Kenali Apa Itu Anemia Aplastik, Faktor Risiko, Serta Gejalanya
Salah satu kondisi medis yang berupa kelainan darah akibat berkurangnya fungsi sumsum tulang belakang dalam memproduksi sel darah.

Salah satu kondisi medis yang berupa kelainan darah akibat berkurangnya fungsi sumsum tulang belakang dalam memproduksi sel darah.

Kenali Apa Itu Anemia Aplastik, Faktor Risiko, Serta Gejalanya
Anemia aplastik merupakan kondisi medis yang ditandai dengan kekurangan sel darah dalam tubuh, yang disebabkan oleh berhentinya produksi sel darah oleh sumsum tulang belakang. Penyakit ini perlu dipahami lebih dalam, termasuk faktor risiko yang mempengaruhinya serta gejalanya yang mungkin muncul.
Anemia aplastik adalah salah satu bentuk kelainan darah yang disebabkan oleh berkurangnya fungsi sumsum tulang belakang dalam memproduksi sel darah. Sumsum tulang belakang bertanggung jawab untuk menghasilkan sel darah merah, sel darah putih, dan platelet. Gangguan pada sumsum tulang belakang menyebabkan berkurangnya produksi sel darah dalam tubuh, yang dapat mengarah pada berbagai komplikasi serius.
Penyebab Anemia Aplastik
Penyebab anemia aplastik dapat berasal dari kondisi keturunan atau faktor lingkungan. Beberapa penyakit genetik seperti anemia fanconi, sindrom shwachman-diamond, dan diskeratosis kongenital dapat menyebabkan anemia aplastik pada anak-anak atau remaja.

Sementara itu, paparan zat kimia berbahaya, radiasi, infeksi virus, atau penggunaan obat-obatan tertentu seperti kloramfenikol juga dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia aplastik pada orang dewasa.
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami anemia aplastik meliputi:
- Penderita penyakit kanker.
- Usia di antara 20 hingga 25 tahun.
- Kelainan pada sistem kekebalan tubuh.
- Sedang menjalani kemoterapi atau terapi radiasi.
- Pernah terpapar radiasi atau zat kimia berbahaya.
Gejala Anemia Aplastik
Anemia aplastik dapat menimbulkan berbagai gejala, meskipun gejalanya dapat bervariasi antara satu individu dengan yang lainnya. Beberapa gejala yang umum dialami oleh penderita anemia aplastik meliputi:
- Mudah mengantuk dan lemas.
- Pucat pada kulit.
- Pusing atau nyeri kepala.
- Sesak napas.
- Merasa lemah secara umum.
- Nyeri dada dan jantung berdebar-debar.
- Mudah memar dan pendarahan seperti mimisan atau pendarahan gusi.
- Demam dan mudah terkena infeksi.

Cara Pengobatan Anemia Aplastik
Pengobatan anemia aplastik tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi individu. Beberapa metode pengobatan yang umum dilakukan meliputi:
Terapi Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan produksi sel darah, dan mengurangi gejala yang dialami oleh pasien.
Transfusi Darah
Tranfusi darah dilakukan untuk meningkatkan jumlah sel darah dalam tubuh dan memperbaiki kondisi pasien.
Transplantasi Sumsum Tulang
Pilihan pengobatan yang lebih ekstrem, transplantasi sumsum tulang dilakukan apabila pasien memiliki donor yang cocok untuk menggantikan sumsum tulang belakang yang rusak.
Penting untuk diingat bahwa pengobatan anemia aplastik harus dilakukan di bawah pengawasan dokter yang berpengalaman, dan setiap langkah pengobatan harus disesuaikan dengan kondisi individu pasien.