Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menurunnya Pendapatan Bisa Buat Berkurangnya Volume dan Kinerja Otak

Menurunnya Pendapatan Bisa Buat Berkurangnya Volume dan Kinerja Otak Ilustrasi otak. ©2015 Merdeka.com/shutterstock/Lasse Kristensen

Merdeka.com - Seseorang yang mengalami penurunan pendapatan hingga 25 persen atau lebih mungkin mengalami peningkatan risiko maslaah otak. Saat usia lebih tua, mereka disebut berisiko mengalami masalah berpikir serta menurunnya kesehatan otak.

"Hasil temuan kami memberi bukti bahwa perubahan tingginya pendapatan selama masa-masa dewasa dihubungkan dengan memburuknya penuaan otak pada saat usia paruh baya," jelas peneliti Adina Zeki Al Hazzouri, PhD, asisten profesor di Columbia Mailman School of Public Health.

Hasil penelitian ini telah diterbitkan pada Journal Neurology. Penelitian ini melibatkan 3.287 orang yang berusia sekitar 23 hingga 35 tahun pada awal penelitian.

Partisipan melaporkan pendapatan tahunan mereka setiap 3 atau 5 tahun selama 20 tahun dari 1990 hingga 2010. Peneliti mempelajari seberapa sering pendapatan menurun antara 1990 dan 2010.

Berdasar jumlah menurunnya pendapatan, partisipan dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama tidak mengalami penurunan, kelompok kedua mengalami penurunan sekitar 25 persen satu kali, serta kelompok ketiga yang pendapatannya menurun dua kali atau lebih.

Dilakukan Tes Terhadap Partisipan

Partisipan kemudian mendapat tes ingatan dan berpikir. Diketahui bahwa seseorang yang pendapatannya menurun sebanyak lebih dari dua kali mendapat hasil yang lebih buruk.

"Sebagai acuan, performa buruk ini lebih buruk dibanding yang tampak normal karena penuaan selama setahun," terang peneliti Leslie Grasset, PhD, dari Inserm Research Center, Bordeaux, Prancis.

Partisipan dengan lebih banyak pendapatan menurun juga mendapat hasil lebih buruk pada waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sejumlah masalah.

Alasan Menurunnya Pendapatan Sebabkan Kinerja Otak Menurun

Dari kelompok penelitian, 707 partisipan juga menjalani pemindain otak dengan MRI pada awal penelitian dan 20 tahun kemudian. Hal ini dilakukan untuk mengukur volume total otak mereka serta volume dari sejumlah bagian otak.

Saat dibandingnkan dengan orang-orang yang tak mengalami penurunan pendapatan, orang-orang yang pendapatannya menurun memiliki volume otak lebih kecil. Seseorang dengan penurunan pendapatan satu kali atau lebih juga mengalami penurunan konektivitas di otak.

Salah satu alasan terjadinya hal ini adalah karena menurunnya kualitas layanan kesehatan yang baik. Hal ini bisa menyebabkan manajemen yang lebih buruk terhadap penyakit seperti diabetes serta munculnya gaya hidup tak sehat seperti merokok dan minum minuman keras.

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP