Kasus langka, pria terserang kanker kulit di gusinya
Merdeka.com - Seorang pria asal China berusia 45 tahun menderita kanker kulit jenis melanoma di bagian gusinya. Padahal biasanya jenis kanker kulit yang satu ini cenderung menyerang kulit.
"Ini adalah kasus melanoma yang benar-benar langka," ujar Dr Susan Muller dari Emory University, yang tidak punya hubungan dengan pria tersebut.
Dr Muller menambahkan kalau kanker kulit yang menyerang gusi ini hanya ditemukan kurang dari satu persen dalam kasus melanoma.
-
Kapan penyakit kulit sering muncul? Penyakit Kulit di Musim Hujan yang Patut Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya Musim hujan seringkali membawa perubahan cuaca yang dapat mempengaruhi kondisi kulit manusia. Kelembaban tinggi dan paparan air hujan dapat menjadi faktor pemicu berbagai masalah kulit. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa saja penyakit kulit di musim hujan yang biasa muncul.
-
Mengapa polusi udara bisa menyebabkan kanker kulit? Polusi udara mengandung zat-zat karsinogenik yang dapat merusak DNA sel kulit dan menyebabkan mutasi genetik. Mutasi genetik dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit, seperti melanoma, karsinoma sel basal, atau karsinoma sel skuamosa.
-
Mengapa kanker menyerang anak? Penyebab kanker pada anak-anak belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam memicu perkembangan sel kanker pada anak-anak. Beberapa faktor tersebut antara lain:
-
Jenis kanker apa yang paling sering menyerang anak? Leukemia adalah jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak, mencapai sekitar 30-55 persen dari semua kasus kanker anak-anak di Indonesia.
-
Siapa yang paling rentan terkena penyakit kanker? Berdasarkan data dari American Cancer Society, 77% dari semua kasus kanker dialami oleh orang yang berusia di atas 55 tahun.
-
Siapa yang rentan terkena kanker? Kanker dapat menyerang berbagai organ dan jaringan tubuh, dan menyebabkan berbagai gejala dan komplikasi yang mengancam jiwa.
Gusi depan bagian atas pria tersebut tepatnya berubah warna menjadi hitam. Lebarnya sekitar 1,5 cm dan panjangnya 4 cm. Saat melakukan tes biopsi, pigmentasi pada gusi itu memang terdeteksi sebagai kanker. Dokter pun akhirnya membedah gusi dan rahang atas sang pasien.
Sebagaimana dilansir dari Live Science, melanoma sendiri adalah jenis kanker yang sifatnya mengubah warna kulit. Melanoma juga termasuk jenis kanker yang jarang ditemukan namun paling mematikan jika terlambat dideteksi.
Selain di gusi, sel kanker penyebab melanoma juga bisa ditemukan pada mata, sinus, dan mulut.
Lantas bagaimana bisa pria tersebut terkena kanker kulit di gusinya? Dr Muller menyebutkan kalau pigmentasi di gusi sendiri termasuk kasus yang tidak umum dan bisa dipicu oleh berbagai hal. Bahkan terkadang pigmentasi itu tidak bersifat kanker.
Namun Dr Muller mengingatkan kalau kanker mulut cenderung lebih banyak menyerang dan berbahaya daripada kanker kulit di gusi, sehingga kesehatan mulut dan gigi tetap harus diperhatikan.
Kasus langka pria yang terserang kanker kulit di gusinya tersebut lantas dilaporkan dalam The New England Journal of Medicine.
Baca juga:Salmon kurangi risiko kanker kulitKanker mulut akibat seks oral bisa dideteksi lewat darah?Mengenal kanker mulut lebih dekatMinum kopi berkafein turunkan risiko kanker mulutZat penyebab kanker ditemukan dalam tembakau (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kanker penis adalah jenis kanker yang jarang terjadi namun memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan pria.
Baca SelengkapnyaTerjadinya kanker kulit dapat tampak dan dikenali dari kuku, berikut kondisi yang perlu diwaspadai:
Baca SelengkapnyaKanker payudara bisa dialami juga oleh pria dengan berbagai gejala berikut.
Baca SelengkapnyaMeski jarang terjadi, kanker penis ternyata mulai banyak ditemukan akibat kebiasaan buruk yang kerap dilakukan.
Baca Selengkapnyadr. Irawan Soekarno, Sp.B, spesialis Bedah Umum di RS EMC Cikarang memberikan penjelasan selengkapnya. Cek lebih jauh yuk!
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan medis mengenai apakah kanker nasofaring menular.
Baca Selengkapnya