Konsumsi Protein Hewani Memiliki Peran Penting dalam Cegah Malnutrisi pada Anak Penderita Kanker
Dalam penanganan anak penderita kanker, pencegahan malnutrisi penting dilakukan dengan mengonsumsi protein hewani.
Dalam penanganan anak penderita kanker, pencegahan malnutrisi penting dilakukan dengan mengonsumsi protein hewani.
-
Mengapa anak-anak kanker perlu menjaga pola makan? Anak-anak yang dinyatakan sembuh dari kanker, yaitu yang telah bertahan lima tahun tanpa ada kekambuhan, masih membutuhkan perhatian khusus untuk memastikan kualitas hidup mereka tetap terjaga. Salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah memastikan anak menghindari makanan instan dan makanan dengan olahan tinggi (ultra process food).
-
Bagaimana cara mengurangi risiko kanker dengan nutrisi? Untuk mengurangi risiko kanker, disarankan untuk membatasi konsumsi daging olahan sebanyak mungkin. Hindari memproses daging merah pada suhu tinggi karena suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa berbahaya. Selama proses pengolahan daging merah, hindari paparan langsung api dan proses memasak yang berkepanjangan.
-
Mengapa anak kanker lebih rentan malnutrisi? Penderita kanker berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan gizi dibandingkan dengan individu lainnya. Jika anak mengalami kanker, kekurangan gizi dapat berdampak negatif pada efektivitas pengobatan, stamina, proses pemulihan, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
-
Apa yang menjadi sumber protein hewani yang baik untuk anak? Selain daging, makanan laut, dan telur, susu segar yang telah dipasteurisasi dapat menjadi pilihan yang sangat baik sebagai sumber protein hewani untuk anak.
-
Mengapa penting memenuhi kebutuhan protein anak? Pemenuhan kebutuhan nutrisi, terutama protein hewani, pada anak menjadi aspek krusial dalam memastikan pertumbuhan yang optimal dan mencegah stunting, kondisi serius akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi yang kurang.
-
Mengapa penting untuk memberikan anak asupan protein berkualitas? Protein adalah komponen penting dalam pembentukan dan pertumbuhan otot serta jaringan tubuh lainnya. Berikan anak makanan yang kaya protein seperti daging tanpa lemak, telur, ikan, dan kacang-kacangan.
Konsumsi Protein Hewani Memiliki Peran Penting dalam Cegah Malnutrisi pada Anak Penderita Kanker
Dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Yoga Devaera Sp.A(K), menekankan pentingnya konsumsi protein hewani untuk anak-anak penderita kanker. Protein hewani berperan vital dalam mempertahankan massa otot dan mencegah malnutrisi pada anak-anak tersebut.
“Saat gizi anak masih baik, sebelum, setelah, dan saat menjalani kemoterapi maka gizinya harus dipertahankan, nggak boleh kurang, nggak boleh lebih. Kalau pola makan nggak seimbang, dia punya risiko akan kekurangan zat gizi mikro,” jelas Yoga.
Malnutrisi, baik berupa gizi buruk, stunting, maupun obesitas, dapat mengganggu proses terapi kanker dengan meningkatkan risiko efek samping dan kekurangan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral.
Anak penderita kanker seringkali mengalami kehilangan massa otot karena kanker dapat memecah otot tubuh mereka. Selain itu, tumor dalam tubuh mereka juga meningkatkan kebutuhan protein. Protein diperlukan untuk membentuk berbagai enzim dan antibodi yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Yoga menjelaskan, “Protein yang masuk ke tubuh melalui makanan dipecah menjadi peptida dan asam amino. Jika protein melalui makanan kurang, tubuh akan mengambil protein dari otot dengan memecah otot.”
Yoga merekomendasikan protein hewani untuk anak yang sedang menjalani kemoterapi karena mengandung jumlah asam amino esensial yang lebih banyak dibandingkan dengan protein nabati.
Protein hewani juga memiliki kandungan anabolik tinggi yang mendukung pembentukan jaringan otot baru. Selain itu, protein hewani juga memberikan tambahan zat gizi mikro seperti mineral, zat besi, dan seng yang penting untuk mencegah malnutrisi.
Beberapa contoh sumber protein hewani yang direkomendasikan termasuk putih telur dan kuning telur, daging sapi utuh, dan ayam tanpa kulit. Misalnya, daging sapi utuh memiliki sekitar 26 gram protein per 100 gram, dan ayam tanpa kulit juga mengandung jumlah protein yang sama.
Yoga menekankan pentingnya menghindari daging olahan seperti sosis dan ayam olahan yang sering kali mengandung bahan kimia tambahan dan lebih sedikit protein. Sebaliknya, protein dari sumber alami lebih dianjurkan.
Jika diperlukan, suplemen protein juga dapat digunakan, namun disarankan untuk memilih suplemen dari sumber hewani atau whey isolate yang mengandung protein tinggi. Suplemen ini dapat membantu memastikan asupan protein yang cukup bagi anak-anak penderita kanker yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan protein melalui makanan sehari-hari.
Mengapa Protein Hewani Penting?
Protein hewani sangat penting karena mengandung asam amino esensial yang diperlukan tubuh untuk berbagai fungsi vital.
Protein ini membantu dalam pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh, termasuk otot, yang sangat penting bagi anak-anak penderita kanker yang sering mengalami degradasi otot akibat penyakit dan pengobatan. Selain itu, protein hewani berperan dalam pembentukan enzim dan hormon yang penting bagi proses metabolisme tubuh.
Dampak Malnutrisi pada Anak Penderita Kanker
Malnutrisi pada anak penderita kanker dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mereka. Anak yang malnutrisi berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi selama pengobatan kanker, termasuk kesulitan menentukan dosis obat yang tepat, peningkatan risiko infeksi, dan lambatnya pemulihan setelah terapi. Malnutrisi juga dapat memperburuk kualitas hidup anak dan menghambat perkembangan fisik dan mental mereka.
Orang tua dan pengasuh anak penderita kanker harus memastikan bahwa pola makan anak mencakup cukup protein hewani untuk mendukung kesehatan dan proses penyembuhan mereka. Dengan dukungan nutrisi yang tepat, anak-anak penderita kanker dapat menjalani terapi dengan lebih baik dan meningkatkan peluang kesembuhan mereka.