Menurunnya Pendapatan Bisa Buat Berkurangnya Volume dan Kinerja Otak
Merdeka.com - Seseorang yang mengalami penurunan pendapatan hingga 25 persen atau lebih mungkin mengalami peningkatan risiko maslaah otak. Saat usia lebih tua, mereka disebut berisiko mengalami masalah berpikir serta menurunnya kesehatan otak.
"Hasil temuan kami memberi bukti bahwa perubahan tingginya pendapatan selama masa-masa dewasa dihubungkan dengan memburuknya penuaan otak pada saat usia paruh baya," jelas peneliti Adina Zeki Al Hazzouri, PhD, asisten profesor di Columbia Mailman School of Public Health.
Hasil penelitian ini telah diterbitkan pada Journal Neurology. Penelitian ini melibatkan 3.287 orang yang berusia sekitar 23 hingga 35 tahun pada awal penelitian.
-
Bagaimana amusia memengaruhi otak? Pemindaian otak menunjukkan bahwa otak orang yang mengalami amusia menerima dan merespons informasi nada, tetapi informasi tersebut tidak sampai ke kesadaran. Neuron-neuron merespons perbedaan nada yang tidak dapat mereka bedakan sendiri.
-
Bagaimana para peneliti menemukan bukti penyusutan otak manusia? Para peneliti menggunakan analisis titik perubahan untuk memperkirakan waktu perubahan evolusi otak hominin.
-
Bagaimana otak Generasi Z berkembang? Meskipun Generasi Z dan Alpha mungkin memiliki otak yang lebih besar daripada orang yang lahir 100 tahun lalu, penelitian menunjukkan mereka juga memiliki IQ yang lebih rendah dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
-
Bagaimana pengaruh kualitas tidur pada penuaan otak? Kualitas tidur yang buruk serta kesulitan untuk tertidur dan bangun di pagi hari memiliki keterkaitan dengan penuaan otak. Hal ini terutama berlaku bagi orang yang mengalami masalah tidur tersebut selama minimal lima tahun.
-
Bagaimana polusi udara memengaruhi otak? Namun secara biologis, polusi udara dapat menyebabkan peradangan otak, defisit serotonin, dan mengganggu respons stres.
-
Bagaimana peneliti mengukur perubahan ukuran otak manusia? Penelitian tersebut mengaitkan perubahan ukuran otak dengan data suhu global, kelembapan, dan curah hujan yang tercatat dalam sejarah.
Partisipan melaporkan pendapatan tahunan mereka setiap 3 atau 5 tahun selama 20 tahun dari 1990 hingga 2010. Peneliti mempelajari seberapa sering pendapatan menurun antara 1990 dan 2010.
Berdasar jumlah menurunnya pendapatan, partisipan dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama tidak mengalami penurunan, kelompok kedua mengalami penurunan sekitar 25 persen satu kali, serta kelompok ketiga yang pendapatannya menurun dua kali atau lebih.
Dilakukan Tes Terhadap Partisipan
Partisipan kemudian mendapat tes ingatan dan berpikir. Diketahui bahwa seseorang yang pendapatannya menurun sebanyak lebih dari dua kali mendapat hasil yang lebih buruk.
"Sebagai acuan, performa buruk ini lebih buruk dibanding yang tampak normal karena penuaan selama setahun," terang peneliti Leslie Grasset, PhD, dari Inserm Research Center, Bordeaux, Prancis.
Partisipan dengan lebih banyak pendapatan menurun juga mendapat hasil lebih buruk pada waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sejumlah masalah.
Alasan Menurunnya Pendapatan Sebabkan Kinerja Otak Menurun
Dari kelompok penelitian, 707 partisipan juga menjalani pemindain otak dengan MRI pada awal penelitian dan 20 tahun kemudian. Hal ini dilakukan untuk mengukur volume total otak mereka serta volume dari sejumlah bagian otak.
Saat dibandingnkan dengan orang-orang yang tak mengalami penurunan pendapatan, orang-orang yang pendapatannya menurun memiliki volume otak lebih kecil. Seseorang dengan penurunan pendapatan satu kali atau lebih juga mengalami penurunan konektivitas di otak.
Salah satu alasan terjadinya hal ini adalah karena menurunnya kualitas layanan kesehatan yang baik. Hal ini bisa menyebabkan manajemen yang lebih buruk terhadap penyakit seperti diabetes serta munculnya gaya hidup tak sehat seperti merokok dan minum minuman keras.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemiskinan yang dialami seseorang bisa menyebabkan berbagai dampak pada kehidupannya termasuk pada penuaan dalam otak.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Ungkap Sejak 1930 Otak Manusia Berkembang Tapi IQ Gen Z Justru Turun
Baca SelengkapnyaOptimalnya kemampuan otak bisa sangat berbeda tergantung kemampuan apa yang kita bahas.
Baca SelengkapnyaTernyata ukuran otak generasi muda lebih besar dari generasi sebelumnya. Ini dampak bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaObesitas dan perut buncit ternyata bikin kinerja otak menjadi lelet, hal itu didukung oleh sebuah penelitian dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaGaya hidup aktif dan banyak gerak merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh orang kaya.
Baca SelengkapnyaDampak dari pemanasan global yang sedang terjadi saat ini telah terbukti memengaruhi ukuran otak manusia serta perilaku yang ditunjukkan.
Baca SelengkapnyaEstimasi ini mengasumsikan faktor-faktor lain yang terkait dengan potensi penghasilan.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian berhasil mengukur korelasi uang atau harta benda dengan tingkat kebahagiaan seseorang, berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaMeningkatkan ingatan di usia 30-an bisa berdampak luar biasa pada kemampuan otak kita seumur hidup.
Baca SelengkapnyaTekanan yang dihadapi masyarakat kelas menengah juga tercermin dari indikator penduduk berdasarkan golongan pendapatan.
Baca SelengkapnyaSebagai pusat kendali tubuh, otak mengatur segala sesuatu mulai dari detak jantung hingga pemikiran abstrak.
Baca Selengkapnya