Kenali 3 hormon yang berkaitan dengan stres
Merdeka.com - Semua orang pasti pernah merasakan stres, kemarahan, atau perasaan negatif lainnya. Namun tak banyak orang yang mengetahui bagaimana proses dalam tubuh yang menyebabkan perasaan negatif tersebut muncul.
Perasaan negatif, baik stres, kemarahan, dan lainnya bisa muncul akibat kinerja tiga hormon dalam tubuh. Berikut ini tiga hormon yang bertanggung jawab atas stres yang Anda rasakan, seperti dilansir oleh The Huffington Post (19/04).
1. AdrenalinAdrenalin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal setelah mendapatkan sinyal dari otak ketika situasi yang cukup membuat stres muncul.
-
Apa yang terjadi saat stres? Selain itu, stres juga dapat menyebabkan respons lambat, sulit konsentrasi, serta merasa tidak termotivasi, yang semuanya dapat berkontribusi pada kecenderungan untuk menguap.
-
Bagaimana ciri depresi yang muncul karena stres? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi.
-
Kenapa stres muncul? Stres dapat muncul ketika seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau tuntutan yang dirasakan sebagai beban berat. Situasi seperti deadline pekerjaan, ujian, atau masalah keuangan dapat menjadi pemicu stres.
-
Apa yang bisa menyebabkan tingkat stres yang tinggi? Tekanan dan tuntutan dalam hidup dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi.
-
Apa aja yang bisa bikin stres? Selain itu, perubahan besar dalam kehidupan, baik positif maupun negatif, seperti pernikahan, perceraian, pindah rumah, atau kehilangan pekerjaan, dapat menyebabkan stres.
-
Kapan stres muncul? Ketidakpastian dan adaptasi terhadap perubahan dapat mempengaruhi tingkat stres seseorang.
Adrenalin bekerjasama dengan hormon stres lain, yaitu norepinephrine bertanggung jawab untuk memutuskan reaksi Anda ketika stres muncul. Misalkan ketika Anda sedang mengendarai mobil, kemudian ada mobil lain yang bergerak cepat akan menabrak Anda. Anda membanting setir, berhenti dan merasakan detak jantung Anda meningkat. Otot Anda menegang, Anda bernapas lebih cepat, dan berkeringat. Itulah yang dilakukan oleh adrenalin.
Selain meningkatkan detak jantung, adrenalin juga meningkatkan energi yang memungkinkan Anda melakukan sesuatu untuk menghindar dari bahaya, serta membuat Anda semakin fokus.
2. NorepinephrineHormon ini sama dengan Adrenalin yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dan berasal dari otak. Fungsi hormon Norephnephryne adalah untuk membuat Anda tetap fokus dan terjaga selama mengalami stres. Anda akan menjadi lebih waspada, tak bisa tidur, dan fokus pada masalah.
Norepinephrine membantu mengalihkan aliran darah pada tempat yang tak terlalu membutuhkan untuk bagian tubuh lain yang lebih penting, misalkan otot atau otak yang membuat Anda bisa menghadapi bahaya dengan baik.
3. KortisolHormon kortisol juga dihasilkan oleh kelenjar adrenal dan disebut juga sebagai hormon stres. Hormon ini yang menentukan respon Anda terhadap situasi yang menegangkan dan yang bisa membuat stres.
Dibandingkan dengan hormon lainnya, hormon ini bekerja lebih lambat. Pertama, bagian otak bernama amygdala akan menentukan ancaman atau situasi yang bisa menyebabkan stres. Kemudian sinyal dikirimkan pada hypotalamus. Hypotalamus memproduksi hormon CRH yang berhubungan dengan ACTH. ACTH kemudian mengirim sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepaskan kortisol. Wow, perjalanannya cukup panjang bukan.
Dalam banyak keadaan bahaya, hormon kortisol bisa menyelamatkan nyawa manusia. Meski begitu terlalu banyak produksi hormon kortisol juga tak baik untuk tubuh. Hormon ini menekan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan tekanan darah dan gula darah, menyebabkan jerawat, obesitas, dan lainnya.
Tiga hormon di atas bertanggung jawab terhadap stres yang Anda rasakan dan cara tubuh Anda menghadapinya. Dalam beberapa kasus hormon di atas bisa bermanfaat. Namun terlalu banyak memproduksi hormon stres juga tak baik untuk kesehatan. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi cemas dan stres berkepanjangan yang kita alami bisa menjadi pemicu munculnya masalah kesehatan jantung.
Baca SelengkapnyaStres memengaruhi sistem pernapasan, tingkat energi, dan hormon dan hormon tertentu.
Baca SelengkapnyaMual ternyata bisa terjadi saat sedang cemas. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaDampak stress bukan hanya ke masalah psikologis saja, tetapi juga dapat berdampak ke fisik.
Baca SelengkapnyaKebiasaan marah dan emosi meledak-ledak yang kita miliki bisa memiliki dampak bagi kesehatan tubuh.
Baca SelengkapnyaBukan hanya mental saja yang akan terpengaruh, tetapi juga fisik serta aspek sosial yang penting.
Baca SelengkapnyaPengelolaan adrenalin yang tepat diperlukan agar tubuh tidak terus-menerus berada dalam kondisi stres tinggi.
Baca SelengkapnyaTernyata hormon juga memainkan peran untuk mempengaruhi berat badanmu, lho!
Baca SelengkapnyaAda banyak cara mudah yang bisa dicoba buat meredakan stres usai seminggu berjibaku dengan kesibukan.
Baca SelengkapnyaPutus cinta kadang bikin nafus makan hilang. Apa penyebabnya dan cara mengatasinya? Simak selengkapnya di sini.
Baca SelengkapnyaStres bisa menyebabkan berbagai keluhan fisik, salah satunya otot tubuh yang tegang.
Baca Selengkapnya