Mana yang Lebih Efektif Deteksi Virus Corona, Termometer atau Thermal Scanner?
Merdeka.com - Untuk mendeteksi keberadaan virus corona pada tubuh seseorang, salah satu cara awal mengenalinya adalah dengan pemeriksaan suhu tubuh. Saat ini terdapat berbagai cara pemeriksaan suhu tubu melalui thermal scanner, termometer digital, dan air raksa.
Baik termometer analog (raksa) maupun digital sama-sama akurat hasilnya, Bedanya hanya rata-rata fluktuasi dalam pembacaan suhu berulang. Dalam studi klinis pada 9 orang, pengukuran berulang menggunakan termometer digital/elektronik sebesar 23 persen memiliki beda suhu sampai 0,5 derajat celcius, sementara pemeriksaan berulang menggunakan termometer merkuri memiliki perbedaan sekitar 0,6 persen (artinya termometer merkuri memberi hasil yang hampir selalu sama).
Selain itu, termometer jenis analog yang menggunakan air raksa membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan jenis digital, yaitu sekitar 3-5 menit di ketiak. Di mulut butuh waktu 1-2 menit.
-
Bagaimana cara mengukur suhu udara? Suhu dapat diukur dengan berbagai cara, termasuk termistor, termokopel, dan termometer air raksa. SWMP menggunakan termistor, yang merupakan perangkat logam yang mengalami perubahan resistansi yang dapat diprediksi sebagai respons terhadap perubahan suhu.
-
Bagaimana suhu normal luar ruangan diukur? Suhu udara diukur dengan menggunakan termometer udara atau perangkat elektronik seperti termistor.
-
Bagaimana cara menghitung suhu yang dirasakan? Dengan menggunakan Climate Shift Index (CSI) dari Climate Central, analisis tersebut mengukur dampak perubahan iklim terhadap suhu dan memperkirakan jumlah orang yang terdampak oleh kondisi ekstrem tersebut.
-
Bagaimana mengukur suhu badan bayi? Termometer rektal digital adalah pilihan yang umum digunakan untuk mengukur suhu anak kecil. Anda harus membersihkan dan melumasi ujung perangkat ini sebelum memasukkannya ke dalam anus. Perangkat akan mengingatkan pengguna ketika telah melakukan pembacaan dan aman untuk dihapus.
-
Siapa yang memprediksi suhu panas? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Kenapa radiator harus dicek saat cuaca panas? Radiator, salah satu garda terdepan menjaga mesin agar tidak overheat karena suhu luar terlalu tinggi. Untuk itu, pastikan radiator tidak kekurangan cairan coolant. Selain itu, pastikan tidak bocor atau karat. Fisik radiator juga selalu dicek
dr.Sagar Ramesh Makode, MD, dokter umum yang sedang menjadi residen kardiologi lebih menyarankan termometer analog untuk memeriksa suhu tubuh melalui mulut.
"Karena suhu dalam mulut sedikit lebih panas dibandingkan ketiak, sehingga pengukurannya lebih cepat." ujarnya, mengutip dari iCliniq.
Penggunaan Skrining Termal untuk COVID-19
Jika menggunakan termometer analog akan butuh waktu lama, sedangkan penyebaran virus sangat cepat. Selain itu, akan lebih berbahaya jika menggunakan alat pengukur yang menempel di tubuh atau dimasukkan ke dalam mulut dibandingkan dengan yang tidak. Karena hasilnya hanya akan beda tipis, mengutip dari Forbes.
Namun, bukan berarti skrining termal ini adalah pilihan terbaik untuk semua jenis demam. Masalahnya, masih belum jelas seberapa akurat alat ini meskipun sudah diuji di lab. Keakuratannya bergantung pada seberapa sering penggunaannya (karena mesin jadi terkadang bisa eror kalau pemakaian berlebihan), seberapa jauh jarak alat ke pasien, dimana letak pengukurannya, dan seberapa lama hasilnya baru bisa didapatkan.
Bagaimanapun, suhu tubuh tidak selalu menunjukkan bahwa Anda terinfeksi COVID-19 atau hal lainnya yang menyebabkan demam. Karena demamtidak selalu berarti buruk.
Demam bisa merupakan hasil sistem imun yang menemukan pengganggu/penyusup/penjahat (semua hal yang buruk) dan menginformasikan tubuh dengan melepaskan zat kimia untuk meningkatkan suhu tubuh (karena kebanyakan dari penjahat ini tidak tahan dengan suhu panas).
Namun, jika Anda masih memerlukan obat penurun demam karena tidak tahan dan demam tak kunjung mereda, bisa jadi karena sistem imun Anda masih belum menyadari bahwa ia sedang diserang. Atau mungkin sistem imun sedang lemah dan tidak mampu melawan zat jahat tersebut.
Oleh karena itu, skrining termal masih bisa luput mendeteksi orang yang juga terinfeksi. Hal sebaliknya juga bisa terjadi pada orang yang tidak terinfeksi.
Reporter: Fitri SyarifahSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengetahui ciri suhu badan Normal bermanfaat untuk memonitor perubahan tak biasa pada kondisi tubuh.
Baca SelengkapnyaSuhu dan kalor adalah hal penting yang kerap digunakan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaBarometer digunakan untuk mengukur tekanan udara. Ketahui jenis dan cara menggunakannya.
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaGejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaPenyakit kanker paru-paru bisa dideteksi secara dini hanya melalui embusan napas.
Baca SelengkapnyaWarna, tekstur, dan cairan lidah bisa menggambarkan kesehatan seseorang.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang fakta mandi saat sedang sakit dan caranya yang dianjurkan oleh dokter.
Baca Selengkapnya