Ketegaran Isyana Sarasvati Saat Keguguran, Ini Tanda dan Penyebab yang Harus Diketahui
Keguguran adalah hilangnya kehamilan secara spontan sebelum mencapai minggu ke-20. Meskipun angka keguguran berkisar antara 10-20 persen.
Ketegaran Isyana Sarasvati Saat Keguguran, Ini Tanda dan Penyebab yang Harus Diketahui
Melalui akun Instagramnya, Isyana memperlihatkan gambar mawar layu dengan latar hitam, simbol dari kehilangan yang mendalam.
Penyanyi muda berbakat, Isyana Sarasvati, baru-baru ini membagikan momen pahit dalam hidupnya.
Dalam tulisannya, ia menyampaikan perpisahan dengan calon bayinya yang telah meninggalkan dunia pada usia 8 minggu 5 hari.
Keguguran adalah hilangnya kehamilan secara spontan sebelum mencapai minggu ke-20. Meskipun angka keguguran berkisar antara 10-20 persen, kenyataannya bisa jadi lebih tinggi. Kebanyakan keguguran terjadi sebelum seorang wanita menyadari bahwa dia sedang hamil.
Apa itu Keguguran?
Istilah 'keguguran' menunjukkan bahwa ada ketidaknormalan selama proses kehamilan. Namun, kebanyakan keguguran disebabkan oleh ketidakberlanjutan perkembangan janin.
Jika seorang ibu mengalami keguguran, beberapa gejala yang mungkin dirasakannya antara lain:
Bagaimana Mengenali Gejala Ibu Hamil Keguguran?
1. Pendarahan yang Berlangsung dari Ringan Hingga Berat
2. Kram Parah
3. Sakit Perut
4. Kelemahan
5. Sakit Punggung yang Parah
6. Demam yang Diikuti dengan Gejala Lainnya
7. Penurunan Berat Badan
8. Keluar lendir Merah Muda
9. Terjadinya Kontraksi
10. Jaringan seperti Gumpalan Darah Keluar dari Vagina
11. Tanda-tanda Kehamilan Berkurang atau Hilang
Jika ibu hamil mengalami gejala-gejala ini, segera menghubungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Penyebab keguguran seringkali sulit untuk ditentukan, terutama jika terjadi pada tahap awal kehamilan. American Pregnancy Association (APA) menyebutkan bahwa kelainan genetik atau kromosom pada embrio adalah penyebab paling umum keguguran. Beberapa penyebab lain meliputi:
Mengapa Keguguran Terjadi?
1. Kelainan Kromosom
Sekitar 70 persen keguguran pada trimester pertama dan 20 persen pada trimester kedua disebabkan oleh kelainan kromosom atau genetik pada janin. Kesalahan kecil selama pembuahan bisa menyebabkan kelainan pada kromosom.
"Bila hal tersebut terjadi, maka perkembangan pun akan berhenti begitu saja," kata Elizabeth Nowacki, OBGYN di Rumah Sakit St. Vincent Fishers di Indiana.
Gangguan tiroid, baik hipotiroidisme (tiroid terlalu rendah) atau hipertiroidisme (tiroid terlalu tinggi), dapat menyebabkan masalah infertilitas atau keguguran berulang. Fungsi tiroid yang rendah dapat menekan ovulasi, sedangkan fungsi tiroid yang tinggi dapat mengganggu implantasi.
2. Gangguan Tiroid
3. Diabetes: Wanita dengan diabetes perlu perawatan khusus untuk mengontrol gula darah mereka. Diabetes yang tidak terkontrol pada trimester pertama dapat meningkatkan risiko keguguran dan cacat lahir.
4. Komplikasi Fisik: Beberapa komplikasi fisik, seperti kelainan uterus atau jaringan parut di rahim akibat operasi atau aborsi, dapat menyebabkan keguguran.
6. Ketidakseimbangan Hormon: Ketidakseimbangan hormon, terutama kurangnya hormon progesteron yang mendukung kehamilan, bisa menjadi penyebab keguguran.
5. Gangguan Pembekuan Darah: Meskipun jarang, gangguan pembekuan darah dapat menyebabkan keguguran. Pencegahan dan penanganan diperlukan untuk mengurangi risiko.
7. Gaya Hidup Tidak Sehat: Kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, atau obat-obatan terlarang selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran.
8. Gangguan Autoimun: Gangguan autoimun tertentu dapat menyebabkan keguguran berulang. Antibodi tertentu dalam tubuh wanita dapat menjadi penyebab, dan pengujian khusus diperlukan untuk diagnosis.
9. Gangguan Autoimun: Gangguan autoimun tertentu dapat menyebabkan keguguran berulang. Antibodi tertentu dalam tubuh wanita dapat menjadi penyebab, dan pengujian khusus diperlukan untuk diagnosis.
10. Penyakit Kronis: Penyakit kronis pada jantung, ginjal, atau hati dapat terkait dengan risiko keguguran.
1. Usia Wanita: Risiko keguguran meningkat seiring bertambahnya usia, mencapai puncak pada usia 45 tahun.
2. Riwayat Keguguran: Wanita yang pernah mengalami keguguran memiliki risiko lebih tinggi.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko keguguran, termasuk:
3. Kondisi Kronis: Penyakit kronis, seperti diabetes yang tidak terkontrol, dapat meningkatkan risiko.
4. Masalah Rahim atau Serviks: Kelainan pada rahim atau serviks dapat menjadi penyebab keguguran.
5. Gaya Hidup Tidak Sehat: Merokok, konsumsi alkohol, dan obat-obatan terlarang dapat meningkatkan risiko.
6. Paparan Zat Kimia: Paparan zat kimia berpotensi meningkatkan risiko keguguran, terutama di awal kehamilan.
7. Trauma Fisik: Benturan hebat pada perut, seperti dalam kecelakaan, dapat meningkatkan risiko keguguran.
Cara Mencegah Keguguran
Tidak ada pencegahan khusus untuk keguguran, namun ibu hamil dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk menjaga kesehatan kehamilan:
1. Mengonsumsi Asam Folat: Asupan asam folat sebelum kehamilan dapat mengurangi risiko cacat lahir.
2. Gaya Hidup Sehat: Hindari merokok, konsumsi alkohol, dan obat-obatan terlarang. Lakukan olahraga ringan dan konsumsi makanan sehat.
3. Pertahankan Berat Badan Ideal: Kelebihan atau kekurangan berat badan dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan.
4. Pencegahan Infeksi: Mencuci tangan secara rutin dan mendapatkan imunisasi yang diperlukan.
5. Pemantauan Kesehatan: Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum merencanakan kehamilan dan selama kehamilan.
Dengan memahami tanda, penyebab, faktor risiko, dan langkah-langkah pencegahan, diharapkan ibu hamil dapat menjalani kehamilan dengan lebih tenang.
Seperti yang diungkapkan Isyana Sarasvati, "Terima kasih karena sudah berjuang bersama-sama."