Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Media Sosial Bisa Sangat Berpengaruh pada Pilihan Makanan yang Kita Buat

Media Sosial Bisa Sangat Berpengaruh pada Pilihan Makanan yang Kita Buat Ilustrasi makan. ©2019 Merdeka.com/Pixabay

Merdeka.com - Penggunaan media sosial yang sangat besar-besaran pada saat ini sedikit banyak telah mempengaruhi kehidupan kita. Tanpa kita sadari, hal ini juga mempengaruhi pilihan kita pada makanan.

Dilansir dari Health24, penelitian terbaru mengungkap bahwa teman di media sosial bisa mempengaruhi pilihan makanan kita baik secara positif maupun negatif. Hal ini bisa kita manfaatkan secara baik atau justru malah jadi hal yang membuat pola makan kita menjadi buruk.

Temuan ini diperoleh berdasar penelitian terhadap sekitar 400 mahasiswa di Inggris. Dilihat seberapa banyak buah, sayur, cemilan, serta minuman manis yang dikonsumsi oleh teman Facebook mereka setiap hari.

Pada partisipan yang mempercayai bahwa teman media sosial mereka mengonsumsi lima porsi harian buah dan sayur kemudian mengonsumsi setidaknya satu porsi tambahan. Hal ini tentu bisa berdampak positif terhadap pola makan mereka.

Hal yang sebaliknya juga bisa terjadi. Ketika mengetahui bahwa teman media sosial mereka mengonsumsi cemilan tak sehat atau minuman manis sebanyak tiga porsi, partisipan bakal mengonsumsi satu porsi.

"Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kita mungkin terpengaruh dengan rekan sosial mereka dibanding yang disadari saat memilih makanan tertentu," terang peneliti Lily Hawkins, mahasiswa doktoral pada bidang psikologi kesehatan di Aston University, Birmingham, Inggris.

"Kita mungkin tanpa sadar terpengaruh orang lain saat membuat pilihan makanan untuk diri sendiri," sambungnya.

Hasil temuan ini memberikan bukti bahwa lingkaran media sosial bisa mempengaruhi kebiasaan makan seseorang. Selain itu terbukti bahwa sangat mungkin menggunakan media sosial untuk menerapkan pola makan sehat.

"Implikasinya adalah kita bisa menggunakan media sosial sebagai cara untuk mendorong pola makan sesama dalam lingkaran pergaulan, serta menggunakan pengetahuan ini sebagai alat intervensi kesehatan publik," terang Hawkins dalam rilis resmi.

Peneliti menemukan tidak ada hubungan signifikan antara kebiasaan makan partisipan serta indeks massa tubuh mereka. Selanjutnya, mereka bakal melakukan penelitian lanjutan terkait tema ini.

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP