influenza. ©Shutterstock.com/ Lasse Kristensen

Merdeka.com - Penderita diabetes perlu lebih berhati-hati ketika mengalami berbagai macam kondisi. Hal ini termasuk infeksi influenza yang bisa lebih berat dan parah dirasakan oleh pasien diabetes.

Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Prof. DR. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD mengatakan bahwa dampak influenza dapat lebih berat jika menginfeksi pasien diabetes, sehingga meningkatkan risiko rawat inap naik hingga 3-6 kali lipat.

"Penderita diabetes lebih rentan terkena infeksi karena mereka mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh. Inilah mengapa infeksi juga bisa lebih berat dibandingkan dengan mereka yang non-diabetes," kata Ketut dalam acara temu media di Jakarta, Kamis.

Selain meningkatkan risiko rawat inap, Ketut mengatakan pasien diabetes yang mengalami influenza berisiko masuk ICU hingga 4 kali lipat dan berisiko kematian hingga 6 kali lipat.

Ketut menjelaskan, diabetes merupakan salah satu faktor risiko terhadap penyakit-penyakit kronik seperti kardiovaskuler. Begitu juga influenza, dapat memicu serangan jantung, stroke, dan pneumonia.

"Sehingga, diabetes merupakan faktor risiko, tidak saja (membuat pasien) mudah kena influenza, tapi diabetes dan influenza akan memperberat masalah saluran napas juga penyakit-penyakit yang lain," ujar Ketut.

Lebih lanjut, akibat dampak yang lebih berat tersebut, Ketut mengatakan bahwa biaya yang harus dikeluarkan untuk menangani pasien diabetes yang terinfeksi influenza tentu akan mengalami kenaikan.

"Jadi tidak saja masalah pasien menjadi sakit atau meninggal, tapi biaya yang dikeluarkan baik dari pasiennya pribadi maupun pemerintah melalui BPJS misalnya," tutur Ketut.

Untuk itu, dia pun menyarankan pasien diabetes melakukan vaksinasi influenza setiap tahun.

"Saya kira sangat setuju bahwa pasien diabetes ini merupakan kelompok yang berisiko tinggi terhadap influenza dan mengalami komplikasi yang lebih berat. Maka, disarankan vaksinasi influenza," imbau Ketut.

Menurutnya, vaksin influenza pada pasien diabetes terbukti dapat menurunkan angka rawat inap dan kematian. Pasalnya, respons imun yang dihasilkan vaksin influenza pada penderita diabetes secara umum sebanding dengan orang dewasa sehat lainnya.

"Saya kira data-data sudah sangat banyak kita dapatkan saat penanganan COVID-19. Jadi mereka yang diabetes ketika divaksin COVID-19 tetap memberikan respons imun yang bagus, begitu juga dengan influenza. Jadi tidak usah khawatir," ujar Ketut.

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspada DBD di Indonesia Melonjak Sampai Bulan April, Kenali Gejalanya
Waspada DBD di Indonesia Melonjak Sampai Bulan April, Kenali Gejalanya

Per 1 Maret 2024, tercatat kasus DBD mencapai 16.000 kasus

Baca Selengkapnya
Dampak Polusi Udara, Jumlah Penderita ISPA di Depok Meningkat Signifikan
Dampak Polusi Udara, Jumlah Penderita ISPA di Depok Meningkat Signifikan

Pemkot Depok sudah melakukan antisipasi agar kasus ISPA tak terus menanjak naik.

Baca Selengkapnya
Pasien DBD di Depok Melonjak 2 Kali Lipat, Mayoritas Anak-Anak
Pasien DBD di Depok Melonjak 2 Kali Lipat, Mayoritas Anak-Anak

Penderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus

Baca Selengkapnya
Kasus DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat, Ini Penjelasan Kemenkes
Kasus DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat, Ini Penjelasan Kemenkes

Hingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.

Baca Selengkapnya