Jalani Liburan, Anak Disarankan untuk Lakukan Aktivitas Riil dan Batasi Gadget
Dalam mengisi masa-masa liburan, sangat disarankan agar anak menjalani aktivitas riil yang melibatkan fisik.
Dalam mengisi masa-masa liburan, sangat disarankan agar anak menjalani aktivitas riil yang melibatkan fisik.
-
Apa yang harus dilakukan orang tua untuk membatasi penggunaan gadget anak? Sebagai orangtua, penting untuk membatasi waktu penggunaan gadget agar anak tidak terlalu ketergantungan.
-
Siapa yang merekomendasiin batasan main gadget buat anak? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa anak-anak di bawah usia satu tahun tidak diberikan screentime sama sekali, dan bagi anak usia 1-2 tahun, screentime sangat dibatasi.
-
Mengapa anak perlu dihindarkan dari kecanduan gadget? Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan jika dibiarkan secara terus menerus, karena dapat memicu dampak negatif seperti peningkatan sifat agresif, gangguan pola tidur, hingga menghambat perkembangan otak pada anak.
-
Bagaimana cara mencegah anak kecanduan gadget? Untuk mencegah kecanduan gadget pada anak, ajaklah mereka beraktivitas menyenangkan di luar ruangan.
-
Bagaimana cara membatasi waktu anak menggunakan gadget? Peran orang tua sangat perlu untuk membatasi durasi waktu penggunaan gadget. Panduan penggunaan gadget pada anak menurut American Academy of Pediatrics (2013) dan Canadian Pediatric Society (2010):Anak usia di bawah 2 tahun tidak seharusnya dibiarkan berinteraksi dengan layar sendirian, seperti layar TV, gadget, tablet, dan sebagainya. Perlu ada pengawasan dan pendampingan dari orang tua.Anak usia 2-4 tahun memiliki durasi satu jam dalam sehari untuk menggunakan layar.Anak usia 5 tahun ke atas memiliki waktu 2 jam dalam sehari untuk keperluan hiburan dan belum termasuk keperluan belajar.
-
Gimana caranya agar anak gak kecanduan gadget? Terlalu sering terpapar layar elektronik sejak usia dini dapat meningkatkan risiko ketergantungan pada teknologi di kemudian hari. Anak-anak yang terbiasa menggunakan perangkat elektronik sejak usia dini cenderung menjadi lebih bergantung pada teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka, yang dapat mengganggu aktivitas fisik, interaksi sosial, dan kreativitas.
Jalani Liburan, Anak Disarankan untuk Lakukan Aktivitas Riil dan Batasi Gadget
Psikolog Novi Poespita Candra menyampaikan bahwa waktu libur sekolah anak sebaiknya lebih banyak diisi dengan aneka aktivitas riil yang dapat memberikan pengalaman baik serta mendukung perkembangan mereka. Menurutnya, liburan adalah kesempatan emas untuk mengalihkan perhatian anak dari penggunaan gawai ke aktivitas yang lebih bermanfaat.
Novi menekankan pentingnya kegiatan fisik dan sosial selama liburan. "Misal olahraga atau hiking, kemping, atau juga pengalaman sosial seperti kerja sosial, ikut klub aktivitas liburan, mengunjungi keluarga," katanya dilansir dari Antara.
Ia juga menyarankan kegiatan yang menstimulasi kemampuan berbahasa dan melatih anak-anak membantu orang tua dalam tugas sehari-hari. Selama libur sekolah, perhatian anak-anak sebaiknya dialihkan dari permainan menggunakan gawai ke permainan yang melibatkan interaksi langsung dengan orang lain.
Novi menyarankan para orang tua memanfaatkan libur masa sekolah untuk memperbanyak dialog dengan anak, meningkatkan kedekatan anak dengan keluarga, dan membantu mereka mempersiapkan diri untuk kembali menjalani rutinitas belajar.
Ia menekankan bahwa keluarga bisa memanfaatkan waktu luang selama libur sekolah untuk meningkatkan keterampilan hidup anak dan memberikan pengalaman baru yang tidak didapat anak selama sekolah maupun saat menggunakan gawai.
"Jadi, rekomendasi saya justru waktu liburan adalah waktu minim penggunaan gadget (gawai)," ujarnya.
Novi juga menyarankan agar orang tua menerapkan pembatasan penggunaan gawai maksimal selama tiga jam sehari pada anak selama liburan. "Buat kesepakatan dengan anak-anak berapa jam pakai gadget dalam sehari, kalau bisa tidak lebih dari tiga jam sehari," katanya.
Dengan demikian, anak-anak akan lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan mendapatkan pengalaman yang lebih berharga.
Selain itu, orang tua juga bisa membuat kesepakatan dengan anak mengenai durasi penggunaan gawai setelah kegiatan sekolah dimulai lagi. Hal ini penting agar anak-anak tetap terbiasa dengan pembatasan penggunaan gawai dan tidak kembali kecanduan setelah liburan berakhir.